Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Menkeu Apresiasi Ibu Iriana Jokowi dan Menteri Lainnya yang Menyumbang Barang Untuk Dilelang
Ali Ridho
Kamis, 01 Maret 2018 pukul 15:19:01   |   820 kali

Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyelenggarakan Lelang Sukarela sejumlah koleksi pribadi milik beberapa pejabat Negara. Acara lelang yang diselenggarakan dalam rangka 110 Tahun Lelang Indonesia ini mengusung tema 'Modernisasi Lelang untuk Jual Beli yang Lebih Handal dan Tepercaya'. Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut menghadiri kegiatan ini memberikan apresiasi kepada Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Perhubungan yang ikut hadir, Menteri lainnya yang telah bersedia menyumbang barang untuk dilelang.”Baju saya yang dilelang itu karena banyak dipakai untuk poster, maka Dirjen Kekayaan Negara minta itu dilelang,” ungkap Sri Mulyani.

Selain itu, Menteri yang biasa disapa Ibu Ani ini berharap hal terpenting dalam proses lelang ini adalah sertifikasi dan tata kelola, termasuk otentisitas barang dan bagaimana cara eksekusinya sehingga lelang ini adil dan transparan. Proses ini, kata dia, dapat menggambarkan persepsi masyarakat terhadap mekanisme lelang yang dimiliki negara, bisa dipercaya atau tidak. "Ini mengenai apakah RI mempunyai mekanisme lelang yang dipercaya masyarakat, sehingga suksesnya lelang mencerminkan reputasi negara dan ini perjuangan yang terus kita perbaiki di RI," ujarnya dalam sambutannya di Lelang Sukarela Koleksi Pribadi di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

"Tadi disampaikan Pak Isa (Dirjen DJKN), bahwa lelang ini aturannya dibuat 110 tahun lalu, Tahun 1908, begitu sangat lama dan kebutuhan untuk meng-update perundangan agar lebih mencerminkan proses lelang yang lebih sesuai dengan kekinian atau jaman now, itu mungkin jadi PR kita," kata Menkeu Ani dalam sambutannya.

Sri Mulyani juga menjelaskan, masyarakat harus mengetahui mekanisme lelang adalah hal yang dilakukan semua negara. Dalam perbankan, mekanisme lelang dilakukan ketika terjadi kredit macet untuk melepas aset yang macet tersebut. "Ini mekanisme lumrah di semua negara, sehingga ini menyebabkan neraca bank tetap sehat, proses lelang transparan dan menghasilkan yang maksimal bagi perbankan sendiri," jelasnya.

Di sisi lain, lelang juga menjadi alternatif transaksi yang menciptakan kultur baru di Indonesia yang dapat digunakan oleh masyarakat dan entitas ekonomi. Dengan adanya barang koleksi ini yang dilelang, kata dia, menunjukkan masyarakat dapat menghargai memori terhadap suatu barang. "Itu menggambarkan masyarakat Indonesia menghargai tidak hanya sekadar bendanya, tapi menjelaskan konteks siapa pemiliknya dan ceritanya," ucapnya.

Lebih lanjut Menkeu Ani juga menegaskan, dilelangnya barang koleksi pribadi pejabat tidak menandakan bahwa APBN sudah minus. "Tujuannya kita melakukan ini menjadi agak heboh di dunia maya, kelihatan bu menteri jual baju, APBN kekurangan, apa segitu desperate-nya. Itulah dunia maya selalu seru dengan berbagai interpretasi," tukasnya. Menkeu Ani menjelaskan, uang hasil dari lelang tersebut akan disalurkan untuk kepentingan sosial. "Saya tegaskan, seperti disampaikan bahwa lelang ini barang pribadi dan hasilnya disumbangkan untuk sosial. salah satunya untuk yayasan milik Reza Rahardian yaitu untuk perbaikan sekolah yang rusak, beberapa kegiatan sosial dan kita memang setuju untuk memberikan dan pemilik barang dimintakan persetujuannya. Saya tegaskan, uang ini bukan uang APBN, koleksi pribadi jadi penerimaannya pribadi. APBN kita aman, kita tetap menjalankan sesuai UU APBN."

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata melaporkan bahwa hasil lelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Menurut dia, sejak tiga tahun terakhir, hasil bersih lelang negara mengalami kenaikan rata-rata sebesar Rp3 triliun. Saat ini, hasil lelang tersebut telah mencapai Rp16,45 triliun.

Selain itu, Isa memaparkan bahwa untuk uang hasil dari lelang merupakan miliki penjual, sehingga uang hasil lelang tidak masuk ke pemerintah atau Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). "Jadi, ini sebetulnya proses lelang itu jual beli, yang menyerahkan barang atau yang menjual akan menerima uangnya. Jadi, uang itu tidak masuk ke pemerintah atau DJKN. Hasil lelang menjadi hak para penjual barang," ungkapnya. Untuk lelang sukarela barang pejabat negara, yang diselenggarakan hari ini, nantinya memang langsung dimiliki oleh para pejabat tersebut, namun mereka menyepakati untuk hasil lelang tersebut akan disalurkan untuk program sosial. "Walaupun kita tidak mengatakan lelang amal, tapi mereka bersepakat ini aja deh kita salurkan untuk aktivitas sosial, yang penting adalah profit lelang atau hasil lelang kembali ke pemiliknya," pungkas Isa.

Lelang Sukarela ini menjual koleksi pribadi Wakil Presiden RI M.Jusuf Kalla dan Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla serta koleksi pribadi milik beberapa Menteri Kabinet Kerja 2014-2019, yakni milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Luar Negeri Retno Lestari, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan Menteri Perhubungan Budi Karya.

Selain koleksi pribadi milik Wapres dan beberapa Menteri, ada juga koleksi pribadi milik para pejabat eselon I Kementerian Keuangan, yakni Sekjen Kementerian Keuangan Hadiyanto, Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Dirjen Pajak Robert Pakpahan, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, Dirjen Perbendaharaan Man/vanto Harjowiryono, Dirjen Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh W., dan Dirjen PPR Luky Alfirman. Terdapat juga koleksi pribadi Direktur Lelang Lukman Effendi, Dirut PT. BNI (Persero) Tbk. Achmad Baiquni, Dirut PT. BRI Tbk. Suprajarto.

Lelang dilaksanakan secara konvensional dengan kehadiran peserta lelang dan Lelang tanpa kehadiran peserta lelang melalui internet (e-Auction). Lelang dengan kehadiran peserta lelang dipandu oleh Pemandu Lelang Lydia Fransisca Turnip yang dipimpin oleh Pejabat Lelang Kelas I Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I Nieken Arum Kartika. Dari 40 lot barang yang ditawarkan, seluruh lot barang terjual dengan nilai total mencapai Rp164 juta. Keseluruhan hasil lelang ditambah 2% Bea Lelang Pembeli yang disetor ke Kas Negara. Sementara untuk Lelang melalui e-Auction, dari 15 lot barang yang ditawarkan, seluruh lot barang terjual dengan nilai total Rp36 juta lebih.

Selain pelaksanaan lelang konvensional dan e-Auction, pada kesempatan tersebut dilakukan juga penjualan secara spontan atas barang koleksi dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo berupa dua kain batik Solo, raket tenis dan sepeda milik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, serta hiasan dinding berupa kaligrafi milik Direktur Utama BTN. Penjualan spontan atas kelima barang tersebut dipandu oleh Kepala Seksi Pelayanan Lelang KPKNL Jakarta II Muhammad Junaidy Effendy. Dari kelima barang tersebut, empat barang terjual dengan nilai total mencapai Rp39 juta. Satu barang yang tidak laku terjual adalah sepeda milik Budi Gunawan yang kemudian akan dilelang melalui e-Auction pada kesempatan berikutnya. Atas pelaksanaan Lelang Sukarela, Negara memperoleh PNBP dari Bea Lelang Penjual dan Bea Lelang Pembeli dengan nilai mencapai Rp7 juta dan disetorkan ke Kas Negara. (Tim Humas DJKN)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini