Cirebon - Dalam rangka
memperingati 110 Tahun Lelang Indonesia, Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang
Negara (KPKNL) Cirebon menyelenggarakan kegiatan auction weeks (Pekan
Lelang) yang diselenggarakan mulai Senin (26/2) sampai dengan Jumat (2/3).
Kegiatan auction weeks ini dilakukan serentak oleh KPKNL
seluruh Indonesia sebagai kantor operasional Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN), Kementerian Keuangan. Tema kegiatan ini adalah “Modernisasi
lelang Untuk Jual Beli Yang Lebih Handal dan Terpercaya”. Tujuan pelaksanaan
peringatan 110 tahun Lelang Indonesia adalah untuk lebih memasyarakatkan lelang
dan mengenalkan lelang lebih luas kepada publik. Edukasi yang baik kepada
masyarakat diharapan dapat memberikan pemahaman mengenai lelang sebagai salah
satu pilihan mekanisme jual beli barang.
Dengan mengusung tagline “Lelang Di Tangan Kita”, KPKNL Cirebon menyelenggarakan
berbagai kegiatan antara lain pelaksanaan lelang selama 1 minggu berturut-turut,
baik lelang konvensional maupun lelang lelang online (e-auction), serta pada
puncak acara tanggal 28 Februari, dilaksanakan sosialisasi lelang, mini expo
lelang, lelang besar secara online, dan juga simulasi lelang. Undangan
sosialisasi lelang berasal dari unsur Pemerintah Daerah, Perbankan, Pelajar dan
masyarakat umum. Tanggal 28 Februari dipilih sebagai puncak acara karena
bertepatan dengan ditetapkannya peraturan lelang yang ada di Indonesia yaitu
tanggal 28 Februari 1908.
Kepala KPKNL Cirebon Siswanto dalam
sambutan pembukaannya menyampaikan “Lelang semakin modern dengan menggunakan
teknologi online, sehingga pembeli
tidak perlu repot hadir, cukup dengan gadget
sudah bisa mengikuti lelang”. Agar lebih interaktif dan menarik, sosialisasi
dikemas dalam bentuk talkshow yang dipandu oleh Joni Kristanto.
Perwakilan dari perbankan yaitu Bank BTN dan perwakilan dari unsur Pemda yaitu
BAKD Kabupaten Cirebon dihadirkan sebagai narasumber. Materi yang diusung pada talkshow terkait digitalisasi lelang.
Untuk lebih mengenalkan apa dan
bagaimana pelaksanaan lelang, diperkenalkan kepada undangan khususnya
masyarakat umum dan pelajar tata cara lelang atau simulasi lelang dengan cara
konvensional. Ada 20 barang yang dilelang, diantaranya kain tas slempang kulit,
kain batik, setrika, magic com,
sepatu, kartu e-toll, kipas angin dan
blender. Antusiasme hadirin mengikuti lelang sangat baik, terlihat dari
sengitnya persaingan dalam menawar objek yang dilelang. Dan semua barang
laku terjual di atas limit. Para undangan khususnya guru pembimbing menyambut
baik kegiatan dan perkenalan lelang ini karena akan menambah edukasi bagi
siswanya tentang lelang. (Tim HI/fitri&yayah)