Jakarta – Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) bekerja sama dengan Wealth
Accounting and Valuation for Ecosystem Services (WAVES) Indonesia
menyelenggarakan Training on Macroeconomics
Indicators and Wealth Account mulai Selasa-Jumat (6-8/3) di Hotel Mercure Sabang Jakarta.
Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga
yang berperan dalam penyusunan neraca Sumber Daya Alam (SDA) Pemerintah Republik
Indonesia seperti Badan Pusat Statistik, Badan Informasi Geospasial,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Keuangan.
Penyelenggaraan pelatihan ini memiliki kaitan erat dengan salah satu tugas DJKN untuk menyusun laporan potensi fiskal SDA yang ditargetkan selesai pada 2023 untuk semua sektor. Dalam sambutannya, Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain, Purnama T. Sianturi menjelaskan bahwa laporan potensi fiskal SDA merupakan cikal bakal neraca SDA. Penyajian data SDA ini telah direkomendasikan oleh berbagai pihak antara lain Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Rekomendasi itu pada intinya adalah sebetulnya pemerintah perlu mengambil langkah yang terstruktur dalam penyajian informasi sumber daya alam,” ujarnya. Dalam jangka pendek, penyusunan dua sub akun timah dan migas ditargetkan selesai pada 2018-2019 ini. Selain itu pelatihan ini juga ditujukan untuk memperkaya pengetahuan khususnya dalam penyusunan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tata Cara Penyusunan dan Penyampaian Laporan Potensi Fiskal Sumber Daya Alam yang saat ini sedang digodok.
Pelatihan ini meliputi beberapa materi
antara lain konsep dasar National
Accounts, indikator-indikator makroekonomi, Natural Capital Acoounting, dan SEEA. Kemudian dilanjutkan dengan
konsep Adjusted National Income dan National Savings serta Comprehensive Wealth. Bagian terakhir
dari pelatihan akan membahas lebih detail mengenai data dan kondisi Indonesia
serta implikasi terhadap penyusunan kebijakan. Mayoritas materi mengacu pada System of Environmental-Economic Accounting
(SEEA) yang merupakan pengembangan dari System
of National Accounts (SNA) yang merupakan standar internasional penyusunan National Accounts terbitan World Bank.
SEEA dikembangkan untuk mengakomodir pengaruh lingkungan terhadap
keberlangsungan suatu perekonomian. Sistem ini memfasilitasi kebutuhan atas
statistik dan ekonomi yang saling terintegrasi. (melli)