Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
TNI Ikut Jaga Aset PTPN VII

 Jum'at, 03 Agustus 2012 pukul 10:14:19   |   475 kali

Polda Sumatera Selatan belum menarik pasukan Brimob yang berjaga di pabrik gula Cinta Manis, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Bahkan, saat ini pasukan yang ada ditambah dari Mako Brimob Kelapa Dua dan Polda Bangka Belitung.

Penambahan tersebut khusus mengamankan Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, pasca bentrok warga-Brimob yang menewaskan seorang pelajar Angga Prima bin Darmawan (12,7 tahun) pada 27 Juli 2012. Padahal, sebelumnya banyak permintaan agar Polda menarik pasukan dari wilayah bentrok.

Pengganti Sementara Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova berdalih tidak bisa menarik anggota Brimob dari Ogan Ilir, lantaran harus ada surat perintah. "Kita tidak bisa serta-merta menarik pasukan dari lokasi. Kita juga ada aturan dan juga belum ada surat perintah untuk melakukan penarikan," ungkapnya kepada wartawan, kemarin.

Terkait penambahan pasukan, Djarod membenarkannya. "Kita tambah itu guna melakukan pengamanan di wilayah Ogan Ilir. Tapi, anggota kita hanya mengisi posko-posko yang ada di lokasi."

Sumber

Lanjutnya, hingga sekarang Tim Laboratorium Forensik masih terus melakukan pekerjaannya. "Sebagian masih di Polres Ogan Ilir. 'Kan belum selesai semua. Masih ada yang dikerjakan. Mereka terus melakukan pendekatan dengan warga karena masih ada lagi yang akan kita lakukan. Yakni rekonstruksi kejadian 27 Juli," bebernya.

Mengenai hasil apa yang didapat tim Labfor dari lokasi konflik, Djarod enggan merinci. "Kalau yang itu, belum bisa kita berikan hasilnya. Yang kita selidiki benda-benda yang ada kaitan dengan insiden. Makanya belum bisa kita jelaskan sekarang apa hasilnya? Apalagi, teknik dan taktik olah TKP untuk mengungkap kejadian kemarin itu, tidak bisa disampaikan. Tetapi, kita tetap komitmen untuk menyelesaikan insiden ini, seperti yang dikatakan Kapolri kalau memang ada anggota terbukti melanggar SOP, kita akan tindak tegas," beber Djarod lagi.

Bagaimana dengan outopsi terhadap korban Angga? Kata Djarod, sudah dilakukan Sabtu malam di RS Bhayangkara. Hanya, dia belum bisa membeberkan hasilnya. Alasan belum menerima hasilnya dari Kabid Dokkes. "Masih menunggu. Kalau memang hasilnya sudah keluar pasti akan kita umumkan," tukasnya.

Seperti diketahui, bentrok di Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir bermula ketika pasukan Brimob memasuki desa tersebut dengan iring-iringan truk, pada 27 Juli 2012. Sweeping tersebut dilakukan dalam rangka menyisir dan mencari pelaku pencurian 127 ton pupuk milik pabrik gula Cinta Manis yang dikelola PTPN VII.

Namun, menyaksikan iring-iringan truk Brimob tersebut, warga Desa Limbang Jaya membunyikan kentongan dan mendatangi mereka. Melihat banyaknya warga yang menghampiri, anggota Brimob kemudian mengeluarkan tembakan. Bentrokan tak terhindarkan. Saat bentrok terjadi. Angga yang baru duduk di kelas 1 SMP tewas tertembak di kepala saat dia keluar dari tempat bermain PlayStation. Selain satu korban tewas, sedikitnya lima orang lainnya terluka dalam bentrok warga dan Brimob ini.

Terhadap kasus tersebut, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, kalau Angga tewas bukan karena peluru. Meski demikian ia berjanji akan menindak tegas anggota yang menyalahi prosedur dalam kejadian itu.

Sementara itu, tim gabungan dari Badan Reserse dan Kriminal Polri beserta Propam dan Brimob melakukan pemeriksaan terhadap 110 anggota kepolisian yang berada saat kejadian rusuh warga dan polisi di Desa Limbang Jaya II, Ogan Ilir, Sumsel.

Sementara itu, rumah pegawai dan perkebunan tebu milik PTPN VII yang dibakar warga mendapat perhatian. dari Korem 044 Gapo. Karena itu, jajaran TNI di bawah naungan Korem 044 Gapo bakal melaksanakan karya bakti di areal perkebunan PTPN VII Cinta Manis.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Aster Kodam II/Sriwijaya dan Pemkab Ogan Ilir akan melaksanakan karya bakti TNI di wilayah perkebunan PTPN yang terbakar. Termasuk rumah milik warga yang terbakar," kata Danrem 044 Gapo Kol Inf Dwiyanto Budi Prabowo saat melaksanakan Safari Ramadan di Masjid Walimah, Tanjung Batu, kemarin.

Karya bakti TNI tersebut, sambung Budi, secepatnya. Yang menjadi target karya bakti adalah pembersihan lahan perkebunan yang terbakar dan puing-puing rumah pegawai. Rumah warga yang masih diperbaiki akan direhab oleh TNI. Sedangkan kebun tebu yang dibakar juga akan dibersihkan. "Prajurit TNI di bawah naungan Korem akan dikerahkan untuk melaksanakan karya bakti," ujarnya.

Sikap TNI dalam mengamankan aset PTPN VII Cinta Manis? Budi menegaskan bahwa dalam UU No 34/2004 tentang TNI, operasi yang dapat dilaksanakan TNI ada dua. Yakni operasi militer perang dan non perang. Operasi militer non perang dilakukan TNI jika ada permintaan pemerintah daerah atau kepolisian untuk menjaga aset negara. Dalam kasus PTPN, TNI menempatkan pasukannya di perusahaan perkebunan milik pemerintah atas permintaan polri. Karena itu pasukan TNI sudah dikerahkan untuk menjaga aset negara di pabrik gula Cinta Manis. Tugas TNI bukan untuk melakukan operasi militer non perang. Melainkan hanya menjaga aset negara berupa pabrik gula. Sebab jika pabrik gula Cinta Manis terganggu maka pasokan gula di Sumsel akan terganggu. "Ada tiga SSK personel TNI yang dikerahkan untuk menjaga aset negara PTPN," cetusnya.

Terhadap penyelesaian masalah PTPN Cinta Manis, tambah alumni Akabri 1985 ini, pendekatan yang dilakukan TNI dengan memberdayakan babinsa yang ada di seluruh desa di Ogan Ilir. Salah satu cara yang dilakukan dengan pembinaan komunikasi sosial. Babinsa harus berperan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat terhadap permasalahan Cinta Manis. "Hal itu memang diatur dalam. UU No34/2004," cetusnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang bersengketa dengan PTPN VII Cinta Manis untuk tidak melakukan tindakan anarkis. Silakan tempuh cara-cara yang legal dan damai dalam meminta lahan yang menurut warga adalah miliknya. "Jangan memaksakan kehendak untuk memiliki lahan," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komnas HAM, Nurkholis mengatakan sejauh ini pihaknya masih dalam tahap pengumpulan data, bukti, serta keterangan di lapangan. "Tim kami sudah tiga hari turun langsung ke lapangan untuk menggali keterangan dari warga. Semua data dan bukti sudah kami kumpulkan dan akan ditindak lanjuti," kata Nurkholis, kemarin.

Namun, lanjutnya, Komnas HAM tak hanya mengumpulkan data dari warga, melainkan dari pihak kepolisian. "Besok (hari ini, red) kami akan lakukan pertemuan di Polda Sumsel. Untuk memintai keterangan soal masuknya polisi ke desa dan kematian Angga serta korban lainnya."

Menanggapi soal penambahan personel dari pihak kepolisian ke daerah konflik, Nurkholis belum mau berkomentar banyak. "Itu juga akan kami tanyakan saat pertemuan nanti. Jika memang ada, akan kami tindak lanjuti," pungkasnya. (cj12/dom/gsm/ce1)

Sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini