KUPANG, (Pos Kupang, 10/4/08) -- Dalam triwulan pertama (Januari-Maret) tahun 2008, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang berhasil menarik Rp 1,8 miliar uang negara dari para debitor. Ke depan, KPKNL Kupang bertekad menyelamatkan lebih banyak uang negara dari pihak bermasalah.

Hal itu dikemukakan Kepala KPKNL Kupang, Drs. Geriman Manulang, ketika ditemui Pos Kupang, Rabu (9/4/2008) pagi. Saat itu ada pelaksanaan lelang sejumlah obyek bermasalah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Hasil pelaksanaan obyek lelang hingga Maret 2008, KPKNL telah berhasil menarik uang negara dari para debitor senilai Rp 300 juta lebih. Bila dijumlahkan dengan piutang lainnya yang telah ditagih, maka realisasi pengembalian uang negara selama Januari-Maret 2008 senilai Rp 1,8 miliar," ujar Manulang.
Didampingi Kepala Seksi Pelayanan Lelang, Wilhelmus Nono, Manulang mengatakan, target pengembalian uang negara selama tahun 2008 ini senilai Rp 8 miliar. Untuk itu, pihaknya akan bekerja optimal guna mewujudkan target tersebut.
Menurut dia, penagihan uang kepada debitor merupakan amanat negara yang mutlak dilaksanakannya. Untuk itu, ia meminta semua pihak, terlebih para debitor, agar kooperatif saat didatangi petugas.
Terkait pelaksanaan lelang sejumlah aset bermasalah di kantornya, di Gedung Keuangan Negara Kupang, Rabu kemarin, Manulang mengatakan, kegiatan itu sudah pada tahap eksekusi. "Sebenarnya kami tidak ingin melaksanakan eksekusi seperti ini. Tapi karena eksekusi ini merupakan amanat negara yang harus dilaksanakan, kami menerapkannya demi tegaknya aturan pemerintah," tandasnya.
Seusai eksekusi, demikian Manulang, pihaknya akan melakukan hal yang sama di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Atambua, Kabupaten Belu. Setelah itu, lanjutnya, dilaksanakan di daerah lain, seperti Flores, Alor dan Sumba.

Menyinggung tentang kinerja KPKNL Kupang terkait lelang di tahun 2007, dia menyebutkan, pihaknya berhasil menyelamatkan uang negara Rp 3,2 miliar atau 52 persen dari target Rp 6,2 miliar. (kro)

Sumber: http://www.indomedia.com/poskup/2008/04/10/edisi10/bisnis.htm