Pemerintah RI merencanakan melelang Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) pada Selasa, 31 Januari 2012. Target rencana indikatif dari lelang tersebut adalah Rp 1 triliun. Hasil dari lelang itu akan digunakan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tahun 2012.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan RI, Yudi Pramadi, menjelaskan bahwa Sukuk Negara tersebut terdiri dari tiga seri. Yakni: PBS-0001 yang jatuh tempo 15 Januari 2018; PBS-0002 yang jatuh tempo 15 Januari 2022; PBS-0003 dengan tanggal jatuh tempo 15 Januari 2027. “Kemudian, ada IFR0010 yang reopening dan jatuh tempo di 15 Februari 2036,” kata Yudi di Jakarta melalui keterangan resmi.

Untuk tiga seri yang pertama, Yudi menambahkan, yang menjadi underlying asset adalah proyek/kegiatan yang ada dalam APBN 2012. Sedangkan untuk seri IFR0010, sebagai underlying asset adalah BMN (barang milik negara) berupa tanah dan bangunan.

Lelang tersebut akan diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang. Kata Yudi, “Alokasi pembelian non-kompetitif adalah 30% dari jumlah yang dimenangkan.

Lelang tersebut bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Investor perorangan ataupun individu dapat mengajukan penawaran melalui peserta lelang yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan. Penawaran tersebut dapat bersifat kompetitif ataupun non-kompetitif.

Sukuk Negara Seri IFR0010 akan dilelang menggunakan akad ijarah sale and lease back. Seri PBS-0001, PBS-002, dan PBS-0003, dilelang menggunakan akad ijarah asset to be leased.

sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/umum/8914/selasa-pemerintah-lelang-sukuk-rp-triliun