Jakarta – Jajaran Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN) harus selalu meningkatkan komunikasi dan sinergi dengan pihak lain untuk mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal kekayaan Negara Isa Rachmatarwata saat memberikan arahan kepada seluruh pejabat eselon II, III dan kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) seluruh Indonesia usai menandatangani kontrak kinerja pejabat eselon II, piagam pencanangan pembangunan zona integritas dan maklumat pelayanan pada Senin (29/1) di Kantor Pusat DJKN, Jakarta.
“DJKN juga harus menyiapkan kolaborasi sesama kantor internal
DJKN, antar sesama Kementerian Keuangan, antar kementerian/lembaga bahkan
dengan pihak swasta. Introspeksi
itu penting untuk perbaikan apa yang kita capai tahun lalu, namun bisa jadi tahun
ini menjadi challenging,” ujar Dirjen
Kekayaan Negara. Ia mengingatkan banyak hal tercatat di tahun 2017 sehingga apa
yang dianggap sebagai keberhasilan atau ketidaksuksesan pasti selalu ada. Dari
pengalaman tersebut, lanjutnya, DJKN harus belajar banyak hal sehingga kalau direncanakan
dengan baik, berkomunikasi dengan baik pasti hasilnya akan lebih baik.
Isa mem-flashback revaluasi tahun lalu yang meskipun sudah direncanakan sedemikian matang, ternyata ada juga yang masih terlewat sehingga hal ini dapat menjadi pembelajaran. Ia berharap tahun 2018, jumlah yang diselesaikan lebih banyak, semua target harus selesai dengan berbagai cara dan penyikapan. Revaluasi harus selesai dalam delapan bulan. “Yang NUP (Nomor Urut Pendaftara-red)-nya sedikit atau kurang dari 800, Februari harus sudah selesai jangan Agustus,” tutur Isa sambil tersenyum.
Terkait lelang, Isa memberikan arahan bagaimana DJKN mengelola lelang. DJKN harus mempunyai cita-cita lelang menjadi kegiatan jual beli yang menarik dan menjadi pilihan masyarakat dan bank untuk penyelesaian kreditnya. “Lelang itu harus terstruktur. Tahun ini, kita memberikan challenge, targetnya sedikit atas trajectory dan renstra yang pernah dibuat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan ada target Indikator Kinerja Utama ( IKU) terkait yang laku lelang harus di atas 30%. DJKN harus membangun dari hulu dan mencari penyebab apa yang membuat lelang tidak laku. Kredibilitas penjualan lelang juga harus ditingkatkan. “Jangan bangga kalau lelang hanya sekedar untuk menakuti debitur. Kita harus menjual melalui lelang supaya laku. Lakukan komunikasi dan edukasi ke perbankan. Beritahu bank agar menjual yang clean and clear,” pintanya.
Dirjen Kekayaan Negara juga menyoroti terkait pengelolaan piutang negara. Piutang negara seharusnya tidak melulu berpikir penyelesaian dan biaya administrasi (biad). Namun, saat ini harus ada perubahan paradigma sehingga DJKN tidak perlu ke pemerintah daerah dan rumah sakit untuk menggali potensi piutang. “Kalau bisa, satker itu tidak punya piutang sehingga semua bisa mereka selesaikan. Kita mencatat piutang 300 triliun, tetapi ada cadangan penyisihan piutang hampir 180 triliun. Artinya hampir lebih dari 50% piutang tersebut bermasalah. Harus ada perbaikan mendasar dalam perbaikan penyelesaian piutang,” ungkapnya.
Selain itu, Isa juga menyoroti hal-hal startegis yang
terkait dengan pengelolaan dan optimalisasi aset, mengkomunikasikan tugas
kekayaan negara dipisahkan, SDM, dan pengelolaan anggaran serta pemanfaatan Information Technology (IT). “Kita harus
sering komunikasi dengan menggunakan IT atau video conference. Pola komunikasi dengan IT harus kita lakukan di
tahun 2018,” ujar Isa.
Terkait arahan terkhir yakni terkait organisasi, Dirjen
Kekayaan Negara memaparkan agar seluruh jajaran DJKN sudah saatnya melihat kembali
apakah organisasi ini mau diperlebar atau dipersempit tugas dan fungsinya. Hal
ini terkait dengan pembuatan roadmap
yang baru. Hal ini, menurutnya, harus dishare
karena amanat Menteri Keuangan tentang bagaimana DJKN mengelola kekayaan
negara ini ke depan. “Mudah-mudahan ini menjadi penguatan dan penugasan bagi
kita semua terkait masa depan DJKN. Tetaplah semangat dalam bekerja, kita sambut
tantangan 2018 dengan optimis dan semangat yang lebih baik,” pungkasnya
diiringi tepuk tangan peserta rapat. (Humas DJKN/007/pon/jo/nez/fer)