Yogyakarta – Ada saatnya bertemu, ada
pula saatnya berpisah. Setelah 3 (tiga) tahun menahkodai Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Yogyakarta dan Seksi Hukum dan Informasi
KPKNL Yogyakarta, Marhaeni Rumiasih dan Mohamad Abdul Rochim akhirnya harus mengucapkan
salam perpisahan kepada para penggawa. Senin (18/4) lalu, KPKNL Yogyakarta
menggelar acara pelepasan kedua nahkoda tersebut bertempat di Selasar Cafe,
secara sederhana namun penuh makna.
Marhaeni, biasa dipanggil, menyampaikan
rasa terima kasih atas segala dukungan dan kerja samanya selama berada di KPKNL
Yogyakarta serta memohon maaf apabila selama bersama terdapat kesalahan dan
kekurangan. Apresiasi dan rasa bangga atas kekompakan dan pencapaian prestasi
yang telah diraih bersama, tanpa tim yang solid dan tangguh, semua itu tidak
akan tercapai, tambahnya.
Marhaeni menceritakan sisi lain
kehidupannya, yang terbiasa dari kecil tumbuh bergaul dengan saudara laki-lakinya,
sehingga terbentuk karakter dan watak yang mandiri, tomboy, serta berjiwa
petualang, yang dituangkan ke dalam konsep novel berjudul “Panggil Aku Joni”. Ia
berharap kisahnya dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk banyak pihak.
Mutasi ke Kota Pahlawan
Pada kesempatan berikutnya, Kepala Seksi
Hukum dan Informasi Mohamad Abdul Rochim menyampaikan kesannya selama berada di
keluarga besar KPKNL Yogyakarta. Rochim, sapaan akrabnya, merasakan suasana
kekeluargaan yang kental dan mendalam, terlebih pada saat dahulu terkena Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) di medio tahun 2021, kepedulian para penggawa
terasa, meski saat itu menjalani masa isolasi di Sidoarjo.
Selain itu, kepindahannya meninggalkan Slamet
Trijendra, teman akrabnya semasa di KPKNL Balikpapan, kuliah di Universitas
Padjadjaran, hingga mutasi bersama ke KPKNL Yogyakarta. Begitu banyak kesan baik
yang ditinggalkan. Ia mendoakan semoga Mas Slamet segera pindah ke homebase,
Purwokerto.
Sampai jumpa lagi dan sebarkan “virus”
Trengginas ala KPKNL Yogyakarta di tempat yang baru!
(Tulisan/Foto : Arifin)