Surabaya - Kepala Kantor Wilayah X Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kakanwil X DJKN) Surabaya Lalu Hendry Yujana, Kamis (06/09), membuka penyelenggaraan pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlangsung selama dua hari di Kota Surabaya. Acara pelatihan yang digagas oleh Kepala Bagian Umum Kanwil X DJKN Surabaya tersebut diikuti oleh seluruh pejabat eselon III di lingkungan Kanwil X DJKN Surabaya, para kepala subbagian umum, dan semua kepala seksi di Bagian Umum. Pelatihan yang sifatnya terbatas dan hanya dikhususkan pada level pimpinan ini dilaksanakan dengan menggandeng lembaga pengembangan SDM yang berkompeten dan ternama, yaitu John Robert Powers perwakilan Surabaya.

Dalam acara pembukaan tersebut, Kakanwil menekankan bahwa seiring dengan beban dan target kerja yang semakin meningkat perlu diikuti dengan peningkatan motivasi dan performance kerja. Selain itu, banyak sekali kelemahan yang harus diperbaiki, baik yang berkaitan dengan effective comunication maupun interpersonal skill. Ditambah lagi dengan tantangan kerja yang semakin kompleks, di mana DJKN ke depannya akan selalu berinteraksi dengan banyak stakeholder yang semakin canggih dan kritis yang menginginkan pelayanan yang memuaskan dan cepat dalam suasana regulasi yang ketat dan rigid, serta harus rule keeping.

 “Ke depannya, teman-teman mengurus apa yang dinamakan manajemen Barang Milik Negara (BMN). Sekarang, apabila kita mengurus pemanfaatan BMN, maka kita akan bersentuhan sekaligus berkomunikasi dengan dunia bisnis di mana sekarang dan ke depannya makin intensif dalam bingkai birokrasi yang situasinya lebih formal. Oleh karena itu, perlu seni tersendiri untuk menangani hal itu. Saya setuju dengan desain kurikulum yang telah diajukan oleh John Robert Powers dan diharapkan semuanya di-improve hari ini dan tetap berlanjut untuk angkatan berikutnya,” ujar Kakanwil.

Kakanwil menerangkan bahwa sistem pendidikan di dalam pelatihan tersebut adalah andragogi yang dikhususnya untuk orang dewasa. Oleh karena itu, semua peserta harus mengusahakan dirinya masing-masing untuk bisa diisi seperti gelas kosong dan harus menghilangkan sekat-sekat agar diperoleh hasil yang baik dan cepat.  “Oleh karena itu, saya minta kepada John Robert Powers untuk melakukan program pengembangan SDM ini karena mereka sudah cukup besar dan kapabel untuk ini. Sekali lagi saya minta agar semua peserta mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh dan tuntas. Sekali lagi, selamat untuk bapak-ibu sekalian,” ujarnya.

Branch Manager John Robert Powers Surabaya Yulia merasa senang dan bangga bisa membantu Kanwil X DJKN SUrabaya dalam program pengembangan SDM yang telah dipercayakan kepadanya. “Saya harapkan semua perserta agar aktif dan jangan hanya menunggu, harus kosong seperti kertas putih agar apa yang disampaikan bisa masuk dan diterima,” pesannya.

Pelaksanaan kurikulum pelatihan oleh John Robert Powers  dikaitkan langsung dengan aplikasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Menurut Kepala Bagian Umum Kanwil X DJKN Surabaya Heyang, semua peserta nantinya setelah mengikuti pelatihan tersebut dapat menjadi Changes Agent bagi unitnya masing-masing dan mampu memastikan bahwa Nilai-Nilai Kementerian Keuangan benar-benar berjalan dan hidup. “Kita harapkan bahwa dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat menjadikan Kanwil X DJKN Surabaya sebagai role model bagi unit lainnya dan mudah-mudahan bisa terwujud. Saya minta agar pelatihan yang telah diikuti agar dijadikan program dalam setiap kegiatan dan akhirnya dapat menjadi budaya,” ujar Kepala Bagian Umum Kanwil X DJKN Surabaya Heyang.

Semua peserta yang mengikuti pelatihan merasa senang karena telah mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang dapat meningkatkan performance kerja. Format dari pelatihan tersebut dimulai dari kegiatan  Profiling and Counseling Training, dilanjutkan dengan  training, dan diakhiri dengan kegiatan Exit Interview. Selama mengikuti pelatihan semua peserta memperoleh materi/modul yang terdiri dari:

1. Transformation and Breakthrough (Nilai Integritas & Kesempurnaan);

2. Effective Communication (Nilai Sinergi);

3. Interpersonal Skill (Nilai Sinergi);

4. Managing Services (Nilai Pelayanan);

5. Visual Statement (Nilai Profesionalisme); dan

6. Exit Interview (Evaluasi untuk memastikan pemahaman implementasi antara materi dengan keadaan di lapangan).

Adapun metodologi training yang digunakan dalam pelatihan tersebut meliputi Group Discussion, One on One Interaction, Lectures (40%), dan Role Play and Exercises (60%). (Agung Widodo - Kanwil X DJKN Surabaya)