Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kemampuan Speaking Merupakan ‘Senjata’ Andalan dalam Berkarir
Bend Abidin Santosa
Senin, 24 September 2018 pukul 10:56:31   |   1666 kali

Jakarta - Sukses dalam berkarir merupakan impian semua orang dalam pekerjaan yang digelutinya. Banyak yang beranggapan bahwa hard skills menjadi faktor utama penentu kesuksesan seseorang dalam berkarir, tetapi saat ini soft skills yang baik juga menjadi hal yang penting dalam berkarir. Bahkan tidak sedikit yang karir nya dapat melesat dengan cepat karena memiliki soft skills yang mumpuni. Salah satu soft skill yang dapat menjadi senjata andalan jika ingin karir dapat berjalan dengan mulus adalah kemampuan berbicara atau speaking.


Hal ini disampaikan oleh narasumber dari Talkinc Beck Tumewu dalam pelatihan yang bertajuk Excellent MC Skill Training yang diadakan pada Rabu-Jum’at (12-14/9) di aula Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jakarta Pusat.

Training yang diikuti oleh 15 pegawai Kantor Pusat DJKN ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pegawai dalam hal speaking terutama public speaking untuk dilatih kemampuannya dalam membawakan acara baik itu acara formal, non-formal maupun protokoler oleh mentor-mentor handal di bidangnya yaitu antara lain, Becky Tumewu, Lala Tangkudung dan Kamidia Radisti.


Pada pelatihan hari pertama yang dimentori Becky Tumewu, peserta mendapat tantangan untuk mengelompokkan apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan masing-masing saat sedang bertugas sebagai MC. Setelah para peserta selesai menuliskan kelebihan dan kelemahan mereka, Becky mulai membahas satu demi satu hambatan yang sering dihadapi peserta. Dari hasil diskusi diperoleh kesimpulan ternyata hampir semua peserta menemui hambatan yang diakibatkan oleh kurangnya rasa percaya diri saat tampil membawakan acara.


Mulai dari masalah joke yang dilemparkan terkesan “garing”, suara yang bergetar, pengucapan yang kurang jelas dan hal-hal lain yang berpusat pada penampilan. Lebih lanjut, presenter kawakan itu mengungkapkan bahwa rasa grogi itu hal yang bagus, tetapi tidak boleh berlebihan. Untuk itu, setiap MC harus mengenal dirinya sendiri dengan baik sehingga dapat mengatasi rasa grogi ketika tampil di hadapan orang banyak maupun pejabat sekalipun. “Nyaman terhadap diri sendiri adalah modal utama seorang MC. Selalu berpikir, You are beautiful more than you think,” jelas Becky.


Narasumber kedua Lala Tangkudung menyampaikan usai meningkatkan kepercayaan diri, hal penting yang harus dipelajari oleh MC adalah memastikan acara berlangsung dengan lancar. Lala membuka penyampaian materi dengan mengajak peserta untuk melatih otot diafragma yaitu dengan cara mengucapkan “huh hah” dengan lantang. Lebih lanjut, wanita yang juga berprofesi sebagai penyiar VRadio FM ini menghimbau agar ketika sedang membawakan acara jangan terlalu fokus pada script saja, melainkan cara penyampaian informasi dengan benar serta interaksi dengan penonton harus tetap dijaga, agar acara tetap meriah.


Pada sesi kedua, peserta dilatih bagaimana memaksimalkan penampilan diatas panggung dan cara berpakaian yang benar atau yang biasa disebut grooming. Kamidia Radisti yang menjadi mentor pada sesi kedua ini menjelaskan pentingnya grooming kepada peserta. “Ada 3 manfaat yang diperoleh yaitu social image, boost confidence dan represent company,” jelas Kamidia. Lebih lanjut Miss Indonesia 2007, ini mencontohkan ada berbagai macam aspek yang harus diperhatikan saat berpakaian agar tampil maksimal di atas panggung yaitu colour coordination, cutting, fabric, mix and match, dan pattern.


Pada hari terakhir pelatihan, peserta kembali mendapat mentoring dari Becky Tumewu yang kali ini membahas mengenai materi yang cukup serius yaitu bagaimana menjadi MC protokoler yang benar. Dirinya menjelaskan bahwa sudah ada undang-undang yang mengatur tentang protokoler yaitu Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010, sehingga MC harus berpatokan pada peraturan tersebut ketika membawakan acara kenegaraan. Becky menjelaskan yang perlu dilakukan MC protokoler adalah membawakan acara sesuai protokol yang ada, tetapi tetap harus selalu siap jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat acara berlangsung seperti gangguan teknis ataupun non-teknis. “Ketika ada kendala semacam itu, yang harus dilakukan MC adalah tetap tenang, tone suara tetap semangat, menyenangkan dan jangan lupa senyum agar audiens tidak panik atau bosan,” terang Becky. (Hinji / Corin / Dimas-Humas)

 

 

 

 

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini