Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Berita DJKN
SDM Kunci Utama Pengelolaan Properti
Nurul Hidayat
Selasa, 18 April 2017 pukul 15:03:49   |   888 kali


Jakarta – “Berdasarkan kajian Property Market Outlook tahun 2017, investasi terbaik yang ada di Indonesia adalah investasi di bidang properti”, ungkap Panangian Simanungkalit, salah satu pakar properti Indonesia yang disampaikannya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peluang dan Potensi Pasar Properti Indonesia” pada Selasa (18/04).

FGD diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Pria yang akrab disapa PS ini mengatakan bahwa prospek dari investasi properti di Indonesia tiada duanya. Hal ini disebabkan kebutuhan akan rumah selalu meningkat. Selain itu, “orang kaya di Indonesia pada umumnya gemar menginvestasikan uangnya dalam bentuk properti karena risiko dari properti itu paling kecil, tetapi tingkat keuntungan yang dihasilkan paling besar jika dibandingkan dengan investasi lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris DJKN Dodi Iskandar, saat membuka forum, mengatakan bahwa FGD ini diselenggarakan dengan harapan agar jajaran DJKN mendapatkan masukan serta mengambil pelajaran dari pengalaman narasumber. "Dengan demikian ke depan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis terkait pengelolaan aset negara dengan lebih optimal, akuntabel dan kontributif terhadap perekonomian Indonesia” tutur Dodi.

Selanjutnya, kata PS, keuntungan atau efisiensi dari investasi dalam sektor properti bukan berasal dari propertinya itu sendiri, melainkan dihasilkan dari kemampuan SDM yang mengelola investasi tersebut. "Tidak ada investasi yang baik di dunia ini, jika investornya buruk” ujarnya lagi.

Jika dikaitkan dengan DJKN sebagai pengelola aset negara, maka SDM merupakan kunci dalam menciptakan efisiensi pengelolaan. “Tidak ada penempatan yang efisien, jika SDM-nya tidak mumpuni," sebut PS. Hal ini tentu saja menjadi motivasi tersendiri bagi para pegawai DJKN untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis, khususnya yang terkait dengan aset properti.

Berdasarkan pengalamannya sebagai pengamat properti (observer), PS menggarisbawahi bahwa tingkat inflasi merupakan hal yang paling menentukan dalam investasi properti. Oleh karenanya, dalam pengambilan keputusan terkait investasi properti hendaknya selalu memperhatikan hal tersebut.

PS juga menuturkan bahwa tahun 2017 ini merupakan tahun yang tepat untuk melakukan investasi di bidang properti. “Saya telah melakukan analisis dalam property outlook tahun 2017, bahwa pada  2016 tingkat inflasi, suku bunga dan harga properti mengalami penurunan, namun hal itu tidak akan berjalan lama karena trennya semakin meningkat pada tahun 2017 ini dan puncak peningkatannya akan terjadi pada tahun 2019. Akan terjadi booming di tahun tersebut, dan itu saat yang tepat untuk menjual atau menyewakan aset properti yang kita miliki” ujar PS. PS berharap kondisi yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh DJKN jika ingin melakukan investasi secara maksimal di bidang properti.

Kemudian PS memberikan gambaran mengenai kondisi segmen pasar properti di Indonesia saat ini. “Untuk pasar perumahan maupun apartemen segmen menengah atas saat ini berada dalam kondisi stagnan. Sedangkan untuk pasar perumahan segmen menengah bawah mengalami kenaikan sebesar 8-10%. Begitu pula dengan pasar apartemen segmen menengah bawah mengalami kenaikan sebesar 10-12%. Ini dapat menjadi gambaran umum untuk menentukan segmen mana yang akan kita ambil dalam berinvestasi,” tuturnya.

Acara yang dimoderatori oleh Tenaga Pengkaji Optimalisasi Kekayaan Negara DJKN Tri Wahyuningsih Retno Mulyani ini dihadiri oleh perwakilan seluruh Direktorat dan Tenaga Pengkaji DJKN, perwakilan Kanwil DJKN DKI Jakarta berikut KPKNL dibawahnya. Selain itu, jalannya FGD juga diikuti oleh Kanwil DJKN di seluruh Indonesia melalui video conference.

(teks dayat/foto humas)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini