Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Bangkit dari 'Mati Suri', Kertas Leces Dapat Orderan dari Jepang

 Jum'at, 07 Desember 2012 pukul 11:24:34   |   381 kali

Jakarta - PT Kertas Leces akhirnya hidup kembali setelah sempat 'mati suri' selama 2 tahun terakhir ini. Bahkan, perusahaan sudah mulai mendapatkan pesanan dari Jepang.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, Kertas Leces mendapatkan pesanan dari jepang sebanyak 60 ton kertas. Kertas yang dipesan ini, menurut Dahlan adalah kertas yang memiliki nilai yang tinggi dan diperuntukkan untuk pembuatan uang.

"Langkah inovasi yang dilakukaknnya yakni membuat kertas-kertas yang nilainya tinggi. Misalnya kertas untuk uang dan sudah mulai ada pesanan dari Jepang sebanyak 60 ton," ungkap Dahlan saat ditemui di Kantor Lementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2012).

Dahlan mengatakan, walaupun masih tergolong kecil, namun pesanan ini bisa menjadi pemicu dan ajang promosi negara-negara lain untuk memesan. Pasalnya, menurut Dahlan, Jepang adalah tolak ukurnya.

"Kalau sudah bisa dipercaya jepang maka pesanan itu akan kontinyu dan negara lain juga akan memesannya. Bukti ekspor ke Jepang itu kita jadikan bukti untuk ekpor ke negara lain," tuturnya.

Selain itu, Dahlan menyebutkan tidak menutup kemungkinan Kertas Leces ini pun dapat memasok kebutuhan kertas dalam negeri, salah satunya untuk pembuatan uang.

"Kita pasarkan juga ke dalam negeri, tetapi dalam negeri belum percaya. Makanya, kalau Jepang sudah gunakan, maka kita akan juga pasarkan di dalam negeri," ungkapnya.

Kendati saat ini kinerja perusahaan masih dinilai terseok-seok bagai "mayat yang baru bangkit dari kubur", Dahlan enggan menyuntikan modal kepada perusahaan kertas ini. Kata Dahlan, Kertas Leces harus dapat bertahan dan mandiri, hidup atas jerih payah perusahaan sendiri.

"Tidak ada rencana untuk memberikan PMN (Penyertaan Modal Negara). (Leces) Bisa bangkit tanpa PMN. Saya lebih bangga Leces bangkit tanpa PMN dari pada ada PMN. Seseorang yang biasa manja tidak akan bisa hidup dan sudah terbukti, kecuali persenjataan," tegas Dahlan.

sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini