JAKARTA, Jaringnews.com - Ekonom Mirza Adityaswara mengajak Pemerintah untuk waspada dan melakukan introspeksi menyikapi besarnya dividen perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang ditransfer kepada pemegang sahamnya di luar negeri. Menurut dia, hal itu merupakan pertanda berinvestasi di Indonesia kurang menarik. Jika dibiarkan terus, di masa mendatang dapat menyebabkan aliran modal negatif, karena dividen yang dibagikan lebih banyak dari aliran modal masuk.
"Aliran modal masuk PMA tahun lalu ke Indonesia sekitar US$20 miliar. Sementara akumulasi dividen-nya mencapai US$17 miliar. Berarti aliran modal masuk bersih (net foreign direct investment, FDI), cuma US$3 miliar. Kalau dibiarkan, FDI bersihnya nanti bisa jadi negatif," kata Mirza Adityaswara, ketika ditemui di Hotel Gran Sahid, Jakarta, hari ini (2/7).
Mirza menganggap hal ini merupakan aba-aba bagi Pemerintah untuk melakukan perbaikan iklim investasi. "Menurut teori, kalau keuntungan lebih banyak dibagikan sebagai dividen dan tidak ditahan, berarti mereka tidak melihat ada potensi untuk lebih mengembangkan lagi usaha di sini," kata mantan ekonom Bank Madiri tersebut.
"Mengapa ivestor PMA rajin sekali bagi dividen, karena mereka melihat potensi menggunakan deviden itu di dalam negeri ini kurang, sehingga lebih baik ditransfer ke luar negeri," lanjutnya. "Makanya tantangan bagi Pemerintah adalah membuat iklim investasi yang lebih baik sehingga ekspansi usaha di dalam negeri terus berkembang," tukas Mirza.
Sumber : www.jaringnews.com