Yogyakarta -
(4/4) Mahasiswa Program Diploma III Manajemen Aset Politeknik Keuangan Negara-Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN-STAN)
Jakarta yang berjumlah sebelas orang telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di KPKNL Yogyakarta selama 2 (dua) bulan. Sebagai hasil pertanggungjawaban kegiatan PKL tersebut, mereka diwajibkan untuk melaksanakan presentasi atas laporan PKL berupa seluruh proses dan hasil kegiatan PKL yang merupakan sesi penutup rangkaian kegiatan PKL.
Presentasi yang
dilaksanakan di ruang rapat Kepala Kantor, dihadiri oleh Kepala KPKNL Yogyakarta Agung Budi Setijadji,
Kepala Subbagian Umum Sri Wahyuni, Kepala Seksi Penilaian Yusup Sugiarto, Kepala
Seksi Kepatuhan Internal Usman Arif Murtopo, Kepala Seksi Pelayanan Lelang Rino
Priyanto, Pelelang Muhammad Firman dan staf Seksi Piutang Negara Agus Suprapto.
Materi
diambil dari tugas dan fungsi empat seksi teknis yang ada di KPKNL Yogyakarta yaitu
Pengelolaan Kekayaan Negara (PKN), Pelayanan Penilaian, Piutang Negara dan Pelayanan Lelang.
Kesebelas mahasiswa tersebut dibagi dalam dua
kelompok dan masing-masing kelompok menyajikan dua materi dari
seksi teknis. Yang menarik adalah
cara penyajian presentasi, dengan penuh percaya diri para mahasiswa tersebut menyajikannya dalam bentuk talk show. Hal ini menarik perhatian
dari seluruh penilai. Di luar konten yang disampaikan, cara penyampaian yang out of the box ini menjadi nilai plus. Berbagai masukan dan saran dari
para penilai diharapkan menambah kemampuan para mahasiswa untuk melaksanakan
tugasnya ketika benar-benar sudah berkecimpung di dunia kerja, DJKN pada
khususnya.
Dalam
sambutannya, Agung Budi Setijadji menekankan bahwa presentasi tersebut merupakan
salah satu proses belajar di dunia nyata, dunia kerja yang kemungkinan sangat
berbeda dengan mata kuliah yang didapatkan di kampus. “Semoga ilmu yang didapat
selama PKL di KPKNL Yogyakarta ini dapat bermanfaat dan mampu memberikan
wawasan yang lebih luas terutama terkait dengan dunia kerja yang tidak lama
lagi akan kalian jalani,” pesan pria pemilik hobi air softgun ini. “Integritas
tetap harus dijunjung tinggi tanpa kecuali. Membangun negeri ini bisa dilakukan di manapun kalian ditugaskan nanti, di seluruh
wilayah Indonesia,” tutupnya. (Penulis/foto:
Twin/Djoehard)