Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Tahun depan, pemerintah alokasikan dana PMN sebesar Rp 6,9 triliun

 Kamis, 15 September 2011 pukul 10:25:22   |   287 kali

Pemerintah mengalokasi dana sebesar Rp 6,9 triliun sebagai dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun depan. Angka ini lebih kecil ketimbang tahun ini yang mencapai sebesar Rp 10,5 triliun.

Rinciannya, sebesar Rp 6 triliun untuk PMN di badan usaha milik negara, Rp 500 miliar untuk organisasi/lembaga keuangan internasional dan Rp 400 miliar PMN lain.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, PMN untuk badan usaha milik negara ini supaya perusahaan plat merah tersebut bisa berkembang. Selain itu, dia bilang penyertaan modal BUMN ini untuk memenuhi modal dasar secara bertahap khususnya bagi PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

"Penambahan PMN kepada PT PII diharapkan akan dapat meningkatkan kredibilitas penjaminan dan leverage kemampuan keuangan perseroan untuk memperoleh dukungan dan melakukan kerjasama keuangan atau pendanaan dengan multilateral agencies (World Bank,ADB, dll) dan institusi finansial lainnya," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (14/9).

Pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp 1 triliun kepada PII sebagai penyertaan modal. Sisanya, sebesar Rp 1 triliun kepada PT Dirgantara Indonesia, sebesar Rp 2 triliun bagi PT Askrindo dan Perum Jamkrindo.

Agus menjelaskan, penyertaan modal ke PT Dirgantara Indonesia merupakan bagian dari upaya penyehatan perusahaan tersebut. Menurutnya, dana tersebut akan dipakai untuk restrukturisasi usaha dan regenerasi sumber daya manusia. Catatan saja, tahun ini, produsen pesawat terbang ini sudah mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1,6 triliun.

Selain kepada beberapa BUMN, pemerintah juga akan mengalokasikan PMN kepada beberapa organisasi/lembaga keuangan internasional (LKI) sebesar Rp 500,6 miliar. Jumlah ini turun 30,6% ketimbang alokasi di APBNP 2011 yang sebesar Rp 721,5 miliar.

Rinciannya, sebesar Rp 8,4 miliar ke Islamic Corporation for Development of Private Sector, sebesar Rp 327,3 miliar ke Asian Development Bank (ADB), sebesar Rp 139,8 miliar ke International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan sebesar Rp 7,6 miliar ke International Finance Corporation (IFC) dan sebesar Rp 17,6 miliar ke International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Penyertaan modal untuk memenuhi permodalan juga diberikan kepada perusahaan penerbit SBSN IV dan V. Nah, untuk Jamkrindo dan Askrindo, Agus mengatakan tujuan penyertaan modal pemerintah dilakukan untuk mendukung program KUR yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 lalu.

sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini