Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Suntikan Modal SMF Disetujui DPR
indopos.co.id, 11 Maret 2014
 Rabu, 12 Maret 2014 pukul 12:17:47   |   535 kali

JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), memperkirakan rencana penyuntikan modal Rp 1 triliun dari negara melalui APBN dapat terealisasi pada akhir tahun ini. Rahardjo Adisusanto, Presiden Direktur SMF, mengatakan rencana penyertaan modal itu sudah mendapat persetujuan dari Badan Anggaran DPR. ”Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah dapat,” kata Rahardjo di Jakarta, Senin (10/3).

Rahardjo menjelaskan, modal perusahaan tersebut dipakai sebagai jembatan (bridging) dalam penyaluran pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) seperti bank atau perusahaan pembiayaan. Dalam praktiknya, secara sederhana, SMF menyalurkan pinjaman kepada KPR menggunakan dana yang berasal dari ekuitas tersebut. Namun, SMF kemudian melakukan penggantian (replace) dengan penerbitan obligasi.

”Kita salurkan dulu ke bank, baru menerbitkan obligasi,” katanya. Sampai saat ini, perusahaan pembiayaan sekunder yang mulai beroperasi pada 2006 itu telah memiliki modal Rp 2,78 triliun. Sekitar Rp 2 triliun dari jumlah ekuitas itu merupakan modal disetor dari pemerintah. Dengan modal itu, SMF mengklaim telah memanfaatkannya untuk penyaluran dana kepada penyalur KPR hingga enam kali lipat. Debitur KPR yang memperoleh manfaat jumlahnya mencapai 309.872 orang.

Sampai akhir tahun lalu, outstanding pinjaman yang disalurkan oleh SMF mencapai Rp 8 triliun serta sekuritisasi Rp 3,95 triliun. Dengan demikian, total aliran dana secara kumulatif yang dikelola oleh SMF mencapai Rp 12,01 triliun. Pada tahun ini, perseroan membidik penyaluran pinjaman baru Rp 3 triliun atau tumbuh sekitar 16,73 persen dibandingkan dengan Rp 2,57 triliun pada 2013.

Jumlah penyalur KPR yang bekerjasama dengan KPR mencapai 13 entitas. Sebelumnya, SMF tengah mendekati dua hingga tiga bank pembangunan daerah (BPD) di Jawa, Sumatera, dan Kalimatan guna menjalin kerjasama pembiayaan sekunder untuk kredit pemilikan rumah (KPR). Rahardjo mengatakan, sejumlah BPD tersebut telah menyatakan ketertarikannya untuk mendapat pinjaman dari perseroan.

”Semua BPD kami tawarkan, tapi yang tertarik ada dua sampai tiga bank,” katanya. Dalam rencana kerjasama itu, Rahardjo belum bersedia menjelaskan lebih rinci mengenai identitas BPD tersebut. Namun, nilai pinjaman yang disalurkan kepada salah satu BPD diperkirakan mencapai Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. Nilai sebesar itu dianggap masuk ke dalam kategori pinjaman skala menengah.

SMF juga menyalurkan pinjaman kepada lembaga penyalur KPR skala kecil seperti perusahaan pembiayaan dan skala besar seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk. Sampai saat ini, SMF telah bekerjasama dengan sejumlah BPD seperti PT BPD Sumatera Barat, PT Bank DKI dan PT Bank Nusa Tenggara Barat. Pinjaman yang disalurkan SMF kepada sejumlah BPD tersebut masih senilai puluhan miliar. ”BPD itu memang masih proyek baby kami,” katanya. (vit)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini