TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Keuangan melalui program Kemenkeu Peduli memberikan bantuan kepada para petugas medis di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Kamis, (23/4/2020).

Bantuan ini merupakan simbol kepedulian dan dukungan penuh Kementerian Keuangan atas perjuangan para petugas medis di Kota Makassar melawan Covid-19.

Bantuan yang diperoleh dari seluruh pegawai Kementerian Keuangan diseluruh Indonesia tersebut diwujudkan dalam bentuk alat pelindung diri (APD) senilai Rp 75 juta yang diserahkan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan, Sudarmanto yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov Sulsel.

Turut mendampingi, Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar, Ekka S. Sukadana, dan Kepala KPPBC TMP B Makassar, Eva Arifah Aliyah serta tim dari KPTIK Makassar.

Bantuan diterima langsung oleh Dirut RSUP dr.Wahidin Sudirohusodo, DR.,dr.Khalid Saleh,Sp.PD-KKV,FINASIM,M.Kes, yang didampingi oleh Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang,Prof. dr.Mansyur Arif,PhD,Sp.PK (K) serta Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian, dr.Sriwati Palaguna,Sp.A,M.Kes.

Khalid Saleh dalam sambutannya menyatakan bahwa RSUP Wahidin merupakan RS Rujukan untuk wilayah Indonesia Timur dalam penanganan Covid-19. Perlu kerjasama dalam penanganan pandemi ini, diantaranya pengadaan APD sebagai kebutuhan yang mendesak. Atas bantuan ini, pihak RS menyampaikan terimakasih dan mengajak untuk tetap bersatu bersama-sama menangani pandemi ini.

Sementara itu, Sudarmanto menyampaikan bahwa donasi pegawai Kemenkeu yang disampaikan bagi para petugas medis di RSUP Wahidin ini merupakan tahap ke tiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Pemilihan RSUP dr. Wahidin sebagai penerima bantuan di daerah karena tingginya kasus covid-19 di Kota Makassar dan telah ditetapkan sebagai wilayah PSBB.

Kementerian Keuangan juga telah berupaya menyiapkan dana untuk penanggulangan covid 19 dengan melakukan realokasi dan refocusing Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa serta dana satker Kementerian/Lembaga. Realokasi dan Refocusing dana diperoleh dari pemotongan anggaran belanja-belanja yang tidak perlu seperti perjalanan dinas, rapat, proyek yang belum dikontrakkan dan proyek-proyek yang bisa ditunda pelaksanaannya.

Hasil realokasi dan refocusing digunakan untuk penanggulangan covid-19 antara lain untuk warga yang terdampak langsung seperti program padat karya tunai melalui Dana Desa, bantuan sembako melalui Kartu Sembako Murah, Implementasi Kartu Pra Kerja dan lain sebagainya.

Diharapkan bantuan ini dapat menambah rasa kebersamaan para pegawai antar instansi dalam menanggulangi covid 19 sesuai dengan bidang tugas masing-masing.