Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
Validasi Data BMN Menuju Single Database BMN
Nurul Hidayat
Selasa, 13 Juni 2017 pukul 05:39:20   |   1181 kali

Tangerang Selatan - Dalam rangka melakukan validasi data Barang Milik Negara (BMN) untuk tingkat wilayah maupun tingkat daerah, Direktorat BMN Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) menyelenggarakan koordinasi dan konsolidasi Laporan BMN Kantor Wilayah/Kantor Daerah (LBMN KW/KD) di Serpong, Tangerang Selatan, Senin (12/6).

Kegiatan rutin tahunan ini dibuka oleh Direktur BMN Chalimah Pudjihastuti dan diikuti perwakilan seluruh kantor vertikal DJKN di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Chalimah menekankan bahwasanya kegiatan kali ini akan berbeda dibanding tahun sebelumnya "Sekarang kita tidak hanya dituntut untuk menghasilkan data LBMN KW/KD yang kualitasnya meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Tetapi kita dituntut pula untuk menghasilkan data LBMN KW/KD yang qualified," ujarnya. Menurut Chalimah, data yang qualified adalah data yang valid dan handal, "Karena data tersebut akan menjadi dasar dalam penentuan saldo awal revaluasi BMN jilid II sehingga data yang selama ini berbeda antara kementerian/lembaga dengan Kementerian Keuangan tidak dibiarkan begitu saja dan harus ditentukan data mana yang benar," lanjutnya.

Dalam koordinasi LBMN KW/KD tahun ini, prioritas atau fokus utama adalah pada aset-aset yang menjadi objek revaluasi BMN yaitu tanah, bangunan, serta jalan, irigasi dan jaringan. Meskipun jumlah objek tersebut dalam LBMN hanya sekitar 1 juta item, tetapi nilai aset tersebut mencapai 50% dari total aset yang tercatat. Sampai dengan tahun 2019 fokus utama dalam revaluasi adalah aset-aset tersebut, namun dengan tetap tidak mengabaikan aset-aset yang lain.

Chalimah menuturkan bahwa basis data KW/KD ini ke depannya harus dapat menghasilkan single database. Deviasi data yang terjadi saat ini adalah sekitar 10% dari total aset, diharapkan deviasi ini semakin mengecil bahkan ditargetkan mencapai 2% sesuai dengan tollerable materiality yang ditetapkan oleh BPK. "Guna mewujudkan hal ini KPKNL maupun Kanwil harus mampu merecord mulai dari aset itu diperoleh oleh satker sampai dengan aset itu dihapuskan, atau satu siklus pengelolaan BMN," tuturnya. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan sehingga Chalimah berpesan "Partisipasi dan kontribusi dari hadirin sekalian disinilah yang mampu mewujudkan hal tersebut," ujarnya.

Chalimah lalu menyampaikan bahwa kepercayaan instansi lain dengan kinerja DJKN cukup tinggi, hal ini ditunjukkan dengan berbagai permintaan data terkait BMN kepada DJKN. "Oleh karenanya hal itu harus dijadikan acuan agar kita senantiasa memperbaiki kualitas data yang ada. Dengan baiknya kinerja kita secara otomatis akan menjadikan instansi lain sebagai humas bagi kita. Saya berharap jangan sampai kepercayaan itu hancur karena kinerja kita yang kurang maksimal," pesannya.

Pada kegiatan koordinasi dan konsolidasi LBMN KW/KD tahun ini akan diagendakan pula pengenalan portofolio aset yang dimulai dari fase DJKN sebagai aset administrator yang berfokus pada aspek tertib hukum, tertib fisik dan tertib administrasi. Kemudian fase DJKN sebagai aset manager yang berfokus pada konsep let manager's manage dan dengan jargon mari benahi aset negara. Serta fase saat ini yaitu fase DJKN sebagai revenue center yang esensinya adalah menuju aset dengan zero idle. Chalimah berharap kedepannya akan ada fase selanjutnya yaitu penyusunan pengelolaan kinerja aset. "Ke depannya aset akan diasumsikan sama dengan pengelolaan kinerja manusia, sehingga bisa dinilai baik atau buruk dalam kinerjanya," tuturnya.

Sebelumnya dalam sesi sambutan ketua panitia, Kepala Subdirektorat BMN I Qoswara, memaparkan bahwa salah satu prasyarat dalam pengelolaan aset yang efisien, efektif dan optimal adalah ketersediaan database aset publik, dalam hal ini adalah data SIMAK BMN dan SIMAN. Namun, hal itu tidaklah cukup dibutuhkan pula data yang mempunyai akses, akurasi, up to date, handal dan tepat waktu. "Kegiatan ini diselenggarakan untuk mempertemukan ujung tombak pengelolaan BMN yaitu Kanwil dan KPKNL dengan kantor pusat guna menghasilkan data sebagaimana yang diharapkan. Terlebih data tersebut akan dijadikan sebagai dasar saldo awal dalam pelaksanaan revaluasi BMN", paparnya.

Di penghujung acara, dengan didampingi Tenaga Pengkaji Optimalisasi Kekayaan Negara dan Kepala KPKNL Serpong, Direktur BMN berkesempatan memberikan penghargaan atas LBMN KW/KD yang disusun oleh Kanwil dan KPKNL. Di tingkat Kanwil pengelolaan LBMN dengan kinerja terbaik diperoleh Kanwil DJKN DKI Jakarta, sedangkan di tingkat KPKNL pengelolaan LBMN dengan kinerja terbaik diperoleh KPKNL Jakarta V. Sementara itu KPKNL Metro diapresiasi karena mempunyai LBMN dengan nilai deviasi terendah. (Humas DJKN)

NH/@wD

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini