Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat
 1 50-991    ID | EN      Login Pegawai
 
Dirjen Kekayaan Negara: KPKNL adalah Frontliner DJKN
Yuhar Lelo Ganjaran Samudra
Jum'at, 07 September 2018   |   837 kali

Yogyakarta – Rabu (5/9) Di sela-sela kegiatan kunjungannya sebagai Dewan Komisaris Telkom Regional Jateng dan D.I. Yogyakarta, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata berkenan melakukan kunjungan sekaligus pembinaan pegawai ke KPKNL Yogyakarta. Dalam kunjungan singkat tersebut, Isa berkesempatan bergabung bersama Kepala KPKNL Yogyakarta beserta seluruh jajarannya melakukan Doa Bersama di lobby.  Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin KPKNL Yogyakarta yang dilaksanakan setiap hari pada pukul 07.30 sebelum memulai aktifitas untuk lebih mempererat hubungan antar sesama pegawai sebagai keluarga besar KPKNL Yogyakarta.

“Sebelum berdoa, apakah ada pengumuman-pengumuman?”, kalimat ikonik tersebut tercetus dari Nurul Zubaidah, staf Seksi Pelayanan Lelang yang mendapat giliran untuk memimpin doa bersama. Pengumuman yang tidak harus berkaitan dengan pekerjaan biasanya disampaikan oleh beberapa pegawai. Baik itu berupa informasi tentang kesehatan, olahraga, infotainment ataupun hanya informasi seputar sembako. “Memulai karya dengan doa merupakan tradisi yang baik. Silaturahim dan saling memberi salam memupuk kekompakan dan sinergi”, kata Isa (dikutip dari laman Face Book KPKNL Yogyakarta-red).

Selesai acara doa bersama, Isa didampingi Agung Budi Setijadji dan Kepala Sub Bagian Umum Sri Wahyuni bergegas melakukan peninjauan dan beramah-tamah dengan pegawai di seluruh seksi dan sub bagian umum di KPKNL Yogyakarta. Interview yang lebih terkesan sebagai obrolan santai menjadi penghangat suasana dan memberikan nuansa kekeluargaan yang sangat kentara.

Dalam obrolannya dengan semua kepala seksi dan kepala sub bagian serta beberapa pegawai, banyak poin-poin penting yang dihasilkan. Menurut Isa, KPKNL (salah satunya KPKNL Yogyakarta-red) merupakan frontliner, garda depan untuk mengimplikasikan peran DJKN sebagai manajer aset negara. Masukan dan inovasi-inovasi dari seluruh KPKNL diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang akan dielevasi ke pimpinan pusat untuk mengambil keputusan dan membuat aksi-aksi yang berguna bagi instansi khususnya dan negara pada umumnya.

Beberapa poin penting yang dihasilkan antara lain di Seksi Lelang yaitu bagaimana upaya KPKNL untuk meminimalisir Pembatalan Lelang oleh Penjual dengan salah satu wacana pengenaan denda per mil dari nilai jaminan. Di Seksi Piutang Negara, apa yang diinfokan oleh BPK bahwa ke depan yang menjadi fokus pemeriksaan adalah berkas lama dan potensi berkas baru. Jadi harus segera diupayakan oleh KPKNL untuk segera menuntaskan berkas lama dan mencegah munculnya berkas baru terkait piutang macet.

Beralih ke Seksi Hukum dan Informasi, Isa mendukung penuh ide dari Agung Budi Setijadji untuk merespon banyaknya gugatan ke KPKNL dengan cara melakukan Strike Back atau menggugat balik kepada penggugat. Untuk mengarah ke sana, sebelumnya perlu dilakukan pendekatan kepada para pihak penggugat dan mendorong upaya perdamaian dalam proses mediasi. Sementara di Seksi Kepatuhan Internal, Isa mengajak Kepala Seksi Kepatuhan Internal Usman Arif Murtopo dan stafnya agar lebih berperan. Salah satunya adalah dengan melakukan “Patroli Medsos”, karena medsos sudah menjadi salah satu elemen penting di era informasi sekarang ini. Medsos dapat menjadi alat perubahan baik itu ke arah positif maupun negatif. Maka dari itu, penggunaan medsos perlu diperhatikan agar dapat digunakan secara bijaksana.

Sementara itu sebagai supporting unit utama, Sub Bagian Umum memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang kelancaran kantor. Salah satu yang menjadi pokok bahasan adalah paperless merupakan kebijakan yang sudah harus dilaksanakan. Penggunaan pesan melalui aplikasi WhatsApp sudah dapat diimplikasikan sebagai alat resmi dalam kegiatan persuratan di kantor.

Mengenai Revaluasi BMN Tahun 2018 yang sudah selesai tuntas meski dengan usaha yang luar biasa berat dan tuntas di hari terakhir, Isa mengingatkan Kepala Seksi Penilaian Yusup Sugiarto bahwa KPKNL Yogyakarta agar jangan berpuas diri dengan pencapaian 103% Revaluasi BMN Tahun 2018. Untuk selanjutnya harus segera dipersiapkan untuk audit rinci oleh BPK dengan cara menjaga kualitas penilaian reval.

“Sudah seharusnya DJKN bertindak sesuai dengan perannya sebagai Asset Manager, memberikan contoh nyata pengoptimalan penggunaan aset negara”, ujar Isa dalam lawatannya ke seksi PKN.  Ia memaparkan bahwa sebagai manajer aset, DJKN sudah harus bisa memberi contoh kepada Kementerian/KL lain untuk mewujudkan Highest and Best Use. Secara terbuka Isa mengungkapkan ketidakefisiensinya penggunaan ruangan GKN Yogyakarta oleh KPKNL Yogyakarta. Dengan ruang yang terlalu luas jelas mengakibatkan pemborosan salah satunya adalah biaya tagihan listrik. Hal itu diamini oleh Agung Budi Setijadji. “Kami sedang menyusun proposal untuk penataan kembali ruang kerja KPKNL Yogyakarta dengan konsep open office  di lantai 1 dan 2 GKN Yogyakarta sehingga diharapkan dapat dilakukan efisiensi yang salah satunya adalah pemakaian listrik serta mengoptimalkan ruangan-ruangan lain untuk kegiatan Balai Diklat Keuangan misalnya”, jelas Agung menanggapi. (Seksi HI)

Foto Terkait Berita
Peta Situs | Email Kemenkeu | Prasyarat | Wise | LPSE | Hubungi Kami | Oppini