Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Lelang E-Mail Tingkatkan Harga Sampai 300% Lebih
N/a
Senin, 15 September 2014 pukul 14:55:14   |   1121 kali

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I sukses melaksanakan lelang melalui surat elektronik (e-mail) untuk yang keenam kalinya di Ruang Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 9 September 2014. Lelang dilakukan atas satu paket bongkaran gedung Barang Milik Negara pada Universitas Indonesia.

Lelang tersebut dihadiri oleh perwakilan Universitas Indonesia selaku pihak Penjual serta perwakilan Direktorat PKNSI selaku supervisor teknis pelaksanaan lelang e-mail. Lelang dipimpin oleh Pejabat Lelang KPKNL Jakarta I Hendy Kurniawan, dibantu oleh Bambang Iriandi selaku asisten.

Minat terhadap lelang tersebut sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan jumlah peserta lelang yang mencapai 28 orang. Dari 28 orang yang telah disahkan sebagai peserta lelang, sebanyak 26 orang mengajukan penawaran.

Penawaran yang diajukan berlangsung ketat, dari 26 penawar terjadi penawaran sebanyak 42 kali, secara rata-rata, masing-masing penawar mengajukan penawaran sebanyak 1,6 kali. Nilai limit paket yang dilelang sebesar Rp365.789.000 laku terjual sebesar Rp1.266.666.600 (kenaikan harga sebesar Rp900.877.600).

Persentase harga penawaran terhadap nilai limit pada lelang e-mail tersebut sejauh ini merupakan yang tertinggi di antara lelang e-mail yang telah berjalan, yaitu sebesar 346,28%.

Sebelum melakukan penjualan barang yang akan dilelang, pihak Universitas Indonesia berkonsultasi terlebih dahulu dengan KPKNL Jakarta I mengenai lelang e-mail. Pihak Universitas Indonesia yang awalnya pesimis barang yang dilelang akan laku terjual mengaku terkejut dengan hasil yang menggembirakan tersebut. Kedepannya, pihak Universitas Indonesia berencana untuk kembali menggunakan lelang e-mail.(Teks: Sena Mahesa Wicaksana)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini