Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Berburu Rumah Bekas Aset Sitaan Bank
Admin
 Rabu, 04 Juli 2018 pukul 08:57:19   |   2406 kali

Andreas N. Widjaja, pemilik PT Anugerah Jaya Realty yang bergerak di bidang manajemen properti di Batam, telah merasakan legitnya hasil bisnis properti dari rumah bekas hasil sitaan bank.

menurut Andreas, rumah bekas yang merupakan aset sitaan bank dari debitur kredit bermasalah dapat didaur ulang menjadi aset yang menguntungkan. Apalagi, rumah-rumah bekas yang dilelang oleh bank biasanya dijual dengan harga miring. Tak jarang, tanpa proses renovasi, rumah bekas tersebut dapat dengan mudah dijual kembali.

Dengan demikian, potensi return of investment (ROI) menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan menjual rumah baru yang dibangun sendiri. Apalagi, harga rumah bekas cukup kompetitif dibandingkan dengan rumah baru. Fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan pun dapat membantu penjualan rumah-rumah bekas, tak berbeda dengan rumah baru.

"Membangun rumah dari nol jauh lebih mahal dan berbelit karena proses perizinan yang panjang dan lama, berbeda dengan rumah bekas yang sebagian izin sudah ada," ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Sebagai pebisnis yang sudah cukup lama menggeluti bisnis ini, Andreas mengaku salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan informasi mengenai rumah bekas yang dilelang. Jika terlambat mengetahui informasi lelang rumah, maka bisa melayang.

Strategi yang dipilih Andreas untuk mendapatkan informasi cepat dan akurat adalah memantau situs yang disediakan oleh bank yang menjual aset-aset sitaan. Situs tersebut biasanya memuat informasi dasar mengenai harga, lokasi, dan spesifikasi aset yang dijual.

Sebelum muncul situs-situs tersebut, informasi lelang rumah biasanya dapat diperoleh di kantor-kantor cabang bank.

"Tanpa aplikasi atau situs, mencari rumah lelang tidak efisien waktu dan biaya karena harus mencari informasi langsung dari kantor cabang bank," kata Andreas.

Di antara bank yang rajin meng-update aset yang hendak dilelang adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Melalui laman www.mmahmumhbtn. com, bank spesialis penyalur kredit perumahan tersebut menginformasikan rumah-rumah bekas yang dapat dibeli oleh investor maupun masyarakat umum.

Calon pembeli yang berminat dapat mengikuti lelang untuk meraih rumah impian mereka. Mekanismenya sama dengan pembelian rumah baru pada umumnya. Sertifikat akan diserahkan kepada pembeli pada saat pelunasan. Bedanya, calon pembeli mendaftarkan diri melalui situs Dirjen kekayaan negara (DJKN) setelah itu menyetor uang jaminan sebesar kurang lebih 30 % dari harga limit yang telah ditetapkan.

Bank lain yang juga aktif mempromosikan rumah lelang adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berbagai aset properti dari agunan nasabah BRI bisa dilihat melalui situs infolelang.bri.co.id dengan berbagai status. Properti yang dijual oleh nasabah dilabeli dijual damai", sedangkan yang dijual oleh pihak bank dilabeli "dilelang".

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, aset yang dilelang adalah aset yang berasal dari agunan nasabah yang sudah dikuasai oleh bank. Pada tahun lalu, penjualan aset berkontribusi 38% terhadap pemulihan aset macet dari KPR.

"Tahun kemarin itu, dari aset yang dikuasai khusus untuk KPR, kemudian kami jual. Kami dapat recovery rate kira-kira sekitar 38Úri penjualan lelang," katanya.

PEMULIHAN ASET

Direktur BTN Nixon Napitupulu mengatakan, situs online penjualan rumah lelang yang dikelola oleh perseroan telah menampung sekitar 5.200 unit aset properti sejak diluncurkan pada 9 Januari 2018. Menurut Nixon, fasilitas tersebut mampu mendorong rumah mangkrak yang merupakan aset kredit macet, dapat terjual dengan harga likuidasi yang wajar.

Sejak diluncurkan sampai sekarang, aset yang terjual rata-rata dengan rentang harga Rp300 juta-Rp900 juta per unit. Hingga pertengahan April, total penjualan tercatat mencapai 106 unit dengan nilai total Rp30,7 miliar.

"Nilai outstanding yang bisa dipulihkan dari aset properti tersebut mencapai Rpl,4 triliun," ujarnya.

Untuk menarik minat lebih banyak peserta lelang dan peminat dari rumah bekas maupun rumah lelang, BTN berencana menggandeng para agen properti dan mengedukasi mereka mengenai proses lelang. Selain memberikan peluang bagi masyarakat mendapatkan rumah murah, langkah tersebut memberikan kesempatan kepada BTN untuk menyalurkan KPR untuk rumah bekas tersebut.

Ekonom Senior Center of Reform of Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, penjualan aset properti oleh perbankan adalah hal yang wajar, meski tidak bisa dianggap sebagai hal yang positif.

Dia mengatakan, menjual aset properti ini juga tidak perlu dinilai sebagai perubahan fungsi perbankan. Penjualan kredit macet tidak akan mendorong bank membuat anak usaha baru di bidang properti dan membuat satu profit center baru.

Proses pelelangan yang ada saat ini menurutnya juga sudah cukup transaparan dan dapat dipercaya. Artinya, kemungkinan adanya permainan dan rekayasa atau kecurangan dalam transaksi penjualan aset tersebut sangat minim.

"Tidak mungkin [ada rekayasa], karena mekanismenya sangat jelas, sangat transparan, setiap kredit itu perlakuan terhadap kreditnya itu ada prosesnya, dan itu sangat dear dengan pengawasannya juga berlapis-lapis," tegasnya.

Ketika teknologi telah memudahkan proses pencarian rumah lelang, maka tidak ada salahnya mencoba. Selamat berburu rumah!

(k31/Puput A Sukarno)/ liman A Sudarwan

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini