Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Lima Program Unggulan Kementerian Keuangan 2013

 Kamis, 13 September 2012 pukul 13:28:05   |   489 kali

JAKARTA, SATUKAN.COM – Kementerian Keuangan merelease lima program unggulan tahun 2013. Kelima program tersebut dipaparkan Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo saat menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) Tahun 2013 dan isian revisi antarkegiatan antarprogram Kementerian Keuangan dalam rapat kerja dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Senin (10/9) di Jakarta.

Kelima program tersebut adalah pertama pembangunan sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terintegrasi. Menurut Agus, seperti release Departemen Keuangan pada Selasa (11/9), pengelolaan TIK yang sebelumnya dikelola secara terpisah-pisah kini akan diintergrasikan. Awalnya sistem TIK sendiri-sendiri pada tiap eselon I dan memiliki keterbatasan skalabilitas dan reabilitas. Di dalam TIK yang baru akan dibuat terintegrasi. “ Kita yakinkan bahwa secara integrasi kita bisa mengelola sistem informasi dengan core dan juga berbagai kelengkapan  infrastruktur TIK yang baik. Termasuk disaster recovery center, data center, dan juga berbagai bentuk security system,” kata Agus. Roadmap TIK dimulai pada tahun 2011 hingga tahun 2015, dan diharapkan pada tahun 2015 integrated financial management information system sebagaimana best practices di dunia dapat terwujud.

Kedua, program unggulan peningkatan penerimaan pajak. Departemen Keuangan memiliki berbagai inisiatif   untuk memperbaiki penerimaan negara, khususnya di penerimaan pajak dari bea dan cukai maupun penerimaan negara bukan pajak. Inisiatif itu ada pada bidang penunjang penerimaan perpajakan, bidang kehumasan, bidang sumber daya manusia dan kelembagaan. “Kita akan melihat pada tahun 2013 penerimaan pajak akan mencapai Rp1.000 triliun,” jelasnya.

Program selanjutnya adalah  program peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai, melalui peningkatan fungsi fasilitasi dan regulasi. Menurut Agus transformasi di bidang cukai terjadi pada bidang palayanan dan pengawasan, bidang  SDM (sumber daya manusia) dan kelembagaan, dan tentu bidang trade fasilitator dan bidang community protector. Seperti diketahui, penerimaan kepabeanan dan cukai pada tahun 2007 adalah Rp65,6 triliun, dan ditargetkan pada tahun 2013 akan mencapai Rp147,2 trilliun. “Saat ini penerimaan yang cukup tinggi ada di sektor cukai. Tentu ke depan kita perlu mempersiapkan peran di bea lainnya, termasuk cukai nonrokok, agar  dapat menjaga kesinambungan di sisi kepabeanan dan  cukai,” ungkapnya.

Keempat, program Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Dan Kelima adalah program unggulan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang meliputi dukungan sertifikasi Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah. Sebagaimana diketahui, pada neraca kita,  status harta tetap terus meningkat karena program validasi, program penilaian dan evaluasi yang dilakukan di Kemenkeu, khususnya DJKN. “Ini perlu mendapatkan dukungan agar tanah tersebut memiliki sertifikat yang baik,” tambahnya.

Selain itu, pada 2013 mendatang DJKN juga akan melakukan upaya percepatan pengurusan piutang negara. Di Pusat Investasi Pemerintah (PIP), pagu belanja investasi itu mencapai Rp115,9 miliar, dan perincian rencana investasi tahun 2013 ada investasi reguler dan investasi mandatori. Anggaran sebesar Rp7,4 triliun pada investasi mandatori telah dialokasikan terkait rencana pemerintah mengambil alih kontrak Inalum yang jatuh tempo pada tahun 2013. Rencananya  pemerintah akan mengambil alih Inalum, kemudian akan diserahkan sesuai dengan mekanisme keterbukaan. “Apakah kepada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau kepada investor internasional lainnya. Selanjutnya, di PIP ada fasilitas dana untuk geothermal sebesar Rp2,4 triliun,” kata Menkeu. (Foto:Istimewa)

sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini