Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Pomalaa, Pusat Pengolahaan Nikel Sulawesi Tenggara
N/a
Kamis, 28 Juli 2011 pukul 10:52:36   |   19085 kali

Pomalaa - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melakukan kunjungan lapangan (field trip) ke tambang nikel PT Aneka Tambang (Antam) Sulawesi Utara di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Utara pada tanggal 26 Juli 2011. Kunjungan lapangan  ini merupakan salah satu acara dari rangkaian kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Bidang Penilaian Sumber Daya Alam (SDA).

Mungkin kita masih ingat akan kejadian di bulan April lalu tentang pembajakan kapal muatan feronikel KMV Sinar Kudus oleh perompak Somalia. Kapal ini berangkat dari salah satu pabrik pengolahan feronikel di Pomalaa menuju Prancis.

Melalui unit produksinya di Sulawesi Tenggara, PT Antam mengoperasikan tiga tambang dan pabrik pengolahan feronikel (feni) di Pomala. PT Antam telah memulai penambangan fero nikel sejak 5 Juli 1968. Kapasitas produksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun). Hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa.

Perjalanan dari Kendari ke Pomalaa ditempuh oleh rombongan DJKN selama empat jam perjalanan darat. Perjalanan terasa menyenangkan. Walau melewati jalan yang bergelombang dan berliku-liku, pemandangan alam yang indah menjadi penghibur tersendiri bagi para peserta perjalanan.

Begitu sampai di tujuan, rombongan disambut oleh jajaran pejabat PT Antam Sulawesi Tenggara. Mewakili Senior Vice Presiden (VP) PT Antam, VP Finance PT Antam Sultra Sucipto memberikan sambutan. Sucipto mengenalkan secara garis besar mengenai proses tambang dan pengolahan nikel di Pomalaa.

Selanjutnya, pimpinan rombongan Guntur Riyanto memberikan kata sambutan dari pihak rombongan. Pria yang menjabat sebagai Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kendari ini mengucapkan terima kasih kepada pihak PT Antam yang sudah memfasilitasi kegiatan field trip ini. Pimpinan rombongan berharap kepada para peserta agar dapat menggali semua ilmu pengetahuan yang ada di tambang dan pabrik pengolahan serta bisa mengaplikasikannya pada saat melakukan penilaian.

Memasuki kegiatan utama, rombongan yang sudah berpakaian standar keamanan dibawa ke pabrik pengolahan feronikel. Beberapa staf dari PT Antam mendampingi rombongan untuk menjelaskan proses-proses pengolahan. Titik pertama yang dikunjungi oleh rombongan adalah tempat awal pengolahan ore nikel. Ore nikel dimasukan ke dalam rotary dryer untuk tujuan pengurangan kadar air. Setelah itu, ore nikel memasuki impeller breaker untuk menyesuaikandengan ukuran ore yang diinginkan. Terlihat para peserta sangat antusias bertanya mengenai proses awal ini.

Kemudian rombongan dibawa ke bagian rotary reduction kilns untuk melihat proses pemurnian ore nikel. Ore yang sudah dimurnikan selanjutnya dilebur di bagian calcination untuk memisahkan bermacam-macam kandungan di ore. Setelah proses ini, akan didapat slag (ampas bijih) dan crude metal.

Titik selanjutnya yang dikunjungi rombongan adalah bagian casting dan packing. Crude metal yang telah melalui proses desulfurisasi dan penyesuaian jumlah karbon akan memasuki bagian casting untuk dipilih mana yang layak. Hasil akhir berupa High Carbon FeNi dan Low Carbon Feni akan dibentuk menjadi shot yang siap dikemas dan diekspor dalam kemasan kurang lebih berisi satu ton feronikel.

Titik akhir yang dikunjungi oleh rombongan adalah dermaga PT Antam. Dermaga ini digunakan untuk ekspor baik ore maupun feronikel yang sudah siap. Terlihat juga beberapa kapal kargo yang bermuatan ore nikel dari luar Pomalaa yang akan diolah di Pabrik Antam Pomalaa.

Perwakilan peserta dari Kantor Wilayah XIV DJKN Denpasar Desak Putu Jeny yang sempat berbincang dengan tim Humas DJKN mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti kegiatan seperti ini. Menurutnya, peserta mendapatkan pengalaman yang nyata mengenai dunia pertambangan mineral. “Kami sangat senang bisa mendapatkan kesempatan, pengalaman langsung dan nyata di lapangan,” ungkapnya. (Berita dan Foto: Qori-Humas)

Bersambung: Field Trip ke Hutan Tahura Nipa-Nipa di Konawe.

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini