Liputan6.com, Jakarta : Pusat Investasi Pemerintah (PIP) menggelontorkan sejumlah dana untuk mendukung sektor infrastruktur mulai dari transportasi, energi maupun yang lainnya di Indonesia. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, seperti pengadaan alat transpotasi bekas dari luar negeri.

Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brojonegoro mengungkapkan, proyak yang didanai PIP seperti menggelontorkan Rp 118,5 miliar untuk pengadaan 1.200 unit gerbong PPCW kepada PT INKA. "Rp 118,5 miliar untuk pinjaman modal kerja dengan mekanisme PIP. Dana ini kita akan gunakan untuk membuat gerbong tadi," kata Bambang dalam diskusi penyusunan platfom kebijakan industri nasional, Senin (24/6/2013).

Bambang menjelaskan dengan gelontoran pembiayaan produksi gerbong kereta api, diharapkan Indonesia tidak perlu lagi menggunakan gerbong bekas dari Jepang. Hal ini akan bisa membuat sarana transportasi Indonesia terlihat lebih bermartabat di mata dunia. "Bekas Jepang kita senang-senang saja ya kalau hibah gratis nggak apa apa. Tapi menggunakan gerbong buatan Indonesia lebih bermartabat, ini lho buatan Indonesia," tegas dia.

Selain membiayai pembuatan gerbong kereta, PIP juga membiayai divestasi 7% saham Newmont. Selain itu, PIP juga mengucurkan dana Rp 7 triliun dalam pengambilan perusahaan alumunium, PT Inalum dan dana pengembangan panas bumi (geothermal). "Pengambilan Inalum Rp 7 triliun. Fasilitas dana geothermal, ada juga pinjaman kepada pemerintah daerah Rp 450 miliar dan pinjaman kepada BUMN Rp 350 miliar," pungkasnya. (Pew/Nur)

Sumber : liputan6.com