Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Follow Us Kelola Blok Mahakam, Pertamina Tunggu Lampu Hijau Pemerintah

 Senin, 17 Desember 2012 pukul 11:38:24   |   279 kali

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) hingga saat ini belum dapat menjelaskan secara rinci dana untuk pengelolaan Blok Mahakam yang pada 2017 akan habis masa kontraknya. Hal tersebut dikarenakan pemerintah yang belum menunjuk pengelola Blok tersebut.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Afdhal Bahaudin menjelaskan, saat ini perusahaan energi pelat merah itu belum dapat menjelaskan terkait rencana Blok tersebut.

"Kita saat ini masih diminta untuk presentasi perihal pendanaan tersebut, tapi pendanaan tersebut tidak menggunakan dana kita sendiri, tapi korporat," ungkapnya, ditemui usai acara 55 tahun Pertamina, di Gedung Pertamina Jakarta, Minggu (16/12/2012).

Lebih lanjut, menurut Afdhal, pendanaan tersebut nantinya akan berasal dari pinjaman luar korporat. Namun, belum dapat dipastikan jumlah yang nantinya digunakan dalam untuk pendanaan Blok tersebut dari bank mana.

"Yang pasti dananya akan melalui pinjam dari bank, tapi kan kalau pinjamaan semua orang pasti pinjam uang,  perusahaan luar juga butuh tambahan dana untuk ekspansi perusahaannya," jelas Afdhal.

Seperti diketahui, pemerintah menginginkan pengelolaan Blok Mahakam nantinya dapat dilakukan oleh perusahaan nasional, yakni yaitu Pertamina. Sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan sedang melakukan perundingan untuk menentukan siapa yang akan menjadi operator blok yang berada di perairan Kalimantan tersebut.

Pertamina pun telah menyatakan kesanggupannya menjadi operator di Blok Mahakam jika Total dan Inpex selesai masa kontrak. Meskipun begitu, pemerintah menyebut bahwa hal ini akan diselesaikan secara business to business.

Sementara, Indonesian Resources Studies (IRESS) menilai perpanjangan kontak blok Mahakam tidak bebas dari intervensi pihak asing. Meski begitu besar kemungkinan blok tersebut akan kembali dikelola oleh Total dan Inpex. (ade)

sumber

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini