Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Kantongi WTP dari BPK, Total Aset Jateng-DIY Naik Capai 369 Triliun
https://rri.co.id/semarang/ekonomi/ekonomi/864875/kantongi-wtp-dari-bpk-total-aset-jateng-diy-naik-capai-369-triliun
 Kamis, 09 Juli 2020 pukul 15:07:10   |   253 kali

KBRN, Semarang: Kanwil Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN) Jateng DIY telah melaporkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga pertengahan tahun ini total aset Jawa Tengah mencapai Rp 369,53 triliun.

Angka tersebut naik 240 persen dibandingkan total nilai aset pada tahun sebelumnya yang hanya diangka Rp 154,02 trilliun.

“Di Jawa Tengah Barang Milik Negara setelah menyerahkan laporan penilaian kembali (revaluasi) mencapai Rp 369, 53 triliun,” kata Kakanwil DJKN melalui Kabid Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi (KIHI) DJKN Jateng DIY, Edy  Suyanto saat memapatkan capaian Kinerja APBN secara virtual, Rabu (8/7/2020)

Capaian tersebut bahkan telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil audit BPK.

“Bahkan revaluasi BMN telah kita selesaikan total 100 persen, bahkan dua minggu yang lalu LKPP 2019 telah disetujui oleh BPK dan dinyatakan WTP, ini merupakan kebanggaan bagi kita semuanya,” terangnya.

Disebutkan dari laporan tersebut tercatat Laporan Hasil Inventarisasi dan penilaian LHIP sejumlah 12.995 laporan penilaian. Adapun jumlah Barang Milik Negara (BMN) tercatat 125.635 NUP yang berupa tanah maupun bangunan.

“Selain revaluasi BMN kita juga ada Realisasi ultilisasi BMN berupa tanah tercapai sebesar Rp 77,582 triliun dai target Rp 28,68 triliun

Seperti diketahui utilisai BMN meliputi penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN.

Adapun, hingga tengah tahun ini Kanwil DJKN Jateng-DIY melakukan sejumlah upaya penghematan. Pagu belanja DJKN mencapai Rp 41,2 miliar sebelum pandemi hemat Rp 4,4 miliar kini menjadi Rp 36,8 miliar.

“Realisasi belanja APBN sampai Juni mencapai Rp 14,9 miliar dari pagu sebelumnya 41,2 miliar,” ujarnya.

Sementara itu meski melakukan penghematan, namun secara nasional kondisi keuangan negara dalam kondisi bagus. Hal ini nampak pada neraca aset negara yang meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengna beban negara.

“Aktiva  sesudah revaluasi secara nasional mencapai 10.824,52 triliun, adapun beban negara atau kewajibannya mencapai 5.602,83 triliun, artinya kondisi keuangan negara masih cukup baik,” tandasnya.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini