Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Diklat MC dan Keprotokolan: Kunci Sukses MC adalah 1 Menit Pertama dan 1 Menit Terakhir
N/a
Selasa, 12 Juli 2011 pukul 17:22:23   |   11130 kali

        Jakarta – Kunci kesuksesan dalam membawakan sebuah acara oleh Master of Ceremony (MC) adalah 1 menit pertama dan 1 menit terakhir. Hal ini dapat menentukan keberhasilan seorang MC dalam memandu sebuah acara. Demikian disampaikan narasumber dari Helmy Yahya Broadcasting Academy Soraya Putri Yusuf pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas di Bidang MC dan Keprotokolan, Selasa (12/7) di Hotel Alila Jakarta.

        Dalam membawakan acara, Soraya memaparkan bahwa seorang MC harus mempunyai rasa percaya diri/pede dalam menghadapi audience. “Apabila Anda gugup, maka berbicaralah sampai titik karena hal tersebut dapat menutupi rasa nervous Anda,” terangnya.

        Namun, lanjutnya, seorang MC dalam membawakan acara juga tidak boleh terlalu “pede”, karena hal tersebut dapat membuat konsentrasi pecah sehingga dapat terjadi apa yang disebut “kecelakaan di udara” atau acara berjalan tidak lancar karena terlalu over “pede”.

    

        Alumnus Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo ini mengatakan hal yang membuat MC tidak nyaman dan pede adalah penguasaan materi dan jam terbang. Mengenai improvisasi, Soraya mengatakan improvisasi hanya boleh dilakukan di acara yang tidak terlalu formal/resmi. Namun, apabila acara yang dibawakan sangat resmi dan kedinasan, MC tidak boleh berimprovisasi dan harus to the point sesuai teks acara.

        Acara yang diikuti oleh 26 peserta ini dibuka oleh Kepala Bagian Organisasi dan Kepatuhan Internal (OKI) Dedi Syarif Usman dan akan berlangsung selama  tiga hari, dimulai tanggal 12-14 Juli 2011.

        Dalam pengarahannya, Kabag OKI menyampaikan setiap lembaga/instansi saat ini sudah merasakan perlunya keberadaan humas/public relations yang ditunjang oleh Public Relations Officer (PRO) yang memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan untuk membangun citra positif. Salah satunya adalah fungsi protokoler yang memberikan citra awal organisasi kepada stakeholder sehingga pengelolaan fungsi protokoler haruslah memenuhi kriteria profesionalisme. Fungsi lainnya, lanjutnya, yaitu memberikan pelayanan secara prima baik untuk internal maupun eksternal organisasi ketika mendapat kehormatan untuk menyelanggarakan kegiatan seremonial.

        Kabag OKI mengharapkan setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menguasai teknik berbicara dengan menerapkan bahasa yang baik dan benar serta sikap tubuh yang meyakinkan dan menerapkannya dalam penyelenggaraan kegiatan yang bersifat resmi. Selain itu, peserta mampu menjadi protokoler agar bisa mempersiapkan dengan baik secara keseluruhan acara/event khusus yang diselenggarakan organisasi mencakup jadual acara, layout ruangan dan teknis lainnya serta memahami Undang-Undang Keprotokolan yang berkembang saat ini.

          Di tempat yang sama, produser dan presenter TV Fanny Rahmasari menjelaskan bahwa public speaking merupakan sebuah seni bukan bakat tapi lebih pada kemampuan/skill. Fanny memaparkan faktor-faktor penting public speaking yaitu, pengetahuan/wawasan, persiapan, pesan yang disampaikan, penyampaian/presentasi serta kepercayaan diri. Ia mengaskan agar seorang MC harus mengingat 4R sebelum tampil yakni Read (baca), Research (riset), Rehearse (latihan) dan Rest (istirahat).

     

          Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Acara yang akan berlangsung hingga tiga hari ke depan ini akan mengupas tentang materi yang akan disampaikan oleh narasumber berikut :

1. Soraya Putri Yusuf (Penyiar RRI Jakarta) dengan materi: teknik vokal, knowing your audience, powerfull words, dasar keprotokolan instansi, MC kenegaraan/pemerintah serta praktek MC.

 2. Fanny Rahma Sari (produser dan resenter TV) dengan materi: basic public speaking, public speaking technics dan MC technic.

 3. Ahmad Zae Hanan dan team  (Penyiar Sun TV Group MNC dan Pengajar Tantowi Yahya Public School) dengan materi: hypnoterapy, terapi tawa, managemen emosi, brain gym dan brain communication, empower your self, body language and gesture expression serta MC dalam penyambutan tamu lintas instansi.

4. Tuti Masliana (radio annauncer, jurnalist dan script writer) dengan materi script writing, speech writing, how to overcome nervousness and build self confidence. (bend&angga-humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini