Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Inalum Genjot Hilirisasi Produk

 Selasa, 21 Mei 2013 pukul 10:59:38   |   308 kali

ASAHAN - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan melakukan diversifikasi produk aluminium dan tidak mencetak aluminium batangan (ingot) saja, setelah diambil alih dari investor Jepang 1 Novemver 2013 mendatang. Hilirisasi industri ini akan menjadi target utama perusahaan yang sanggup memproduksi 700 ton aluminium per hari ini."Perjanjian awal memang tidak memperbolehkan memproduksi produk lain selain aluminium batangan. Nanti kalau sudah diambil alih, kita akan langsung lakukan diversifikasi produk," jelas Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Inalum, Nasril Kamaruddin, akhir pekan kemarin di Asahan.

Ia mengakui industri aluminium saat ini memang masih tergantung pada impor bahan baku. Bahkan untuk industri hilir aluminium nantinya pun, masih kekurangan aluminium ingot karena sebagian besar produksinya diekspor. Untuk industri hilir, tambahnya, masih tergantung dari bahan baku alumina impor, karena industri alumina dalam negeri belum tumbuh. Padahal perlu dikembangkan industri yang mengolah bauksit menjadi alumina dan diversifikasi produk aluminium seperti al sheet, al flat bar, al tube dan al square bar, agar terjadi penguatan struktur hulu.

"Kita masih impor dari Australia. Ke depannya kita akan upayakan bahan bakunya bisa diproduksi di dalam negeri. Soalnya potensinya besar bila dilakukan diversifikasi," jelasnya. Meski demikian, kesempatan kerja sama dengan Jepang untuk pengembangan industri turunan aluminium tetap terbuka. Salah satu ambisi pemerintah pada Inalum adalah menjadikan Sumatera Utara sebagai tandan industri aluminium. Pengelola baru Inalum ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi antara 230-240 ton aluminium per tahun. Ini akan menjadikan Inalum produsen aluminium utama untuk industri nasional.

Untuk memadukan rencana hilirisasi aluminium di Sumut yang akan direalisasikan dengan membentuk badan usaha bersama, maka Pemkab Batubara, Asahan dan Tanjungbalai diharapkan sudah menyusun rencana pembangunan kawasan industri hilir aluminium di wilayahnya masing-masing. Dari rencana yang disusun tiga pemda itu nantinya akan dipilih satu di antaranya yang akan dibangun menjadi kawasan industri hilir aluminium. "Dari tawaran yang diberikan kepada tiga pemda itu, Pemkab Batubara merupakan yang paling siap. Karena mereka sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk pembebasan kawasan hutan menjadi areal untuk sentra industri aluminium. Dua pemda lainnya, setahu kita masih menyusun rencana," jelas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Riadil Akhir Lubis.(ers)

Sumber: www.tribunnews.com

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini