JAKARTA--MICOM: PT Pertamina akan menjadi gerbong pembawa program Indonesia Incorporated ke Irak.
Program tersebut bertujuan memberi dukungan kepada Irak dalam proses rekonstruksi dan perluasan investasi badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia di negara itu.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyampaikan bahwa program rekonstruksi Irak memerlukan investasi yang besar.
"Dalam proses rekonstruksi ini Irak memerlukan keterlibatan negara sahabat, termasuk Indonesia yang telah memiliki latar belakang hubungan bilateral yang solid dan sangat kuat," katanya di Jakarta, Rabu (27/6).
Kerja sama Indonesia dan Irak akan dilakukan dalam pembangunan pembangkit listrik, jaringan pipa, perumahan, rumah sakit, sekolah, dan pabrik pupuk.
Meski berbeda dengan bisnisnya, Pertamina akan menjadi pemimpin gerbong program yang diikuti oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya Tbk sebagai sub kontraktor.
"Pertamina sebenarnya terlebih dahulu memiliki aset yang sangat potensial dikembangkan di Irak. Kami siap menjadi lokomotif bagi Indonesia Incorporated," tutur Karen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut mengatakan bahwa MoU tersebut merupakan bukti keseriusan dua pemerintah untuk melakukan kerja sama riil dalam bidang ekonomi. (Mrc/OL-8)