Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Menteri Keuangan Lantik Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang Baru
Agus Widayat
Senin, 03 Juli 2017 pukul 16:30:49   |   8130 kali

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik dan mengambil sumpah Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Isa Rachmatarwata sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara yang baru pada Senin, 3 Juli 2017 di Aula Mezzanine, Gedung Juanda I Komplek Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta.

Isa dipercaya menjadi nahkoda baru Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang sebelumnya dijabat oleh Sonny Loho sejak 1 Juli 2015 silam. Sonny yang memimpin DJKN selama 2 tahun itu akan memasuki masa purnabakti.

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani Indrawati juga melantik dan mengambil sumpah 14 orang pejabat tinggi pratama (pejabat eselon II) di lingkungan Kemenkeu. Dua diantaranya dari DJKN yaitu Tedy Syandriadi sebagai kepala Kantor Wilayah DJKN Banten dan Edih Mulyadi sebagai Kepala Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Barat.

Dalam sambutannya, Menkeu atas nama Kemenkeu menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas Sonny Loho selama menjalankan tugas hingga pari purna. “Masa purnabakti merupakan masa puncak bagi seluruh karir Pak Sonny. Segala yang telah ditempuh, segala yang telah dicapai, bukan hanya pencapaian Pak Sonny secara pribadi semata, tetapi juga suatu pencapaian bagi institusi Kementerian Keuangan dan tentu saja bagi negara Republik Indonesia," tutur Sri Mulyani.

Untuk yang mendapat amanah baru baik itu promosi maupun rotasi, Menkeu berharap tugas baru ini dipandang sebagai suatu yang membahagiakan. “Setiap tugas adalah suatu bentuk kepercayaan negara yang ingin keuangan negara dikelola semakin baik dari hari ke hari sehingga kepercayaan itu harus dijaga dan dikelola secara hati-hati dan sepenuh hati,” pesannya.

Kepada Dirjen Kekayaan Negara yang baru, Menkeu menyampaikan bahwa tugas DJKN ke depan tentu tidaklah mudah. DJKN merupakan salah satu area yang menjadi inti dari reformasi keuangan negara pada 2003-2004. Dimulai dengan pembentukan laporan keuangan negara dan merintis penyusunan neraca keuangan negara, salah satu tugas yang sangat berat dan tantangan yang sangat besar saat itu adalah melakukan inventarisasi dan penilaian aset negara. “Di ruangan ini ada dua orang Dirjen Kekayaan Negara yang telah meletakkan pondasi dalam mengelola kekayaan negara. Saya berharap apa yang sudah dibangun oleh dua Dirjen sebelumnya dijadikan sebagai suatu pencapaian dan modal awal yang masih perlu untuk disempurnakan," tutur Menkeu.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana agar masyarakat mengetahui jumlah kekayaan Indonesia dan pemerintah mampu mengoptimalkan aset negara yang dikelola untuk mendukung perekonomian Indonesia. Tantangan lain adalah bagaimana Dirjen Kekayaan Negara mampu menyampaikan kepada masyarakat sisi lain dari neraca keuangan negara yaitu berupa kekayaan negara, sehingga neraca keuangan negara tidak hanya dilihat dari sisi kewajiban (utang) dimana oleh banyak orang kegiatan tersebut dianggap sebagai suatu tindakan yang kurang hati-hati/prudence

Terakhir Menkeu minta agar pengelolaan aset negara harus berdasarkan tata kelola yang bebas dari konflik kepentingan dan korupsi dalam bentuk apapun. "Saya ingin Pak Isa untuk membangun reputasi bahwa Republik Indonesia memiliki manajer aset negara yang setara dengan asset management yang terbaik di dunia," pungkasnya.

Bertindak sebagai saksi dalam pelantikan tersebut Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto dan Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati. Acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan antara pejabat lama dan pejabat baru. (Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini