Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Sekretaris DJKN Resmikan 10 Kantor Teladan di Tasikmalaya
N/a
Senin, 03 Januari 2011 pukul 08:26:12   |   569 kali

Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Lalu Hendry Yujana meresmikan 10 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Teladan pada Jumat, 31 Desember 2010 di KPKNL Tasikmalaya.

Dalam acara peresmian yang bertemakan “Kantor Bebas Korupsi” ini, Sesditjen mengingatkan kembali agar apa yang kita kerjakan dapat berguna bagi umat, bangsa dan negara. Ia juga memberikan apresiasi kepada 10 KPKNL yang telah menjadi Kantor Teladan tahun 2010 ini antara lain: KPKNL  Tasikmalaya, Jakarta V, Denpasar, Pontianak, Malang, Surabaya, Surakarta, Manado, Bandar lampung dan Batam.

Selain Sekretaris DJKN, hadir dalam Soft Opening tersebut Direktur Hukum dan Informasi Agus Rijanto Sedjati, Kepala Kanwil Bandung Aminah, Kepala KPKNL Teladan Tasikmalaya, Jakarta V, Denpasar, Pontianak, Malang, Surabaya, Surakarta, manado, Bandar Lampung dan Batam, Kabag Ortala Dedy Syarif Usman, Kabag Umum Anugrah Komara, serta beberapa pejabat eselon III dan IV DJKN.

Sekretaris DJKN menegaskan kembali bahwa Kementerian Keuangan saat ini tidak lagi dalam proses reformasi tetapi transformasi yang cepat. “ Transformasi ini lebih cepat dari yang kita bayangkan,” ujarnya. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa secara empirik 85% tugas negara ada di Kementerian keuangan, sehingga Kemenkeu bisa dikatakan Departemen of Departemen. Oleh karena itu, lanjutnya, bisa dikatakan aneh jika ada pegawai DJKN yang tidak bangga menjadi bagian DJKN karena banyak orang luar yang pingin masuk menjadi bagian dari DJKN.

Mantan Kakanwil DJKN Bandung ini menyampaikan bahwa DJKN merupakan unit yang sangat unik karena sifat pekerjaan yang heterogen, fluktuatif dan beresiko tinggi. Selain unik, DJKN juga multi interest karena berhubungan dengan banyak pihak seperti DPR, Kementerian/Lembaga, BUMN, BLU dan sebagainya. Ia menambahkan selain kedua hal tersebut, DJKN juga mempunyai tugas yang terus berubah dan menantang karena DJKN juga menghasikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Ia kembali mengingatkan pesan Dirjen Kekayaan Negara kepada seluruh pegawai DJKN agar selalu mempunyai rasa ownership yang tinggi, sehingga rasa memiliki terhadap DJKN dapat terus dijaga. “Jangan pernah melupakan tiga Core Values kita, yaitu: Integrity, Commitment dan Sincerity,” tegasnya.

   

Mengenai anggaran, lanjutnya, tahun 2011 semua harus menerapkan anggaran berbasis kinerja.” Target tahun 2011 ini penyerapannya harus 95%. Harus meningkat dari tahun ini yang hanya terserap 80%,” pintanya. Mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan apa yang selalu Menteri Keuangan sampaikan bahwa untuk dapat menjalankan semua tugas yang ada, maka harus fokus terhadap 2 hal: Sumber Daya Manusia (SDM) dan Information Technology (IT).

   

Sebelumnya, Kepala KPKNL Tasikmalaya Joko Supriyanto dan Kepala Kanwil DJKN Bandung Aminah memberikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi kepercayaan acara soft opening ini dilaksanakan di KPKNL Tasikmalaya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Hukum dan Informasi Agus Rijanto Sedjati juga memberikan arahan. Sebagaimana permintaan Menkeu bahwa transformasi kelembagaan tidak hanya proses bisnis tapi yang lebih penting adalah penerapan Standart Operating Procedure (SOP) yang cepat dan benar. Ia juga menyampaikan mengenai Grand Design SMIPT yang harus diawali dengan pembangunan database yang benar dan akurat. “ Jangan sampai ada nilai aset yang minus karena hal itu bisa saja terjadi,” ujar mantan Kepala kanwil DJKN Pekanbaru ini.

   

Menutup arahannya, ia berharap agar aplikasi pendukung kantor teladan ini yang antara lain: Front Office, Quick Win, Modul Kekayaan Negara, SIMPLe dan KiosK dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar apa yang menjadi tugas DJKN khususnya Kantor Teladan  dapat terlaksana dengan baik dengan target yang memuaskan.(bend)  

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini