Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyelenggarakan Lelang Sukarela sejumlah koleksi pribadi milik beberapa pejabat Negara. Acara lelang yang diselenggarakan dalam rangka 110 Tahun Lelang Indonesia ini mengusung tema 'Modernisasi Lelang untuk Jual Beli yang Lebih Handal dan Tepercaya'. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut menghadiri kegiatan ini memberikan apresiasi kepada Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Perhubungan yang ikut hadir, Menteri lainnya yang telah bersedia menyumbang barang untuk dilelang.”Baju saya yang dilelang itu karena banyak dipakai untuk poster, maka Dirjen Kekayaan Negara minta itu dilelang,” ungkap Sri Mulyani.
Selain itu, Menteri yang biasa disapa Ibu Ani ini berharap hal terpenting
dalam proses lelang ini adalah sertifikasi dan tata kelola, termasuk
otentisitas barang dan bagaimana cara eksekusinya sehingga lelang ini adil dan
transparan. Proses ini, kata dia, dapat
menggambarkan persepsi masyarakat terhadap mekanisme lelang yang dimiliki
negara, bisa dipercaya atau tidak. "Ini mengenai apakah RI mempunyai
mekanisme lelang yang dipercaya masyarakat, sehingga suksesnya lelang
mencerminkan reputasi negara dan ini perjuangan yang terus kita perbaiki di
RI," ujarnya dalam sambutannya di Lelang Sukarela Koleksi Pribadi di
Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
"Tadi
disampaikan Pak Isa (Dirjen DJKN), bahwa lelang ini aturannya dibuat 110 tahun
lalu, Tahun 1908, begitu sangat lama dan kebutuhan untuk meng-update
perundangan agar lebih mencerminkan proses lelang yang lebih sesuai dengan
kekinian atau jaman now, itu mungkin jadi PR kita," kata Menkeu Ani dalam
sambutannya.
Sri Mulyani juga menjelaskan, masyarakat harus
mengetahui mekanisme lelang adalah hal yang dilakukan semua negara. Dalam
perbankan, mekanisme lelang dilakukan ketika terjadi kredit macet untuk melepas
aset yang macet tersebut. "Ini mekanisme lumrah di semua negara,
sehingga ini menyebabkan neraca bank tetap sehat, proses lelang transparan dan
menghasilkan yang maksimal bagi perbankan sendiri," jelasnya.
Di sisi lain, lelang juga menjadi alternatif transaksi
yang menciptakan kultur baru di Indonesia yang dapat digunakan oleh masyarakat dan
entitas ekonomi. Dengan adanya barang koleksi
ini yang dilelang, kata dia, menunjukkan masyarakat dapat menghargai memori
terhadap suatu barang. "Itu menggambarkan masyarakat Indonesia
menghargai tidak hanya sekadar bendanya, tapi menjelaskan konteks siapa
pemiliknya dan ceritanya," ucapnya.
Lebih lanjut Menkeu Ani juga menegaskan, dilelangnya barang koleksi
pribadi pejabat tidak menandakan bahwa APBN sudah minus. "Tujuannya kita
melakukan ini menjadi agak heboh di dunia maya, kelihatan bu menteri jual baju,
APBN kekurangan, apa segitu desperate-nya. Itulah dunia maya selalu seru dengan berbagai
interpretasi," tukasnya. Menkeu Ani menjelaskan, uang hasil dari
lelang tersebut akan disalurkan untuk kepentingan sosial. "Saya
tegaskan, seperti disampaikan bahwa lelang ini barang pribadi dan hasilnya
disumbangkan untuk sosial. salah satunya untuk yayasan milik Reza Rahardian yaitu untuk perbaikan sekolah yang rusak, beberapa kegiatan
sosial dan kita memang setuju untuk memberikan dan pemilik barang dimintakan
persetujuannya. Saya tegaskan, uang ini bukan uang APBN, koleksi pribadi jadi
penerimaannya pribadi. APBN kita aman, kita tetap menjalankan sesuai UU
APBN."
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa
Rachmatarwata melaporkan bahwa hasil lelang dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Menurut dia, sejak tiga tahun terakhir, hasil bersih lelang negara
mengalami kenaikan rata-rata sebesar Rp3 triliun. Saat ini, hasil lelang
tersebut telah mencapai Rp16,45 triliun.
Selain itu, Isa memaparkan bahwa untuk uang hasil dari lelang merupakan
miliki penjual, sehingga uang hasil lelang tidak masuk ke pemerintah atau
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). "Jadi, ini sebetulnya proses
lelang itu jual beli, yang menyerahkan barang atau yang menjual akan menerima
uangnya. Jadi, uang itu tidak masuk ke pemerintah atau DJKN. Hasil lelang menjadi
hak para penjual barang," ungkapnya. Untuk lelang sukarela barang pejabat
negara, yang diselenggarakan hari ini, nantinya memang langsung dimiliki oleh
para pejabat tersebut, namun mereka menyepakati untuk hasil lelang tersebut
akan disalurkan untuk program sosial. "Walaupun kita tidak mengatakan
lelang amal, tapi mereka bersepakat ini aja deh kita salurkan untuk aktivitas
sosial, yang penting adalah profit lelang atau hasil lelang kembali ke
pemiliknya," pungkas Isa.
Lelang Sukarela ini menjual koleksi pribadi Wakil Presiden RI M.Jusuf Kalla
dan Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla serta koleksi pribadi milik beberapa Menteri
Kabinet Kerja 2014-2019, yakni milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Luar Negeri Retno
Lestari, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan
Menteri Perhubungan Budi Karya.
Selain koleksi pribadi milik Wapres dan beberapa Menteri, ada juga koleksi
pribadi milik para pejabat eselon I Kementerian Keuangan, yakni Sekjen
Kementerian Keuangan Hadiyanto, Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata,
Dirjen Pajak Robert Pakpahan, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, Dirjen
Perbendaharaan Man/vanto Harjowiryono, Dirjen Perimbangan Keuangan Boediarso
Teguh W., dan Dirjen PPR Luky Alfirman. Terdapat juga koleksi pribadi Direktur
Lelang Lukman Effendi, Dirut PT. BNI (Persero) Tbk. Achmad Baiquni, Dirut PT.
BRI Tbk. Suprajarto.
Lelang dilaksanakan secara konvensional dengan kehadiran peserta lelang dan
Lelang tanpa kehadiran peserta lelang melalui internet (e-Auction). Lelang
dengan kehadiran peserta lelang dipandu oleh Pemandu Lelang Lydia
Fransisca Turnip yang dipimpin oleh Pejabat Lelang Kelas I Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I Nieken Arum Kartika. Dari 40
lot barang yang ditawarkan, seluruh lot barang terjual dengan nilai total
mencapai Rp164 juta. Keseluruhan hasil lelang ditambah 2% Bea Lelang Pembeli
yang disetor ke Kas Negara. Sementara untuk Lelang melalui e-Auction,
dari 15 lot barang yang ditawarkan, seluruh lot barang terjual dengan nilai
total Rp36 juta lebih.
Selain pelaksanaan lelang
konvensional dan e-Auction, pada kesempatan tersebut dilakukan juga
penjualan secara spontan atas barang koleksi dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo
berupa dua kain batik Solo, raket tenis dan sepeda milik Kepala Badan Intelijen
Negara (BIN) Budi Gunawan, serta hiasan dinding berupa kaligrafi milik Direktur
Utama BTN. Penjualan spontan atas kelima barang tersebut dipandu oleh Kepala
Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Jakarta II Muhammad Junaidy Effendy. Dari kelima
barang tersebut, empat barang terjual dengan nilai total mencapai Rp39 juta.
Satu barang yang tidak laku terjual adalah sepeda milik Budi Gunawan yang
kemudian akan dilelang melalui e-Auction pada kesempatan
berikutnya. Atas pelaksanaan Lelang
Sukarela, Negara memperoleh PNBP dari Bea Lelang Penjual dan Bea Lelang Pembeli
dengan nilai mencapai Rp7 juta dan disetorkan ke Kas Negara. (Tim Humas DJKN)