Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Mandiri Bakal Bundel Obligasi Rekap dengan Kredit

 Kamis, 26 April 2012 pukul 09:09:35   |   397 kali

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mempertimbangkan untuk menawarkan obligasi rekapitalisasi dalam satu paket dengan aset kredit yang menarik. Manajemen akan memutuskannya paling lambat dua minggu ke depan.

Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Pahala Mansyuri mengatakan, pihaknya memang masih mengkaji membundling obligasi rekapitalisasi dengan aset kredit berpotensi untuk menarik potensi pembeli. Opsi lain terhadap obligasi rekapitalisasi tersebut dengan menjualnya kemudian meminjam dana valas, mengingat permintaan untuk kredit valas juga tinggi. Pahala mengakui, kajian membundel obligasi rekapitalisasi dengan aset kredit tersebut masih tahap awal.

"Kalau untuk bundling tadi memang masih tahap awal. Dalam satu minggu hingga dua minggu ini akan tentukan oleh pihak ketiga yaitu investment banking untuk bundling sekuritisasi dengan menjual lalu pinjam uang tadi," ujar Pahala, saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (25/4/2012).

Pihaknya akan mengundang delapan pihak untuk menawarkan bundling obligasi rekapitalisasi tersebut. Pihak tersebut ada asing dan lokal."Dari delapan tersebut akan susut menjadi dua pihak tetapi kami masih akan mengkaji demandnya seperti apa," tutur Pahala.

PT Bank Mandiri Tbk sedang mengupayakan untuk memanfaatkan obligasi rekapitalisasi tersebut. Pertama, Bank Mandiri akan menawarkan ke Bank Indonesia. Kedua, dibeli kembali oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Ketiga, perseroan menjual kepada pelaku pasar.

Saat ini PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan obligasi rekapitalisasi sebesar Rp78 triliun dengan variable rate dan fixed rate terdiri dari obligasi siap jual sebanyak Rp54 triliun dan sisanya sebesar Rp24 triliun dipegang hingga jatuh tempo. Perseroan akan menjual obligasi Rp54 triliun tersebut. "Hampir semua obligasi rekapitalisasi tersebut dengan variable rate sekitar 99%," kata Pahala.

Pahala menuturkan, bila obligasi rekapitalisasi tersebut tidak diminati oleh Bank Indonesia maka hal itu berdampak terhadap keuntungan perseroan."Kalau obligasi rekap itutidak disetujui tidak dilakukan tentu berpengaruh terhadap total daripada sisi profitabilitas mungkin berpengaruh.NIM kita alami penurunan, karena penurunan itu pertama memang obligasi rekap kita surat utang negara referensi variabel rate spn tingkat bunga alami penurunan kalau misalnya Rp78 triliun dari obligasi rekap terjadi penurunan 1%," tambah Pahala.

sumber:http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1854725/mandiri-bakal-bundel-obligasi-rekap-dengan-kredit

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini