Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
DJKN Mengadakan Halal Bi Halal dan Silaturahmi Idul Fitri 1431 H
N/a
Senin, 27 September 2010 pukul 14:16:32   |   541 kali

Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengadakan silaturahmi dan halal bi halal Idul Fitri 1431 H pada tanggal 22 September 2010. Acara yang dibuka dengan penampilan Group Marawis ini dilaksanakan di Ruang Serba Guna DJKN, Gedung Syafruddin Prawiranegara Lt. 5 Selatan.  Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan kantor pusat DJKN, para pejabat di lingkungan Kanwil VII DJKN Jakarta, dan para pejabat di lingkungan KPKNL Jakarta I sampai dengan KPKNL Jakarta V. Selain itu, hadir pula para purnabhakti, diantaranya Mantan Dirjen DJPLN, Karsono Surjowibowo dan mantan Sekretaris DJPLN yang sekarang menjabat sebagai Hakim Pengadilan Pajak, Indra J. Rivai. Pengurus Pusat Dharma Wanita Persatuan DJKN juga hadir dalam acara ini.

Acara halal bi halal dan silaturahmi tahun ini mengambil tema “Melalui momentum Idul Fitri 1431 H, kita tingkatkan pengabdian dan produktivitas kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara”. Acara ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan Capacity Building Bulan Romadhon 1431 H yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat DJKN. Sebelumnya telah diadakan beberapa kegiatan, yaitu:

1.    Kuliah Dhuhur (Sholat Dhuhur Berjama’ah dan Ceramah Agama) yang dilaksanakan setiap hari Senin, pada tanggal 16, 23, dan 30 Agustus 2010, bertempat di Ruang Serbaguna DJKN. Acara ini  dihadiri oleh sekitar 150 pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Pusat DJKN,

2.    Buka Puasa Bersama yang didahului dengan tausiyah Romadhon yang dilaksanakan dua kali. Pertama, pada tanggal 25 Agustus 2010 dibuka oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara yang kemudian dilanjutkan dengan ceramah oleh Dr. Wijayanto, M.A. Buka puasa bersama yang pertama dihadiri sekitar 300 pejabat/pegawai. Buka puasa bersama yang kedua dilaksanakan pada tanggal 3 September 2010 yang diisi dengan ceramah K.H. Anwar Sanusi dan dihadiri sekitar 250 pejabat/pegawai, para punabhakti, dan anggota Dharma Wanita,

3.    Pelatihan Power of Spiritual Quotient (PSQ) pada tanggal 27-28 Agustus 2010 bertempat di Panjang Jiwo Resort Bogor, diikuti oleh 2 pejabat eselon II dan 14 pejabat eselon III di lingkungan Kantor Pusat DJKN.

“Rangkaian kegiatan capacity building bulan Romadhon 1431 H di lingkungan Kantor Pusat DJKN bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Insani pegawai DJKN yang berintegritas, berkomitmen, dan ikhlas bekerja (integrity, commitment, sincerity.” Demikian disampaikan Kabag Kepegawaian DJKN selaku Ketua Panitia Capacity Building Bulan Romadhon 1431 H.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga karena para pegawai dapat mengikuti acara ini guna meningkatkan kesadaran akan amanah terkait tugas dan pekerjaan di kantor. Dirjen juga menyampaikan agar seluruh pegawai bisa SMS dalam artian Senang Melihat orang Senang. Bukan sebaliknya, senang melihat orang susah atau susah melihat orang senang. Masih berhubungan dengan istilah SMS, Dirjen mengharapkan supaya usulan, kritik, maupun saran yang dikirim melalui surat formal dapat dikirim juga melalui BBM (BlackBerry Messenger) karena ada beberapa kemudahan yang diberikannya. Seperti halnya SMS, Dirjen juga menyampaikan kepanjangan lain dari BBM terkait dengan kegiatan halal bi halal dan silaturahmi ini. B pertama yaitu Berbagi, B kedua yaitu Berlapang Dada, dan M yaitu Memaafkan. Sebelum mengakhiri sambutannya, Dirjen mengharapkan agar seluruh pegawai proper dalam bekerja dan produktivitas dalam pekerjaan dapat diukur dari seberapa sering pimpinan marah.

Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kepala Bintal Kemenkeu, Moh. Rosyad. Sebelum memulai doa, Kepala Bintal menyampaikan beberapa hal tentang mana yang lebih penting antara mempunyai banyak saudara atau membangun banyak persaudaraan. Disampaikan bahwa membangun banyak persaudaraan adalah lebih penting. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1.    Hayati bahwa itu adalah perintah agama,

2.    Ada adjustment dan understanding terhadap perbedaan yang ada

3.    Toleransi terhadap suatu perbedaan yang tidak dapat dilakukan adjustment, dan

4.    Saling mendoakan kebaikan.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini