Bandung - Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa
Barat kembali menyampaikan Kinerja APBN Jawa Barat dalam Konferensi Pers
Kinerja APBN Jawa Barat Mei 2022 melalui Zoom Meeting pada Senin, (27/6) yang
dipimpin oleh Kakanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat
Tavianto Noegroho selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Barat
dengan dihadiri oleh wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik serta
seluruh perwakilan Kantor Pelayanan unit eselon I Kementerian Keuangan di Jawa
Barat.
Pemaparan Kinerja APBN Jawa Barat disampaikan oleh Kakanwil
DJPb Provinsi Jawa Barat Ade Rohman, yang kemudian dipertajam lagi oleh
masing-masing Kakanwil Erna Sulistyowati/Kakanwil DJP 1, Kanwil DJBC diwakili
oleh Ari Setyo/Kepala Bidang Kepatuhan Internal bersama dengan Widi
Kurniawan/Kepala Bagian Umum.
“Kinerja positif APBN masih berlanjut, APBN bekerja keras
melalui Belanja Negara untuk mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga dampak
adanya ketidakpastian. Kinerja APBN Jawa Barat hingga 31 Mei 2022 masih
mencatatkan surplus, namun kondisi sampai menjelang akhir Triwulan II sebagai
dampak resiko global ke belanja, masih terus diakselerasi melalui upaya optimal
untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Ade Rohman.
Berdasarkan data, realisasi belanja di Jawa Barat sampai
dengan akhir Mei 2022 mencapai Rp39,57 triliun atau 35,79 persen dari target
APBN 2022. Realisasi tersebut meliputi Belanja Pemerintah Pusat tercapai
sebesar Rp13,77 triliun atau 31,32 persen dari target APBN 2022 dan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp25,80 Triliun atau 38,74 persen dari
target.
Realisasi Program PC-PEN tahun 2022 untuk perlindungan
sosial sampai dengan Mei 2022 di Jawa Barat untuk Program Keluarga Harapan
(PKH) sebesar Rp2,29 triliun untuk 1,74 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM),
program sembako sebesar Rp3,95 juta KPM dan realisasi penyaluran Bantuan Tunai
Langsung (BLT) desa sebesar Rp864,92 miliar yang disalurkan kepada 675,95 ribu
KPM pada 4.906 Desa di Jawa Barat. Kinerja penyerapan belanja di Jawa Barat
diharapkan semakin terus membaik untuk mendorong pemulihan ekonomi dan
pendapaian target pembangunan.
Pada sisi yang lain, Pendapatan Negara juga melanjutkan
kinerja yang baik dengan tumbuh positif. Hingga akhir bulan Mei 2022, realisasi
Pendapatan Negara di Jawa Barat tercatat sebesar Rp63,03 triliun atau 53,48
persen dari target APBN tahun 2022. Capaian tersebut lebih tinggi Rp17,77
triliun dari periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif
pada bulan April 2022. Dari sisi pertumbuhannya, realisasi Pendapatan Negara di
Jawa Barat tumbuh 39,29 persen (yoy). Secara nominal, realisasi komponen
penerimaan yang bersumber dari perpajakan mencapai sebesar Rp60,99 triliun atau
53,73 persen dari target APBN dan realisasi penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) mencapai Rp2,03 triliun atau 46,9 persen dari target APBN. Berdasarkan
pertumbuhannya, realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP tumbuh berturut-turut
sebesar 39,93 persen (yoy) dan 22,26 (yoy).
Untuk capaian kinerja Kanwil DJKN Jawa Barat pada
penerimaan PNBP hingga akhir Mei 2022 adalah sebesar Rp101,26 miliar.
Penerimaan Negara ini ditopang oleh PNBP dari pemanfaatan Barang Milik Negara
(BMN) sebesar Rp34,59 miliar, biaya adminstrasi pengurusan piutang Negara
sebesar Rp111,37 juta dan bea lelang sebesar Rp66,56,22 miliar.
Selain itu hingga akhir Mei 2022, Kanwil DJKN Jawa Barat
mencatatkan penerimaan dari pokok lelang sebesar Rp1,50 trilliun. Penerimaan
pokok lelang tersebut tidak semua menjadi penerimaan Negara karena sebagian
besar adalah lelang eksekusi hak tanggungan, namun dari transaksi lelang
tersebut menimbulkan multiplier effect ekonomi dan berfungsi untuk menurunkan
tingkat Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan, selain itu juga transaksi
lelang dapat membuka ruang fiskal baru untuk menghasilkan Penerimaan Pajak
yaitu PPh dan juga berkontribusi pada penerimaan daerah yaitu Penerimaan BPHTB.
Meski masih diliputi ketidakpastian, pemulihan ekonomi Jawa
Barat di Tahun 2022 diperkirakan akan terus berlanjut. Membaiknya aktivitas
ekonomi dan masyarakat Jawa Barat akibat pandemi Covid-19 yang makin terkendali
di tengah kenaikan harga-harga komoditas memberi tambahan pendapatan dan
menciptakan kinerja APBN 2022 yang semakin baik dan kuat. Konsumsi masyarakat,
investasi dan ekspor tumbuh cukup kuat dan menjadi pendorong pemulihan ekonomi,
sehingga kinerja APBN Jawa Barat dapat terus berfungsi sebagai shock absorber,
dan menjaga perekonomian dari tekanan ekonomi global yang masih volatile.