Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Feasibility Study: Pegawai DJKN Harus Punya Keahlian di Semua Bidang
N/a
Rabu, 20 Juli 2011 pukul 09:13:16   |   922 kali

        Bogor - Saat ini, tugas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) semakin kompleks karena jenis pekerjaannya tidak seragam, seperti lelang, Barang Milik Negara (BMN), pengurusan piutang negara dan Kekayaan Negara Lain-lain (KNL). Oleh karena itu, semua pegawai DJKN harus punya keahlian di bidang itu semua.

        Demikian ditegaskan Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI) yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN) I Lukman Effendi pada saat membuka dan memberikan ceramah current issue kegiatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang studi kelayakan yang diselenggarakan Sekretariat DJKN bekerjasama dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada 18-23 Juli 2011 di Hotel Permata, Bogor, Jawa Barat.

“Jadi, walaupun kita bekerja mengurusi BMN, kita juga harus mengetahui masalah lelang, piutang negara ataupun KNL,” tegasnya. DJKN, lanjutnya, membutuhkan orang-orang yang berkualitas, tidak pernah puas akan sesuatu, lapar akan ilmu dan haus akan pengetahuan sehingga pegawai DJKN tidak bisa hanya bekerja biasa-biasa saja. “Kalau kita standar-standar saja, tidak meningkatkan kemampuan pasti kita akan tertinggal,” tegasnya di hadapan peserta.

        Studi Kelayakan ini diikuti peserta dari Kanwil I Banda Aceh sampai Kanwil XVII Jayapura dan dihadiri oleh ketua Divisi Training Lembaga Manajemen FE UI Fandis Ekyawan, Kepala Subdirektorat PKN I Direktorat PKNSI Lukman Effendi serta Kepala Subbagian Pengembangan Pegawai dan Kepemimpinan Sekretariat DJKN Sunu Subroto. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta mengenai teori, konsep dan best practise studi kelayakan sebagai instrumen pengambilan keputusan di bidang pengelolaan BMN, khususnya dalam rangka optimalisasi/utilisasi BMN sesuai tugas dan fungsi DJKN.

    

        Kasubdit PKN I Lukman Effendi berharap agar setelah pelatihan ini, semua hal yang akan dikerjakan dan membutuhkan analisis tidak hanya dikerjakan secara legal formal saja, namun harus melalui studi kelayakan yang akurat. Ia menambahkan bahwa studi kelayakan tidak hanya menyangkut masalah keuangan saja, tapi juga dari aspek hukum, sosial, dan ekonominya.

        Sebelumnya, ketua Divisi Training Lembaga Manajemen FE UI Fandis Ekyawan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini akan mempelajari segala aspek tentang studi kelayakan. Ia mencontohkan bagaimana kekayaan negara selalu berkembang dan tidak menyusut. “Salah satu caranya adalah investasi. Dan kalau kita bicara investasi, pasti bicara tentang studi kelayakan,” ujar Fandis.

        Selanjutnya, narasumber dari FE UI Imo Gandakusuma menyampaikan materi mengenai asset management di antaranya manajemen aset dan aktiva tetap, asset life cycle management, tactical management decision making, dan penilaian aset. Imo mengatakan bahwa Kementerian Keuangan dalam hal ini DJKN mempunyai peran strategis mengawasi jalannya operasional BUMN agar dapat memenuhi keinginan shareholders untuk memperoleh dividen yang tinggi, menyejahterakan masyarakat, dan membantu pertumbuhan ekonomi serta membantu tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.

    

        Ia memaparkan problematika BUMN sangat beragam, mulai dari banyaknya pihak yang terkait dalam pembuatan keputusan (Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, kementerian teknis), penilaian kinerja yang masih belum optimal, banyaknya pihak yang terlibat dalam pengawasan BUMN serta belum jelasnya fungsi BUMN. “Untuk mengatasi semua itu, kita membutuhkan managemen aset yang baik dan benar,” tegasnya.

        Sampai berita ini ditulis, acara masih berlangsung. Dalam Feasibility Study ini narasumber akan menyampaikan materi di bidang studi kelayakan antara lain,

1.      Asset management (manajemen aset dan aktiva tetap, asset life cycle management, tactical management decision making dan penilaian aset) disampaikan oleh narasumber dari FE UI Imo Gandakusuma.

2.      Peran penilai dalam studi kelayakan akan disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Standarisasi Penilaian Property Direktorat Penilaian DJKN Edih Mulyadi.

3.      Market and Technical Highlights (analisis makro dan analisis regulasi) serta Financial Highlights (analisis strategic partner dan penilaian kelayakan investasi) akan disampaikan oleh narasumber dari FE UI Imo Gandakusuma.

4.      Risk Management (analisis dan mitigasi resiko, exit strategy) dan analisis Highest and Best Uses (HBU) dengan objek hotel, shoping center serta apartemen akan disampaikan oleh narasumber FE UI Harsha Indradewa.

5.      Pengenalan simulasi dan praktek simulasi studi kelayakan akan dipandu oleh Rizky Luxianto dan Rini Yulius dari FE UI. (bend-humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini