Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Merger, BUMN Farmasi Duduk Bersama

 Selasa, 01 Mei 2012 pukul 07:43:36   |   450 kali

Proses pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi semakin dekat. PT Indofarma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk akan segera memulai pembicaraan tentang skema penggabungan dua BUMN di sektor farmasi tersebut. Itu menyusul dikeluarkannya surat dari Kementerian BUMN bernomor S194/MBU/D5/2012 tertanggal 23 April 2011. Isinya meminta kedua perusahaan plat merah itu melakukan perancangan bisnis plan bersama.

Corporate Secretary Indofarma Ahdia Amini menjelaskan, kedua BUMN farmasi ini diminta pula mempelajari kembali feasibility dari rencana penggabungan yang terdahulu. Tujuan untuk mendapatkan hasil sebaik-baiknya dari bisnis farmasi pascapembentukan holding.’’Perintahnya jelas bahwa perusahaan farmasi ini harus bisa meningkatkan bisnisnya. Setelah bisnis plan diintegrasikan, nanti akan dilihat mana yang optimal, dan itu yang kami pilih,” ujarnya di Hotel Aryaduta Jakarta, Senin (30/4).

Adia melanjutkan, pembicaraan business plan bersama akan dilakukan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Indofarma pada 15 Mei mendatang, dan RUPS Kimia Farma akhir Mei. Proses pembicaraan nanti akan melibatkan pula unsur Kementerian BUMN.

Nantinya akan muncul sebuah kesepakatan antara kedua belah pihak, di mana posisi penggabungan antara kedua BUMN Farmasi tersebut diarahkan.  ”Jadi, ini akan menjelaskan positioning kedua belah pihak sehingga tidak bertabrakan dan menciptakan integrasi bisnis kedepan yang lebih baik lagi,” jelasnya.

Indofarma untuk kali pertama berhasil mencetak laba pada kuartal pertama tahun ini, yakni sebesar Rp 150 juta. Peningkatan laba di kuartal satu ini didorong oleh keberhasilan perusahaan plat merah yang bergerak dalam bidang penyediaan obat-obat generik ini melakukan restrukturisasi manajemen. Laba juga didorong oleh kenaikan penjualan dari Rp120 juta di kuartal I-2011 menjadi Rp168 juta di 2012.

Sementara itu, kinerja keuangan Kimia Farma jauh lebih moncer. Kimia Farma mencatatkan pertumbuhan laba bersih 26,91 persen selama kuartal pertama 2012 seiring dengan kenaikan pendapatan. Laba bersih BUMN Farmasi itu sebesar Rp 30,49 miliar, naik dari Rp 24,02 miliar. Pendapatan mengalami kenaikan 11,89 persen menjadi Rp 709,84 miliar dari Rp 634,39 miliar.

Beban pokok pendapatan perseroan juga naik 11,96 persen menjadi Rp 495,74 miliar dari Rp 442,77 miliar, sehingga laba kotor perseroan naik 11,74 persen menjadi Rp 214,11 miliar dari Rp 191,62 miliar. Pada pos beban usaha juga terjadi pertumbuhan tetapi tipis 7,49 persen menjadi Rp 172,61 miliar dari Rp 160,59 miliar. Akibatnya laba usaha perseroan naik 33,75 persen menjadi Rp 41,5 miliar dari Rp 31,03 miliar.

sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/05/01/125991/Merger,-BUMN-Farmasi-Duduk-Bersama-

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini