Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN Hadiri Pan Pasific Congress Ke-25
N/a
Senin, 08 November 2010 pukul 14:42:06   |   731 kali

Bali, 30 September 2010
Oleh : Betta Desirani - Pelaksana pada Dit. PKN

Pan Pasific Congress (PPC) merupakan pertemuan dua tahunan para penilai profesional dari kawasan negara-negara se-Asia Pasifik. Kerjasama di antara anggota di kawasan Asia Pasifik yang juga merupakan negara anggota APEC ini dibutuhkan untuk meningkatkan profesionalisme penilai dalam upaya menunjang industri jasa keuangan dan kegiatan ekonomi. Pertemuan yang juga merupakan forum strategis sebagai sarana kerjasama kemitraan dan promosi di wilayah Asia Pasifik ini diselenggarakan pada tanggal 27-30 September 2010 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, dengan tema "Financial Crisis, Global Uncertainty and Borderless Competition" atau Krisis Keuangan, Ketidakpastian Global dan Persaingan yang Tidak Mengenal Batas Wilayah.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) dan didukung oleh Kementerian Keuangan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI, Mulia P. Nasution. Kongres ini dihadiri oleh lebih dari 500 delegasi yang berasal dari 14 negara anggota Pan Pacific Congress diantaranya Jepang, Korea, Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Singapura, Malaysia, Filipina, Cina, Taiwan, Jerman, Kanada dan Mexico, termasuk juga Indonesia dan para penilai utusan negara peninjau. Delegasi dari Indonesia termasuk di dalamnya adalah Kementerian Keuangan diwakili oleh PPAJP dari Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Dari DJKN diwakili oleh Sekretariat Ditjen, Direktorat Penilaian Kekayaan Negara, Direktorat Barang Milik Negara II, dan Kanwil XIV DJKN Denpasar.

Penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Pan Pacific Congress merupakan yang pertama kalinya selama hampir 50 tahun diselenggarakannya Pan Pacific Congress. Pertemuan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi penilai dan iklim usaha jasa penilai di wilayah Asia Pasifik yang secara garis besar akan membahas dua klasifikasi Penilaian yaitu Penilaian Properti (Property valuation) dan Penilaian Bisnis (Business valuation) dengan berbagai topik hangat seperti Penerapan Fair Value Accounting (di Indonesia akan dimulai tahun 2012), Infrastructure Valuation dan Green Building Valuation.

Dalam pertemuan tersebut diadakan beberapa stage pameran yang diikuti oleh beberapa delegasi, dan untuk DJKN diwakili oleh Direktorat Penilaian Kekayaan Negara. Dalam pameran ini, Direktorat Penilaian Kekayaan Negara memamerkan beberapa buku yang disusun oleh Direktorat Penilaian Kekayaan Negara yang menjadi pedoman dalam penilaian kekayaan negara diantaranya Buku Pedoman Penilaian Properti Khusus (Penilaian Bandara, Penilaian Jalan, Jembatan, dan Saluran Air), Buku Daftar Komponen Bahan Bangunan (DKPB), Buku Pedoman Penilaian Sumber Daya Alam Mineral dan Hayati, Buku Pedoman Penilaian Usaha, serta beberapa Buku Pedoman Lainnya.

Selain berlangsung pembahasan tentang topik-topik sesuai dengan perkembangan profesi penilai, dalam pertemuan ini juga berlangsung pertemuan antar asosiasi penilai. Diharapkan melalui Pan Pacific Congress akan diperoleh pertukaran informasi dari para anggota asosiasi penilai di berbagai negara Asia Pasifik sebagai referensi untuk penerapan praktek-praktek terbaik yang berlaku secara internasional (international best practices) bagi praktek penilaian di wilayah Asia Pasifik dan khususnya bagi Indonesia serta dapat disepakati hal-hal yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan profesi penilai searah perkembangan ekonomi global pada umumnya dan Asia Pasifik khususnya.

  

Kegiatan utama Pan Pacific Congress ke-25 2010 di Bali terdiri dari acara seminar 3 hari, forum, technical tour dan chief delegates meeting yang dirangkaikan dengan workshop bertema Increasing Your Skill and Knowledge with International Expertise. Beberapa pembicara internasional khusus diundang untuk membahas topik-topik seperti arah perkembangan pasar properti global, penilaian dalam kondisi tidak menentu, penilaian bisnis dan penilaian pasca bencana (detrimental assets). Sementara itu, juga berlangsung sesi plenary (plenary session) di mana secara keseluruhan terdapat 40 makalah yang dibahas di dalam kongres ini. Bersamaan dengan itu, juga terdapat sesi forum yang mendatangkan pembicara dari sisi regulator, pelaku dan asosiasi profesi dengan sektor yang diangkat secara bergantian adalah Pasar Modal, Perbankan dan Manajemen Aset Sektor Publik. Dalam forum ini, Direktur Penilaian Kekayaan Negara, Suyatno Harun, turut menjadi penyaji dalam diskusi mengenai Manajemen Aset Sektor Publik dan Rohmat sebagai Moderator dalam diskusi mengenai Penilaian Infrastruktur dan Aset Sektor Publik. Dalam kegiatan ini, delegasi DJKN mendapatkan kehormatan berupa kenang-kenangan dari delegasi Vietnam. (betta/admin3)

  


Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini