Jakarta - DJKN menyelenggarakan Workshop Jurnalistik di Jakarta, Kamis (1/12). Workshop yang diselenggarakan selama dua hari diikuti oleh 25 pegawai dari kantor pusat, Kanwil VII DJKN Jakarta, dan KPKNL Jakarta I sampai dengan KPKNL Jakarta V ini dibuka oleh Direktur Hukum dan Humas Purnama T. Sianturi dengan menghadirkan dua pembicara masing-masing Pemimpin dan Wakil Pemimpin Redaksi harian Bisnis Indonesia, Arif Budi Susilo dan Linda Tangdialla.
Dalam sambutan pembukanya, Purnama menggarisbawahi pentingnya pemahaman kaidah jurnalistik dalam strategi komunikasi dan kehumasan DJKN. Diuraikan oleh wanita yang menjabat Direktur Hukum dan Humas sejak April 2011 ini bahwa Humas DJKN menjalankan tugas dan fungsi yang bersinggungan langsung dengan kaidah jurnalistik. Dicontohkannya, produk-produk publikasi yang menjadi output Humas DJKN seperti Daily Report, Analisis Berita, Hak Jawab, Siaran dan Konferensi Pers, Media Kekayaan Negara, dan Website DJKN, harus memperhatikan kaidah jurnalistik. “Dengan memahami hal-hal terkait jurnalistik, saya harap semua produk tulisan DJKN dapat terlihat lebih menarik dan berbobot dari aspek jurnalistik, baik dari segi materi berita, cara penulisan berita dalam media KN maupun website DJKN", ujar wanita yang ternyata pernah menjadi reporter harian Warta Ekonomi ini.
Penyampaian materi serta kesempatan berbagi pengalaman yang disampaikan oleh pemateri diharapkan dapat memperkaya pemikiran bagi peserta, sehingga setelah mengikuti workshop jurnalistik ini, para peserta diharapkan menjadi penulis yang handal dan lebih berkontribusi dalam memproduksi tulisan, artikel dan reportase. “Jumlah tulisan dan artikel yang masuk ke redaksi Media KN dan website DJKN kami harap menjadi semakin banyak dan menarik”, harap Purnama sebelum secara resmi membuka acara.
Mengawali pemaparannya, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Linda Tangdialla menekankan pentingnya beberapa hal terkait jurnalistik dan teknik penulisan untuk kepentingan publikasi. Teknik menulis reportase, memilih judul, wawancara, analisis, dan rangkuman merupakan topik yang dielaborasi oleh wanita yang sudah berpengalaman selama lebih dari 25 tahun menggeluti bidang jurnalistik ini.
Selain itu, bedah artikel pada beberapa media nasional dan majalah DJKN, Media Kekayaan Negara juga termasuk topik yang dibahas dalam workshop ini. “Saya lihat apa yang ditulis dalam Media KN ini sudah bagus. Tetapi, pada beberapa artikel kalimatnya panjang-panjang. Ini cenderung melelahkan pembacanya, sebaiknya tulisan singkat, padat, dinamis, dengan bahasa yang tidak terlalu kaku dan tidak semua berupa teks namun diselingi foto, data, ilustrasi dan grafik, agar lebih menarik pembaca”, komentarnya menanggapi pertanyaan peserta workshop mengenai pandangannya terhadap Media KN. Sampai berita ini ditulis, Workshop Jurnalistik masih berlangsung hingga Jumat (2/12) dengan agenda pemaparan/kegiatan mengenai etika pers, mengenal berita dan artikel, bedah artikel, menulis berita dan artikel, dan praktek menulis. (gg-HumasDJKN)