Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
BUMN perbankan dapat pengurangan dividen tahun ini

 Senin, 11 April 2011 pukul 03:23:15   |   395 kali

JAKARTA: (bisnis.com 10/4/2011) Kementerian BUMN memastikan akan memberikan pengurangan setoran dividen kepada BUMN perbankan pada tahun ini.

Sebagai akibatnya, pemerintah akan meningkatkan target setoran dividen BUMN yang bergerak di sektor riil untuk mengompensasi pengurangan tersebut.

Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit Soeprapto menjelaskan pertimbangan pengurangan dividen bagi BUMN perbankan adalah untuk menjaga likuiditas perseroan dalam rangka pengembangan bisnis.

"Perbankan pasti dapat pengurangan [dividen] tahun ini karena likuiditas itu penting bagi perbankan untuk ekspansi bisnis," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Meski demikian, Parikesit belum bisa menyebutkan berapa besar pengurangan dividen yang akan diberikan kepada BUMN perbankan.

"Sekarang baru pemetaan global dari target dividen Rp27,5 triliun, minggu depan [Senin hari ini] hasilnya. Yang jelas setoran terbesar bukan dari sektor jasa keuangan," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah bank pelat merah meminta kepada pemerintah agar kewajiban setoran devidennya dikurangi. Bank BUMN itu a.l. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk meminta pengurangan kewajiban setoran dividen dari 30% menjadi maksimal 10% dan PT Bank Tabungan Negara Tbk dari 35% menjadi 25%.

BUMN lain diketahui juga berharap setoran dividennya tahun ini bisa dikurangi seperti PT Semen Gresik Tbk dan PT Jasa Marga Tbk. Keduanya beralasan membutuhkan dana yang besar untuk ekspansi bisnis pada tahun ini.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar sebelumnya membuka peluang pengurangan target setoran dividen khusus bagi perusahaan pelat merah yang akan melakukan ekspansi bisnis.

"Mereka-mereka yang butuh pengembangan [bisnis] akan mendapatkan perhatian tapi bagi BUMN yang untung tapi nggak ada konsep pengembangan, kami perlakukan biasa," katanya tadi malam.

Menurutnya, pengurangan setoran dividen terhadap sejumlah BUMN akan tetap mempertimbangkan target setoran dividen BUMN yang dipatok dalam APBN 2011 sebesar Rp27,5 triliun. "Berapa besar akan diatur keseimbangan sesuai target APBN," ujarnya.

Target setoran dividen tahun ini sebenarnya sudah diturunkan dari target 2010 dari 29,5 triliun menjadi hanya Rp26,5 triliun. Dari target tersebut, pemerintah mengharapkan bisa memperoleh dana dividen BUMN perbankan Rp4,34 triliun dan sisanya sebesar Rp22,24 triliun berasal dari dividen BUMN nonperbankan.

Penurunan target dividen tahun ini dilakukan untuk memberikan kesempatan perseroan agar bisa berinvestasi lebih sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektornya masing-masing yang pada akhirnya berdampak positif terhadap peningkatan penerimaan pajak. (ln)

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini