Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Kemenag Ambil Alih Aset Tanah 3.538 Meter
republika.co.id, 17 Desember 2013
 Senin, 23 Desember 2013 pukul 12:51:42   |   572 kali

ANGGARAN pemerintah yang diserap kementerian dan lembaga hingga kemarin baru mencapai 86% dari total pagu APBN Perubahan 2013 sebesar Rp1.726,2 triliun.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di kantornya, kemarin.

“Pada akhir bulan lalu realisasi penyerapan anggaran baru mencapai 80,3%. Jadi, dalam setengah bulan ini ada kenaikan 6%,” kata Askolani kepada Media Indonesia.

Sebelumnya, lanjut Askolani, setiap tahun realisasi anggaran pemerintah selalu menumpuk di kuartal terakhir.

Kendati pada akhir November realisasi baru Rp1.386,8 triliun, Menteri Keuangan Chatib Basri berkeyakinan realisasi belanja negara bisa mencapai 96%.

Sementara itu, dalam rapat kerja Senin (16/12), Komisi X DPR meminta Kemendikbud meningkatkan penyerapan anggaran 2013. Pasalnya, realisasi serapan anggaran hingga 16 Desember baru 74,23%.

Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto, pihaknya meminta Mendikbud mempercepat penyerapan anggaran tersebut.

Dari data yang diperoleh Media Indonesia yang menunjukkan peringkat penyerapan anggaran di 10 kementerian dan lembaga hingga 16 Desember, Kemendikbud menem pati peringkat ketujuh dengan penyerapan 74,23% (lihat grafik).

Mendikbud M Nuh akan mengupayakan penyerapan anggaran mencapai 92% hingga akhir Desember.

Penyerapan anggaran belum tercatat semua karena masih dalam proses pelaporan, di antaranya pe nyerapan pada program World Culture Forum di Bali.

Di sisi lain, rendahnya penyerapan anggaran di Kementerian Agama pada 2013 disebabkan baru dibukanya pemblokiran pagu anggaran pada Juni.

“Hal itu menyebabkan realisasi penggunaan anggaran baru dapat dilakukan pada Juli 2013,” ungkap Menteri Agama Suryadharma Ali, Jumat (13/12).

Saat menanggapi hal itu, anggota Komisi VIII DPR Adang Ruchiatna menyatakan pihaknya tidak pernah memblokir anggaran Kemenag.

Menurut Adang, pembukaan dan pencairan dana pagu pada Juni-Juli tidak menjadi tolok ukur keterlambatan penyerapan anggaran.

Terkait penggunaan dana optimalisasi, Irjen Kemenag M Jasin mengakui pihaknya menerima dana optimalisasi Rp60 miliar.

“Dana itu juga dibagikan ke institusi dan satuan kerja Kemenag di daerah,” tandas Irjen Kemenag M Jasin. (Ghe/Bay/VE/X-3)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini