Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita Media DJKN
Laba 3 Bank BUMN Kinclong
Bisnis Indonesia, 25 Oktober 2016
 Selasa, 25 Oktober 2016 pukul 14:41:58   |   582 kali

Tiga bank badan usaha milik negara atau BUMN yang telah mempublikasikan laporan keuangan pada kuartal III/2016 membukukan laba cukup positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada kuartal III/2016 mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 32,6% menjadi Rp1,6 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. 

Maryono, Direktur Utama BTN, mengatakan perseroan terus menjaga kinerja positif didorong oleh pertumbuhan kredit dan meningkatkan kualitas kredit. Perseroan pun secara perlahan terus mencatatkan penurunan. 

Sampai sembilan bulan pertama tahun ini, bank dengan kode emiten BBTN itu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,9% menjadi Rp131,6 triliun dibandingkan dengan Rp153,8 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Maryono pun mengaku akan terus mengejar target pertumbuhan kredit sebesar 20% sampai akhir tahun ini. 

“Dalam mendorong pertumbuhan kredit, untuk segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, kami akan tingkatkan pelayanan, untuk KPR nonsubsidi kami tambah segmen baru yang plafon maksimalnya Rp200 juta,” ujarnya dalam paparan kinerja pada Senin (24/10). 

Di sisi lain, untuk segmen konstruksi, perseroan mengaku akan fokus kepada pengembang properti yang mengejar realisasi pembangunan dalam tiga bulan terakhir pada bulan ini.

Secara rinci pertumbuhan KPR subsidi perseroan sampai sembilan bulan pertama tahun ini senilai Rp52,3 triliun, sedangkan KPR nonsubsidi senilai Rp58,6 triliun. Lalu, perseroan juga menyalurkan pembiayaan terkait perumahan senilai Rp8,7 triliun dan kredit konstruksi senilai Rp20,6 triliun. 

Salah satu yang mendorong pertumbuhan kredit BTN antara lain, adalah program sejuta rumah dari pemerintah. Program yang masuk dalam KPR subsidi perseroan disebut menjadi salah satu tumpuan untuk mengejar target kredit perseroan pada tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (bank only) pada kuartal III/2016 membukukan laba bersih Rp18,62 triliun, naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp18,28 triliun.

Kenaikan laba ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 8,06% menjadi Rp603,47 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp558,45 triliun. Adapun aset bank publik itu tercatat Rp894,36 triliun dari periode sebelumnya Rp845,99 triliun.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mempublikasikan laporan keuangan pada pekan sebelumnya, mencatat kenaikan laba sebesar 28,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp7,72 triliun.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni sebelumnya mengatakan kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh dua pos pendapatan, yakni pendapatan bunga bersih dan pendapatan yang berbasis komisi.

Pendapatan bunga bersih bank pelat merah itu tercatat naik 15% menjadi Rp21,87 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp19,02 triliun.

“Kenaikan itu menunjukkan peningkatan kualitas kredit BNI dengan tetap menjaga NIM di level 6,2%,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (13/10).

Selain pendapatan bunga bersih, laba BNI ditopang oleh pendapatan nonbunga yang meningkat 20% menjadi Rp 6,24 triliun. Pendapatan komisi didukung oleh fee base incometrade finance, pengelolaan rekening, dan bancassurance.

Baiquni optimistis laba BNI  pada tahun ini akan lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Meskipun lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu, sambungnya, laba akhir tahun masih di bawah pencapaian persentase kuartal III/2016.

“Laba itu kalau sepanjang tahun di bawah 28% , tetapi pasti masih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu,” terangnya.

Pertumbuhan laba BNI sepenuhnya ditopang oleh ekspansi usaha perseroan. Bank publik itu pada kuartal III/2016 membukukan kenaikan kredit sebesar 21,1% menjadi Rp372,02 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, bank swasta milik asing yang mempublikasikan laporan keuangan adalah PT Bank Maybank Indonesia Tbk. dengan membukukan laba bersih senilai Rp1,3 triliun pada kuartal III/2016.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan pertumbuhan laba bersih pada September 2016 ini tumbuh 118,4% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp592,2 miliar.

Sedangkan laba sebelum pajak tumbuh 123,7% dari Rp784 miliar menjadi Rp1,8 triliun secara tahunan.

“Pertumbuhan laba bersih kami didorong oleh pendapatan bunga bersih, pendapatan non bunga, serta upaya pengelolaan biaya secara berkelanjutan dan pencapaian kinerja syariah yang memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (23/10).

Perseroan membukukan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,8% dari Rp4,8 triliun menjadi Rp5,5 triliun secara tahunan. Peningkatan ini ditopang oleh kedisiplinan perseroan dalam menetapkan suku bunga simpanan dan pengelolaan pendanaan. Dengan demikian, perseroan juga mencatatkan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari 4,8% menjadi 5,1% secara tahunan.

Pendapatan non bunga (fee based income) perseroan juga tumbuh sebesar 21,4% dari Rp1,6 triliun pada September tahun lalu menjadi Rp1,9 triliun.

Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini