Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Artikel DJKN
Kartini Pelopor Persamaan Derajat, Inspirasi Perempuan Indonesia
Arlianti Vita
Jum'at, 21 April 2023 pukul 08:44:19   |   4672 kali

Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Raden Ajeng Kartini merupakan Pahlawan Nasional Wanita yang memperjuangkan emansipasi atau kesetaraan hak-hak perempuan, khususnya di bidang pendidikan. Hari Kartini pertama kali dirayakan secara resmi tahun 1964, ditetapkan oleh presiden Sukarno. Kartini semasa kecil bisa mengenyam pendidikan dasar, namun menginjak usia 12 tahun, Kartini memulai masa isolasi dan belajar mandiri; membaca berbagai materi dan menulis surat kepada teman-teman Belandanya. Bacaan dan suratnya mengenalkan pada konsep feminisme, pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan gender. Tulisan Kartini berperan penting dalam membentuk pandangan dunia. Pertukaran suratnya dengan teman dan keluarga disusun menjadi sebuah buku.

Kartini merupakan sosok pelopor persamaan derajat perempuan nusantara yang mendedikasikan intelektualitas, gagasan, dan perjuangannya untuk mendobrak ketidakadilan yang dihadapi. Sebagai pemikir dan penggerak emansipasi perempuan, ia juga menjadi sumber inspirasi perjuangan perempuan yang mengidamkan kebebasan dan persamaan status sosial dengan menuliskan pemikirannya secara runut dan detail. Berkat pemikiran dan usahanya, kemajuan kaum wanita di Indonesia menjadi maju, sehingga perempuan Indonesia memiliki pendidikan dan hak yang sama dengan laki-laki.

Raden Ajeng Kartini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia, yang sejatinya bisa maju dan berkembang, baik dari sisi pemikirannya maupun tindakannya, untuk memperjuangkan hak wanita dan memajukan bangsa. Wanita masa kini diharapkan bisa lebih tangguh dan berkembang untuk menghadapi tantangan zaman. Bukan saatnya lagi wanita masa kini bersembunyi di belakang pria hanya karena masih terkungkung dalam stigma wanita memiliki kelemahan. Semangat dan motivasi tinggi, merupakan kunci kaum perempuan untuk bisa melakukan hal yang sama dengan pria. Dengan banyak membaca, menambah referensi informasi, kaum perempuan Indonesia mampu meneruskan perjuangan Kartini dengan berbagai potensi yang dimiliki.

Kartini, disebut juga sebagai feminis Indonesia pertama, yang memiliki keberanian dan tekad untuk melawan kesibukan, menggunakan wawasan, kecerdasan, dan visinya untuk membantu Indonesia mengambil langkah positif menuju pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Gender berbeda dengan jenis kelamin. Gender adalah suatu perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang dibentuk atau dikonstruksikan oleh masyarakat dan bersifat dinamis. Ada beragam stereotype terhadap perempuan dan laki-laki yang berkembang dimasyarakat, seperti laki-laki dikenal lebih rasional, kuat dan tegas. Sedangkan wanita bersifat emosional, lemah dan sensitif.

Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mengupayakan terwujudnya kesetaraan dan Pengarusutamaan Gender (PUG). Komitmen pemenuhan hak-hak dasar perempuan antara lain terdapat dalam UUD 1945, Inpres No.9 Tahun 2000 dan Perpres tentang RPJMN 2020-2024. PUG adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan perempuan dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah.

PUG bukanlah suatu program atau kegiatan melainkan suatu strategi pembangunan untuk mencapai suatu keadilan dan kesetaraan. Hal ini sesuai dengan Inpres No. 9 Tahun 2000 Tentang PUG Dalam Pembangunan Nasional. Tujuan PUG Kementerian Keuangan, adalah:

1. Memastikan seluruh kebijakan, program dan kegiatan Kementerian keuangan telah adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki.

2. Memastikan adanya keberlanjutan, pelestarian dan pengembangan kualitas penyelenggara PUG di Kementerian Keuangan.

3. Memastikan bahwa seluruh jajaran Kementerian Keuangan memahami konsep, prinsip dan strategi PUG dalam penyelenggaraan pembangunan yang menjadi tugas, fungsi dan kewenangan.

Walaupun banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan PUG, namun data menunjukkan masih adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat, serta penguasaan terhadap sumber daya, seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya. Meskipun demikian, bukan berarti perjuangan Kartini berhenti sampai di sini. Kita harus terus berjuang dan menjadi Kartini era modern dengan meneladani sifat-sifat beliau, seperti misalnya:

1. Berani dan Optimis

Kartini ditentang masyarakat karena memiliki pandangan berbeda ingin memperjuangkan martabat perempuan dan berani mendobrak aturan-aturan, serta menganggap perempuan harus keluar rumah untuk belajar dan mengejar cita-cita tidak hanya mengurusi rumah tangga.

2. Mandiri

Kartini dikenal sebagai perempuan mandiri, selalu mencari cara agar pemikirannya tersampaikan kepada orang banyak. Meski tidak sekolah tinggi, Kartini selalu belajar dengan usahanya sendiri.

3. Sederhana

Ayah Kartini merupakan Bupati Jepara. Namun ia tetap hidup sederhana dan berteman dengan siapa saja.

4. Inspiratif

Semua yang dilakukan Kartini penuh keikhlasan dan sungguh-sungguh. Kartini menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia maupun negara lain. Pandangan dan semangat perjuangannya, mampu membangunkan generasi muda untuk turut semangat dan kreatif demi bangsa dan negara.

5. Semangat belajar yang tinggi

Sejak kecil, Kartini merasa perempuan Indonesia memiliki hak yang sama memperoleh pendidikan. Meskipun sempat dipingit, namun ia banyak membaca buku, majalah, dan koran Eropa. Kartini tertarik dengan kemajuan berpikir wanita Eropa.

6. Supel

Meskipun Kartini merupakan keturunan bangsawan, hal ini tidak membuatnya merasa sombong atau membeda-bedakan status sosial. Kartini berteman baik dengan siapapun; orang Eropa, masyarakat pribumi, Letsy Delmar, hingga isteri asisten Jepara Nyonya Marie Ovink Soer.

7. Menghormati Orangtua dan Mengesampingkan Ego

Ada gejolak di dalam hati Kartini saat menjalani pingitan. Namun, berbekal rasa hormat kepada keluarga dan tradisi, tetap mengikuti aturan tersebut. Ujian terberat yaitu ketika sang ibu menolak pemikiran Kartini untuk mengubah nasib perempuan. Hubungan mereka sempat renggang. Meskipun timbul rasa kecewa, Kartini kembali memperbaiki hubungan dengan sang ibu.

8. Berani bermimpi

Cita-cita Kartini dalam mendobrak stigma perempuan sangatlah besar. Banyak rintangan yang ia temui dari orangtua maupun lingkungan. Perjuangan Kartini dalam mendapatkan pendidikan tinggi menarik perhatian orang-orang Belanda.

9. Berjiwa sosial

Dalam kunjungannya ke desa-desa, Kartini berusaha mengatasi kemiskinan yang dialami oleh masyarakat di Kampung. Hasil karya pengrajin ukir dihargai dengan harga yang terlalu murah. Kartini menghubungi beberapa orang di Belanda untuk membantu mempromosikan kerajinan Jepara di Semarang, Batavia, dan Belanda. Kesejahteraan para pengrajin ukir pun meningkat setelah itu.

Pada 21 April 2023 ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini dengan banyak cara merayakannya dan mempromosikan hak-hak perempuan, serta pemberdayaan perempuan. Salah satu komponen utama yang menjadi tradisi dan harus diperhatikan saat merayakan yaitu wanita identik mengenakan pakaian adat tradisional (pakaian adat), misalnya item yang paling sering dipakai yaitu kebaya. Di Hari Kartini ini, sudah selayaknya menjadi wujud penghormatan dan rasa terima kasih terhadap perjuangan Kartini, yang digambarkan sebagai tokoh perempuan yang mampu mencerdaskan bangsa tanpa pamrih, perempuan tangguh yang memperjuangkan hak kaum wanita Indonesia pada saat itu.

Salah satu perwujudannya yaitu, perempuan dituntut untuk mampu menjadi guru pertama bagi generasi penerus bangsa. Pembentukan karakter anak akan ditentukan pendidikan yang diberikan oleh ibu di rumah. Seorang ibu bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran bagi anak-anaknya.

Bagi pegawai-pegawai perempuan KPKNL Madiun, meneladani sifat-sifat Kartini merupakan hal yang seharusnya. Menjadi pegawai pada KPKNL Madiun yang harus bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, tidak harus menghalangi perannya sebagai wanita seutuhnya. Upaya keras menyelaraskan antara urusan kantor dan keluarga selalu menjadi tujuannya. Selain itu, sebagai pegawai harus bekerja sesuai target kinerja atau bahkan melampaui harapan organisasi dan terus belajar mengembangkan ilmu pengetahuan. Sedangkan sebagai ibu rumah tangga, sangat penting memberikan dukungan kepada keluarga, terutama perhatian dan pendidikan yang baik kepada anak-anak.

Untuk semua perempuan Indonesia, mari kita meneladani sifat-sifat Kartini dan meneruskan perjuangan Kartini dengan banyak membaca, menambah referensi informasi dan selalu meng-update ilmu pengetahuan, serta mengembangakan potensi diri yang kita miliki. Perjuangan Kartini tidak akan berhenti sampai di sini. Kita harus terus berjuang dan menjadi Kartini Era Modern yang mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk memajukan bangsa Indonesia.

Sumber:

https://www.indonesianpod101.com/blog/2021/04/20/kartini-day-in-indonesia/

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13859/Kartini-dan-Kesetaraan-Gender-No-One-Left-Behind.html

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/rengat/id/data-publikasi/berita-terbaru/2853-pengarusutamaan-gender-pug-adalah-jalan-menuju-kesetaran

https://m.lampost.co/berita-hari-kartini-perempuan-bertanggung-jawab-pada-generasi-mendatang.htmlan.html

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/26/191843369/sikap-teladan-dari-raden-ajeng-kartini

https://www.brainacademy.id/blog/sifat-teladan-ra-kartini

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/baca/14857/Pengarusutamaan-Gender-Adalah-Strategi-Pembangunan-Bukan-Suatu-Program-Kegiatan.html

Disclaimer
Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.
Foto Terkait Artikel
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini