Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Kanwil DJKN Jawa Barat Adakan Uji Petik Penilaian SDA Kelautan dan Perikanan di Hutan Mangrove Karangsong Indramayu
Dady Noordhian
Selasa, 01 Agustus 2017 pukul 00:53:16   |   844 kali

Indramayu – Menyusuri jalanan di pinggir pantai yang menghubungkan daratan dan hutan mangrove, serta disambut semilir angin dan kicauan burung laut di hutan mangrove, para Penilai Kantor Wilayah Direktorat JenderalKekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat berkesempatan melakukan Uji Petik Penilaian SumberDaya Alam Kelautan dan Perikanan, Pantai Lestari, Karangsong, Kabupaten Indramayu.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas penilai di lingkungan DJKN dan pelaksanaan program kerja Bidang Penilaian,KanwilDJKN Jawa Barat mengadakan kegiatan Uji Petik Penilaian Sumber Daya Alam (SDA) Kelautan dan Perikanan dengan lokasidi Hutan Mangrove Pantai Lestari Karangsong Indramayu (25-28/7/2017). Kegiatan ini diikuti oleh para penilai pemerintah Kanwil DJKN Jawa Barat, baik yang bertugas di Kanwil DJKN Jawa Barat maupun di kantor-kantor vertikal di bawahnya, yang berjumlah 24 orang.

Kegiatan ini dibuka oleh  Kepala Kanwil DJKN Jawa Barat Nuning Sri Rejeki Wulandari, didampingi Kepala Bidang Penilaian Kanwil DJKN Jawa Barat Indra Safri. “Bahwa kegiatan Uji Petik Penilaian SDA ini selain dalam rangkameningkatkan kualitas penilai DJKN, tetapi juga merupakan langkah persiapan untukmenindak lanjuti salah satu inisitif strategis DJKN yang merupakan bagian dari temaperbendaharaan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan, yaitu Inisitaif Strategis2.1. Inventarisasi dan Penilaian Sumber Daya Alam, yang bertujuan untuk memperbaiki kebijakan inventarisasi dan penilaian serta data dan sistem pelaporan potensi fiskal SDA untuk meningkatan akurasi pencatatan SDA”, papar Nuning.

Rangkaian kegiatan uji petik ini adalah pembekalan materi, dilanjutkan dengansurvey lapangan, penyusunan laporan, dan presentasi draft laporan penilaian. Bertindak sebagai narasumber dalam pembekalan materi adalah, Peneliti dan Kepala Divisi Kebijakan Ekonomi dan Kelautan Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Kelautan Institut Pertanian Bogor, Yudi Wahyudin dengan materi Konsep Dasar Penilaian dan Metodologi Penilaian SDA Kelautan dan Perikanan dan narasumber dari Direktorat Penilaian yaitu Ahmad Fauzi, dengan materi teknis Penilaian dan Survei Lapangan.

Mengawali kegiatan survei lapangan pada hari kedua adalah pertemuan dengan Kelompok Swadaya Masyarakat Pantai Lestari Karangsong Indramayu yang diketuai Eka Tarika, yang dilanjutkan dengan acara seremonial penanaman pohon bakau. Pada kesempatan tersebut juga diadakan pengenalan tugas dan fungsi DJKNkepada siswa Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Indramayu, oleh Nuning didampingi Indra dan Siswanto..

Selanjutnya survei lapangan dilaksanakan oleh 4 (empat) sub tim penilai yang telah dibagi sesuai dengan potensi objek penilaian, yaitu jasa budaya untuk melihat potensi wisata dengan menggunakan Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Method/TCM), jasa pengaturan untuk melihat manfaat penyimpanan karbon dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar, jasa penunjang untuk melihat manfaat ekonomi keberadaan hutan mangrove bagi penduduk yang terdampak dengan menggunakan Metode Penilaian Kontigensi (Contingent Valuation Method/CVM), dan jasa penyediaan untuk melihat potensi sumber pangan berupa produksi udang impes denganmenggunakan Metode Perubahan Produktivitas (Effecton Production Method/EOP). 

Adapun survey lapangan dengan metode TCM adalah dengan melakukan pengisian kuesioner oleh responden wisatawan dengan variable frekuensi kunjungan per tahun, biaya perjalanan per pengunjung, jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan pengunjung per tahun, pengenalan terhadap kawasan,opini terhadap objek wisata, alternatif objek wisata lain, rekomendasi terhadap objek wisata dan jumlah rombongan. Untuk survei lapangan dengan Pendekatan Data Pasar adalah dengan melakukan identifikasi jenis tanaman bakau dan pengukurandiameter dengan sampel pohon bakau ukuran tapak 10x10 meter sebanyak 10 plot. Untuksurvey lapangan dengan metode CVM adalah dengan melakukan pengisian kuesioner oleh penduduk sekitar yang terdampak yaitu nelayan dan penjual warung, dengan variable umur, pendidikan, pendapatan per tahun, sikap terhadap upaya pelestarian hutan mangrove, dan kesediaan membayar untuk pelestarian hutan mangrove. Adapun survey lapangan dengan metode EOP adalah dengan melakukan pengisian kuesioner oleh petani udang impes dengan variable harga udang, produksi udang per tahun, pendapatan per orang per tahun, pengalaman terkait pengusahaan udang impes, pendidikan ,dan umur responden.

Walaupun diterpa udara panas Pantai Lestari dan terik matahari yang cukup menyengat, semangat dan antusiasme tetap terpancar dari parapeserta sampai berakhirnya kegiatan survey lapangan tersebut. Selanjutnya data-data yang diperoleh dari hasil survey lapangan tersebut diolah oleh masing-masing sub tim penilai dengan bimbingan dari narasumber, untuk mendapatkan nilai ekonomi atas kekayaan yang dikuasai negara,dan dilanjutkan dengan penyusunan laporan penilaian dengan agenda presentasi atau paparan atas draft laporan penilaian. Diharapkan hasil dari kegiatan uji petik kali ini dapat memberi manfaat terhadap peningkatan kualitas penilai DJKNpada khususnya, dan dalam jangka panjang dapat memberi manfaat dalam rangka persiapan program pemerintah terkait rencana potensi fiskal sumber daya alam Indonesia. (Penulis/Foto: RennieK.-BidangPenilaian/Dady-Bidang KIHI Jabar)
Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini