Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Capacity Building Pejabat Eselon III Kantor Pelayanan Teladan DJKN
N/a
Jum'at, 23 September 2011 pukul 11:38:26   |   703 kali

Bandung - Menjadi  pemimpin yang efektif dapat diraih dengan bekerja secara efektif dan unggul, dengan menerapkan  the 7 habits of highly effective people yaitu tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektf yang merupakan kunci menuju sukses untuk orang-orang dalam pelbagai bidang kehidupan. Ketujuh kebiasaan ini menjadi dasar dari karakter seseorang untuk memberikan kekuatan dari mana seorang individu dapat memecahkan masalah, memaksimalkan peluang, dengan terus-menerus belajar. Ini adalah inti materi yang menjadi pokok bahasan  selama kegiatan  Capacity Building Pejabat Eselon III kantor Pelayanan Teladan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)   yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 23 September 2011, bertempat  di Grand Seriti Hotel, Bandung.

 Kegiatan  yang diselenggarakan oleh Sekretariat DJKN ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil VIII DJKN Edy Susianto dengan diikuti oleh  29 kepala KPKNL teladan seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa KPKNL teladan dibentuk sebagai upaya dalam mendukung reformasi birokrasi DJKN, yang harus ditunjang oleh pejabat/pegawai yang handal , yang dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas yaitu lebih cepat proses penyelesaiannya, lebih tepat pelayanan yang diberikan,lebih mudah dipahami prosedurnya, dan lebih aman karena terjamin kepastian hukumnya. Untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai pimpinan di KPKNL teladan tersebut, kantor pusat  bekerja sama dengan Training Provider Dunamis menyelenggarakan kegiatan  Capacity Building  dimana program ini merupakan program yang dirancang secara khusus dikontekstualisasikan untuk menjawab tantangan para kepala KPKNL di lapangan dengan memberikan penekanan pentingnya untuk mengelola diri sendiri sebelum memimpin orang lain.

Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kapasitas individu dan organisasi agar dapat berinteraksi secara efektif sehingga berdampak dalam mencapa tujuan organisasi. Lebih jauh ditambahkan oleh kepala kanwil yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kanwil VI DJKN ini adalah bahwa dengan kegiatan capacity building ini diharapkan organisasi akan mampu untuk merealisasikan terobosan, memaksimumkan kontribusi dari masing-masing tim, mengeksekusi key goals dengan excellent, menikmati secara terukur tim kerja yang lebih termotivasi, membentuk lingkungan kerja yang penuh keterbukaan dan keterusterangan, mendapatkan manfaat dari cara baru dan lebih baik untuk menumbuhkan bisnis, dan mengaktualisasikan potensi dari setiap tim kerja. 

 Pada akhir kata sambutannya, Edi Susianto berharap agar para peserta mengikuti acara hingga akhir, memahami apa yang disampaikan narasuber , dan dapat diimplementasikan dalam tugas keseharian di kantor masing-masing.

Pada kesempatan pertama kegiatan capacity building, Agi Rahmat selaku fasilitator dari Training Provider Dunamis menyampaikan Introduction-Foundational Principles  dengan menyampaikan metoda yang akan dilaksanakan  selama berlangsungnya acara  yaitu diskusi, simulasi, dan presentasi dari setiap anggota kelompok. “Saya Ingin Menjadi Pemimpin yang Efekti! Pikiran, Hati, Tindakan, Jadi Satu!” itulah yel yel yang diucapkan penuh semangat oleh peserta dengan tujuan untuk memotivasi diri. Fasilitator menyampaikan  5 rahasia belajar orang dewasa agar dapat bekerja secara efektif dan unggul yaitu: bersemangat, dikerjakan, fokus pada apa yang dikerjakan, belajar dengan berulang-ulang, dan memahami bahwa segala sesuatu di muka bumi pasti ada aturan/rumusnya.

Selanjutnya dipaparkan sekilas  mengenai 7 habits of highly effective peopple  yaitu 7 kebiasaan manusia sangat efektif  yang dimulai dengan apa dan mengapa ‘”7”, manusia seperti apa, apa itu kebiasaan  dan mengapa kebiasaan penting, serta pengertian efektif dan mengapa efektif penting.  “Pemahaman dan penerapan  prinsip dan nilai dikaitkan dengan visi misi DJKN serta nilai-nilai Kementerian Keuangan,  perubahan paradigma,  keseimbangan , serta organisasi yang unggul di era knowledge dan information juga merupakan hal yang sangat penting ” ujar fasilitator dari Dunamis yang merupakan konsultan manajemen di bidang pengembangan SDM  dengan misi membantu Indonesia lebih baik dengan mengoptimalkan keunggulan, keagungan pribadi, profesionalisme, organisasi maupun instansi di seluruh Indonesia.

 Peserta terlihat  antusias dalam mengikuti sesi  selanjutnya yaitu pemaparan dan diskusi yang lebih mendalam  mengenai     Habit 1: Jadilah Proaktif,  dengan membahas  materi tentang apa dan mengapa proaktif penting, proaktif vs reaktif, dan lingkaran pengaruh vs lingkaran kepedulian. Habit 2: Merujuk pada Tujuan Akhir, dengan membahas materi tentang merancang masa depan dan  menentukan pusat kehidupai. Habit 3: Dahulukan yang Utama, dengan membahas materi tentang mendahulukan yang benar-benar penting, kuadran waktu, dan mengatur jadwal sesuai prioritas. Habit 4: Berfikir Menang-Menang, dengan membahas materi tentang enam  paradigma interaksi antar manusia, membangun pola pikir menang-menang, dan empat dimensi menang-menang.  Habit  5: Berusaha Untuk Memahami Terlebih Dahulu, dengan membahas materi tentang tantang komunikasi serta sikap dan ketrampilan empatik. Pertanyaan yang dilontarkan peserta seputar kaitan antara teori mengenai kebiasaan-kebiasaan  manusia yang sangat efektif dikaitkan dengan kendala dan  tantangan dalam pelaksanaan tugas selaku pimpinan  di KPKNL agar  menciptakan sinergi yang optimal untuk mencapai tujuan organisasi. 

 Saat berita ini diturunkan acara masih berlangsung dengan materi Habit 6: Wujudkan Sinergi, dengan membahas materi tentang proses bersinergi, menghargai perbedaan , dan menciptakan alternatif ke-3. Habit 7: Mengasah Gergaji dan Rencana Aksi, dengan membahas materi tentang empat dimensi pembaruan dan kemampuan produksi pribadi, kemudian  diakhiri dengan evaluasi bagi para peserta. (Erris-Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini