Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Perlunya Metode Pengumpulan Data Yang Efektif Guna Perbaikan Kualitas DKPB 2011
N/a
Jum'at, 10 Desember 2010 pukul 10:54:39   |   735 kali

Kepala Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jakarta, A.T. Hasbullah menegaskan perlunya metode pengumpulan data yang efektif dalam upaya efisiensi waktu, tenaga dan biaya guna perbaikan kualitas Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB) 2011 pada saat membuka acara bertajuk “Pengarahan dan Penyusunan DKPB 2011” yang diselenggarakan oleh Kanwil VII Jakarta di Hotel Pardede, Bogor, Jawa Barat. (23/11)

Kakanwil mengharapkan  agar acara ini tidak hanya merupakan rangkaian proses perbaharuan data harga material, upah kerja dan sewa alat, tetapi juga menitikberatkan pada perbaikan kualitas DKPB 2011 untuk wilayah DKI Jakarta sebagai alat bantu penilaian dalam menghadirkan nilai wajar bangunan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satu cara yang dapat ditempuh, lanjutnya, dengan melakukan teknik pengambilan data langsung melalui survei lapangan dan pengumpulan data tidak langsung melalui telepon, kontrak kerja sama dengan toko-toko terkait, kuesioner, jurnal dll. “Mengingat hampir seragamnya nilai material di seluruh DKI Jakarta, maka hendaknya pembagian survei untuk masing-masing KPKNL tidak didasarkan atas wilayah kerja KPKNL, melainkan dibagi berdasarkan kategori bahan bangunan, contohnya alat kelistrikan, bahan bangunan umum, material perkerasan, sanitary dll ” saran Kakanwil sambil menutup sambutan.    

Acara internal Kanwil VII DJKN Jakarta tersebut merupakan agenda tahunan sejak tahun 2006 digelar selama 4 hari mulai tanggal 23-26 November 2010 menghadirkan narasumber Kepala Subdirektorat Penilaian Real Properti DJKN Arik Haryono, Kepala Seksi Real Properti DJKN Rahmat Kurniawan, PHE Procurement dari Pertamina Stefanuse Siahaan, PHE Engineering Sandy Yudha serta Victor Tampubolon dan Tagor Sihombing dari PT. Komet Konsorsium dengan melibatkan pegawai di Seksi Pelayanan Penilaian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I s.d. V.  

   

Acara ini dimaksudkan untuk melakukan verifikasi dan validasi data hasil survei harga material bahan bangunan, upah pekerja dan sewa alat yang selanjutnya menjadi input software DKPB 2010. Sedangkan hasil dari kegiatan ini merupakan DKPB wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu tahun 2011, yang akan menggantikan DKPB 2010 yang telah berakhir masa berlakunya per Desember 2010 sesuai SE-01/KN/2010.

Kepala Subdirektorat Penilaian Real Properti DJKN Arik Haryono mengawali materi pertama dengan sejarah singkat penyusunan DKPB. Sebelum adanya DKPB, ia mengungkapkan dikarenakan minimnya alat bantu penilaian yang tersedia, sehingga menyebabkan akurasi hasil penilaian bangunan sangat tergantung dari kemampuan individu tiap penilai. Dengan adanya penyusunan neraca awal untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2004, dirasa perlu membangun suatu alat bantu penilaian khususnya penilaian bangunan sehingga diperoleh nilai wajar bangunan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. “Selain itu, juga untuk menyeragamkan metode penilaian yang digunakan tiap-tiap penilai. Maka lahirlah DKPB pada tahun 2006,” ungkapnya. Arik juga menyoroti mengenai pentingnya Quality Assurance dalam paparannya tentang hasil sementara uji kualitas penilai DJKN.

    

Sesi berikutnya disampaikan oleh Kepala Seksi Real Properti Kantor Pusat DJKN Rahmat Kurniawan yang mengulas lebih dalam metode penyusunan DKPB yang benar diantaranya tentang survei data, metode pengumpulan data, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan DKPB, kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan DKPB.

Di sela-sela penyusunan DKPB, diberikan juga materi penilaian scrap  yang dibawakan PHE Engineering Sandy Yudha dan PHE Procurement dari Pertamina Stefanuse Siahaan. Sesi ini mengulas  seputar definisi scrap dari sudut pandang engineering dan kriteria-kriteria suatu barang dikatakan scrap serta teknik pengujian scrap. Selain itu untuk menambah wawasan dalam penilaian sewa Base Transceiver Station (BTS) dalam sudut padang bisnis menara telekomunikasi, dihadirkan pula Victor Tampubolon dan Tagor Sihombing dari PT. Komet Konsorsium selaku narasumber. Dalam tiap-tiap sesi dilakukan juga tanya jawab antara peserta dan narasumber mengenai masing-masing hal yang dipaparkan sebelumnya.

Sesi puncak dari acara ini yaitu kompilasi data hasil verifikasi. Kompilasi data tersebut dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip statistik sesuai Buku Petunjuk Survei DKPB. Hasil dari sesi ini merupakan data final yang siap dimasukkan ke dalam software DKPB untuk selanjutnya ditetapkan menjadi DKPB 2011.  Setelah dilaksanakan selama 4 hari, keselurahan rangkaian acara ditutup oleh Kepala Bidang Penilaian Kanwil VII DJKN Jakarta Indra Safri. (edited/admin2/BAS)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini