Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
English Club DJKN : Review Pidato Boss Facebook
Heri Asya
Rabu, 31 Januari 2018 pukul 12:33:44   |   959 kali

Jakarta (31/1) – Sekretariat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) siapkan pegawai untuk menghadapi tantangan global. Setelah sebelumnya pada 9 November 2017 lalu gelar English Day DJKN : Personal Transformation for a Better Institution, di tahun 2018 ini giatkan English Club DJKN dengan tema Awakening Global Mindset di seluruh unit DJKN.   Hal tersebut menjadi perhatian Sekretariat DJKN dalam pengembangan kompetensi pegawai agar siap menghadapi tantangan global dengan memiliki kompetensi bahasa Inggris.


Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta mendapat kehormatan pertama, disambangi Tim dari Bagian Kepegawaian, Setditjen KN yang diwakili oleh Kepala Subbagian Pengembangan Pegawai Neil Prayoga. Pada kesempatan tersebut, Neil berharap agar kegiatan English Club dapat berjalan secara berkesinambungan setiap bulannya.  Diawali dari Kanwil DJKN DKI Jakarta berlanjut ke KPKNL Jakarta I hingga V dengan tema yang akan ditentukan oleh Setditjen KN.  Sedangkan masing-masing unit/kantor diberi kewenangan untuk menentukan pola kegiatannya.


Kali ini, English Club DJKN di Kanwil DJKN DKI Jakarta menerapkan dua pola, pertama diawali dengan speech review boss Facebook Mark Zuckerberg saat memberikan pidato sambutan kelulusan mahasiswa di Universitas Harvad USA (25/5/17).


Acara yang diikuti oleh para pegawai Kanwil DJKN itu berlangsung cukup komunikatif, apalagi pegawai On the Job Training (OJT) yang masih segar karena baru lulus dari bangku kuliah piawai berkomunikasi dalam bahasa asing tersebut. Wagino, Duta KN Kanwil Jakarta pun turut unjuk kompetensi mewakili kelompoknya menyampaikan review pidato Mark Zuckerberg .


Dari hasil review peserta Englih Club DJKN ada beberapa poin penting yang disampaikan Mark Zuckerberg. Mayoritas dari pidato Zuckerberg berisi ajakan untuk berbuat baik terhadap orang lain. Tidak hanya kepada orang terdekat, namun juga kepada orang-orang lain yang mungkin tidak kita kenal sebelumnya. Ia pun mengingatkan para mahasiswa Harvard untuk terus melakukan hal-hal yang berpotensi menjadi besar, dan jangan pernah berpikir kalau nantinya akan ada orang atau perusahaan besar lain yang akan melakukannya. Selain itu, juga harus mengajak orang lain untuk mempunyai tujuan besar yang sama. Ia menceritakan bagaimana para pimpinan Facebook sempat bimbang untuk menjual media sosial tersebut ketika ada perusahaan lain yang memberikan penawaran besar. Menurutnya, kebimbangan itu bisa muncul karena ia gagal menularkan tujuan besar yang ingin ia capai kepada orang lain.


Menurut Zuckerberg, ide tidak akan hadir secara tiba-tiba. “Kamu harus bekerja keras, tahap demi tahap, hingga nantinya bisa menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang ingin kamu selesaikan. Sang CEO Facebook tersebut juga menyatakan kalau kesuksesan besar baru bisa diraih setelah kamu berkali-kali mengalami kegagalan. Ia mencontohkan dirinya yang sempat membuat game, aplikasi chat, hingga pemutar musik, Ia sendiri merasa beruntung karena tidak punya kewajiban untuk mendukung keluarganya secara finansial. Ia pun tetap merasa aman, bahkan jika ia gagal dengan Facebook.


Poin penting lain yang bisa dipetik adalah membantu orang lain tidak harus dengan uang. Zuckerberg juga menyatakan kalau kamu tidak harus mengeluarkan uang untuk membantu orang lain. Kamu juga bisa membantu mereka dengan mengorbankan waktu dan tenaga kamu.

Untuk menyegarkan suasana, diterapkan pola kedua yang sekaligus menutup acara dengan permainan teka-teki silang dalam bahasa Inggris yang dipandu MC Dhika dan Kiki. Siapa yang berhasil menjawab dengan benar mendapat souvenir cantik dari Kepegawaian. (teks/foto: Asya)

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini