Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
Kanwil DJKN Kalimantan Timur dan Utara
Informasi Publik

Kinerja Solid APBN Kuartal I, Menjaga Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi

MAHDI   |   Selasa, 18 April 2023   |   2023-04-18 13:14:33   |   0 kali

Jakarta, 17 April 2023 – Pemulihan ekonomi global masih menghadapi sejumlah tantangan. PMI Manufaktur Global kembali terkontraksi di akhir Triwulan I 2023. Aktivitas manufaktur di hampir 60% negara G-20 dan ASEAN-6 masih kontraktif, 27,3% negara lainnya berada di zona ekspansi namun melambat, sementara hanya 13,6% negara yang PMI Manufakturnya terus terakselerasi di zona ekspansif termasuk Indonesia, India, dan Turki. Secara umum, harga komoditas global termoderasi. Harga gas alam dan batu bara menunjukkan tren menurun, sedangkan harga minyak mentah mengalami kenaikan sebagai dampak dari diterapkannya kebijakan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC. Harga komoditas pangan juga menunjukkan penurunan, meskipun kedelai masih berada di level yang cukup tinggi, sedangkan jagung dan gandum sedikit terkoreksi. Volatilitas harga komoditas masih menjadi faktor penting yang mempengaruhi laju inflasi serta kebijakan moneter negara-negara.

Tingkat inflasi di Eropa dan Jepang mengalami kenaikan dan masih relatif jauh di atas suku bunga acuan. Inflasi Amerika Serikat meski menurun namun secara historis juga masih tinggi. Kenaikan inflasi direspon oleh banyak negara dengan menaikkan suku bunga acuan, sehingga memukul perekonomian cukup tajam pada tahun ini. Risiko global lainnya yang masih cukup dominan antara lain: tekanan di sektor keuangan, potensi krisis utang di berbagai negara (debt distress), ekskalasi perang di Ukraina, serta adanya fragmentasi geoekonomi. Hal ini membuat IMF menurunkan ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi global tahun ini pada World Economic Outlook (WEO) April 2023, yaitu sebesar 2,8% (yoy), sedikit lebih lemah dari proyeksi awal tahun, namun lebih tinggi dari pada proyeksi tahun lalu. Meski tahun ini perekonomian global melambat, namun pertumbuhan global diperkirakan membaik di tahun 2024 (proyeksi IMF 3,0% (yoy)).

“Indonesia dalam konteks bahwa pertumbuhan ekonomi-nya, momentum masih terjaga, semua indikator menunjukkan tren yang membaik, dan ini juga dipengaruhi oleh kinerja APBN. Dan APBN juga tetap kita jaga untuk tetap memiliki kinerja dan juga posisi yang baik, itu adalah sesuatu yang harus kita jaga dan kita syukuri,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Konferensi Pers APBN Kita Edisi Bulan April 2023 secara daring.

Meski outlook global melambat, Indonesia diperkirakan termasuk salah satu negara yang masih mampu tumbuh kuat di tahun 2023. IMF memproyeksikan Indonesia tumbuh di angka 5,0% (yoy) pada tahun 2023. Prospek perekonomian domestik baik dari sisi produksi maupun konsumsi masih cukup kuat didukung kinerja APBN yang terjaga hingga Kuartal I 2023. Meski demikian, kewaspadaan dan mitigasi tetap dilakukan mengantisipasi ketidakpastian di sepanjang tahun 2023. Demikian disampaikan dalam publikasi APBN KiTa edisi April 2023.

Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tumbuh Stabil di Triwulan I 2023

Prospek ekonomi domestik yang masih kuat ditunjukkan oleh PMI Manufaktur Indonesia yang berada pada level ekspansif 19 bulan berturut-turut (Maret mencapai 51,9). Sejak awal 2023, PMI Manufaktur Indonesia meneruskan penguatan, antara lain didukung ekspektasi permintaan menjelang lebaran. Selain itu, penguatan dari sisi produksi juga ditunjukkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik. Listrik untuk bisnis konsisten tumbuh tinggi, per Maret 12,4% (yoy), dan listrik industri turn around ke arah positif. 

“Kalau dunia tadi masih mengalami banyak tantangan, Alhamdulillah perekonomian Indonesia dalam posisi yang relatif sangat baik. Dari sisi PMI yang telah saya sebut, Indonesia pada level 51,9 itu berarti ekspansif dan akseleratif atau menguat. Ini hal yang sangat positif. Konsumsi dari listrik juga mengonfirmasi hal ini. Konsumsi listrik untuk bisnis masih level-nya adalah stabil tinggi di pertumbuhan 12,4, Sedangkan untuk industri dalam hal ini meskipun mengalami kontraksi, namun dalam posisi yang relatif stabil. Kita berharap akan mengalami perbaikan,” jelasnya.

Sementara dari sisi konsumsi, penjualan mobil secara wholesale (yoy) di angka 2,6%, lebih tinggi dari rata-rata di tahun 2019. Begitu pula penjualan motor yang juga di atas rata-rata tahun 2019, bahkan mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi (40,5%). Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sangat kuat di angka 123,3. Hal ini didukung oleh inflasi yang terkendali dan daya beli masyarakat yang secara bertahap membaik. Indeks penjualan ritel juga mencatat kenaikan yang tajam, yaitu sebesar 4,8% (yoy), sehubungan dengan momen Ramadhan dan menjelang Lebaran. Pemerintah optimis pada bulan April akan tetap terjaga dengan baik dan memberikan kontribusi bagi momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi.

Selanjutnya, tingkat inflasi domestik per Maret melambat, terutama dari inflasi volatile food yang mengalami penurunan, serta inflasi inti yang juga menurun. Pengendalian inflasi pangan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Inflasi yang terkendali menjadi hal positif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat Sementara inflasi di negara lain masih cukup tinggi, bahkan Argentina mencapai 104,3 dan Turki mencapai 50,5%.

Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) masih melanjutkan suprlus, memasuki bulan ke-35. NP Maret 2023 surplus sebesar USD2,91 M, dengan ekspor USD23,62 M dan impor USD20,52 M. Namun demikian, akibat pelemahan ekonomi global, ekspor dan impor juga mengalami kontraksi, masing-masing menurun sebesar 11,3% (yoy) dan 6,2% (yoy).Di lain sisi, Indonesia juga mengalami peningkatan dari kunjungan Wisman, naik 567,3% (yoy).

Outlook pertumbuhan ekonomi domestik 2023 relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. Bahkan IMF merevisi ke atas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,0% (yoy) dari sebelumnya 4,8% (yoy). Meski demikian, ketidakpastian global masih harus tetap diwaspadai.

3/5 Di pasar keuangan, persepsi terhadap kinerja Indonesia tetap membaik. Nilai tukar Rupiah tetap melanjutkan tren apresiasi sejak awal tahun 2023 (menguat 5,6% ytd), sedangkan indeks USD kembali menunjukkan adanya tekanan. Tren positif pasar saham dan SBN juga tetap terjaga, dengan arus masuk (inflow) yang semakin kuat. Selain itu, likuiditas domestik yang cukup ample, juga mampu mendorong tren penyempitan spread LCY (local currency yield). Dibanding beberapa negara EM, posisi yield Indonesia relatif moderat. Hal ini menggambarkan kinerja pasar SBN yang baik, yang ditopang oleh kinerja APBN dan perekonomian yang membaik. 

Tren Belanja APBN per Maret 2023 Terjaga Positif 

Untuk Siaran Pers lebih lengkap bisa diihat melalui tautan berikut: https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/siaran-pers/Siaran-Pers-APBN-KITA-April-2023

Kontak
Jl. Juanda No. 6, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur 75124
(0541) 4113344
(0541) 4113779
kanwildjkn13@kemenkeu.go.id
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini