“Penilaian adalah
gabungan antara sains dan seni.” Jawaban inilah yang mungkin akan kita dengar
dari seorang penilai jika ditanya mengenai besaran penyesuaian dalam penilaian
menggunakan pendekatan data pasar. Seni atau yang biasa dikenal sebagai professional
judgement jika dilakukan tanpa analisis yang matang tidak jarang
menjadi sebuah masalah di dunia penilaian. Inkonsistensi dan dispute
antar penilai bahkan aparat pemeriksa pernah dan sangat mungkin terjadi.
Keleluasaan penilai
dalam menentukan penyesuaian dalam pendekatan pasar sebaiknya tidak didasarkan
pada spekulasi atau perkiraan semata. Mendasarkan keputusan pada data adalah
salah satu alasan pentingnya dilakukan analisis pasar properti dalam penilaian.
Urgensi analisis pasar properti tidak berhenti pada pendekatan data pasar saja.
Analisis pasar memberikan dasar bagi penilai untuk mengaplikasikan keputusan
profesionalnya dalam proses penilaian apapun pendekatannya.
Menurut Kahr dan
Tomsett, analisis pasar properti atau property market analysis merupakan
suatu pandangan yang menyeluruh terhadap penawaran dan permintaan terhadap
atribut properti. Properti yang dimaksud dapat berupa real property maupun
personal property. Stephen F. Fanning mendefinisikan analisis pasar real
estate sebagai analisis terhadap atribut-atribut produktif dari suatu
bentuk real estate yang ditentukan oleh permintaan terhadap real
estate dan penawaran kompetitif dari real estate pada pasar.
Analisis pasar dapat
menjadi bagian yang terpisah dari penilaian tetapi penilaian tidak akan
terpisah dari analisis pasar. Selain menyediakan data dalam identifikasi highest
and best use properti, analisis pasar berfungsi untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penentu dari nilai yang akan digunakan pada pendekatan-pendekatan
penilaian. Setelah diidentifikasi, faktor-faktor tersebut dianalisis lebih
dalam untuk diketahui signifikansinya terhadap nilai. Dalam pendekatan data
pasar, tingkat signifikansi masing-masing atribut properti inilah yang menjadi
dasar dalam melakukan penyesuaian. Karena banyaknya data dan waktu yang
dibutuhkan, efisiensi sumber daya dapat dilakukan dengan pemisahan analisis
dari kegiatan penilaian dan pemfokusan analisis pada:
1. tipe properti yang
sering menjadi objek permohonan penilaian; dan
2. area yang sering menjadi
lokasi objek penilaian.
Hal ini dilakukan supaya berbagai kegiatan
penilaian yang sejenis dapat didasari oleh sebuah analisis pasar properti.
Terlepas dari hal tersebut, analisis pasar insidental terkadang perlu dilakukan
apabila dibutuhkan.
Dalam analisis pasar
sebagai dasar penyesuaian, penilai dapat menggunakan analisis kualitatif
dan/atau analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif diperoleh dengan
membandingkan objek penilaian dengan data pembanding yang dinyatakan dalam
jumlah numerik (jumlah rupiah atau persentase). Analisis ini umumnya berupa
analisis statistik menggunakan metode regresi linear berganda. Sedangkan
analisis kualitatif membandingkan perbedaan relatif antara properti terkait
masing-masing elemen perbandingan dengan pernyataan kualitas. Analisis ini
mencakup trend analysis, relative comparison analysis, dan ranking
analysis. Penilai juga dapat menggunakan quality rating analysis
yang menggabungkan analisis kuantitatif dengan analisis kualitatif. Tidak ada
teknik terbaik yang dapat menjadi satu-satunya dasar penentuan besaran
penyesuaian. Segala teknik yang ada tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masing.
Analisis pasar
membutuhkan dedikasi waktu dan sumber daya ditengah menumpuknya antrian
permohonan penilaian. Keterbatasan data yang menjadi permasalahan tersendiri
menambah tingkat kesukaran analisis. Pada akhirnya, seorang penilai yang andal
adalah mereka yang dapat membaca pasar dengan akurat di samping kemampuan dasar
penilaiannya. Kemampuan mengambil keputusan dari pengalaman berdasarkan hasil
riset empiris lah yang mendikte core skill dari seorang penilai.
Peningkatan kualitas masing-masing penilai dengan mengasah alat analisisnya
secara konsisten diharapkan dapat memajukan dunia penilaian Indonesia pada
umumnya dan DJKN pada khususnya.
(Penulis/review
: Akhmad Nur Imtihanul Hikam/Reni Kameswara)
Referensi:
1. Fanning, S. F. (2014).
Market Analysis for Real Estate. Chicago: Appraisal Institute.
3. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/baca/13259/Data-Bagai-Permata-Bagi-Penilai.html