Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Arun Jadi Terminal Gas Untungkan Rp 185 Miliar

 Senin, 23 Juli 2012 pukul 14:29:21   |   408 kali

Beritasatu.com - Dulu PT Arun pernah kirim gas ke Bontang. Nah, sekarang ketika gas Arun habis, pabrik lain bisa kirim gas ke Arun.

Kunjungan kerja rombongan Komisi VII DPR RI ke PT Arun Lhokseumawe pada Rabu (18/7) yang mendukung PT. Arun LNG menjadi terminal gas merupakan langkah jitu penghematan uang negara. Sebab dengan menjadikan  aset pabrik sebagai terminal gas bisa menyelamatkan operasional pabrik di sekitar PT Arun sekaligus uang negara.

“Alih fungsi Arun menjadi terminal gas bisa menghemat uang negara Rp 185 miliar per bulan. Roda ekononi di Aceh Utara tetap berputar,” ungkap Teuku Neta Firdaus Koordinator Badan Pekerja Solidaritas untuk Anti Korupsi (SuAK) Atjeh kepada Beritasatu.com, Minggu (22/7).

Neta memberi apresiasi kepada rombongan Komisi VII DPR RI yang peduli pada kelangsungan aset PT Arun. Pabrik Arun berhenti  beroperasi pada 2014 karena gasnya sudah habis.

“Dulu PT Arun pernah kirim gas ke Bontang. Nah, sekarang ketika gas Arun habis, pabrik lain bisa kirim gas ke Arun,” ajak Neta.

Arun menjadi terminal regasifikasi merupakan pendayagunaan aset negara daripada membangun terminal gas di lepas pantai Belawan Sumatera Utara. Arun memiliki infrastruktur lengkap seperti storage tank, dermaga dan lain-lain sehingga memenuhi syarat sebagai receiving terminal.

Dengan memakai aset Arun, maka negara diuntungkan Rp 6,3 triliun daripada membangun terminal gas di lepas pantai Belawan Sumatera Utara. Keberadaan Terminal Gas Arun bisa menghidupkan dua pabrik pupuk yang berada di samping PT Arun.

"Sejak beroperasi 30 tahun lalu, Arun telah mengirim ribuan kargo gas ke Jepang dan Korea dengan harga jual US$ 2,5 juta per kapal," terang Neta.

Sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini