Ternate, 22 Desember 2022 – Untuk
mengantisipasi mobilitas masyarakat pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru,
pemerintah Indonesia berfokus pada percepatan dan perluasan akses vaksinasi
COVID-19 untuk menjaga ketahanan masyarakat dan menekan risiko penyebaran
COVID-19. Di sisi lain, kondisi perekonomian dunia masih terus dinamis akibat volatilitas
harga komoditas dan inflasi yang masih relatif tinggi pada negara-negara maju. Meskipun
demikian, ekonomi Indonesia diapresiasi oleh lembaga internasional, seperti
lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings yang memberikan peringkat (rating)
kredit Indonesia tetap pada posisi BBB outlook stable. Afirmasi ini merupakan
salah satu bentuk pengakuan atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi
Indonesia ke depan, di tengah situasi global yang mengalami peningkatan risiko
dan ketidakpastian.
APBN menjadi instrumen yang sangat strategis
dan penting bagi negara sebagai peredam dari berbagai guncangan perekonomian
global. Daya tahan APBN terus diperkuat untuk mendukung dan menjaga pemulihan
ekonomi sampai akhir tahun 2022. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan
Kementerian Keuangan Maluku Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang PPA II Kanwil
DJPb Maluku Utara, Achmad Syaiful Mujab dalam acara Media Briefing Torang Pe APBN
Edisi Bulan Desember 2022 Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara, Kamis (22/12).
“Sampai dengan 30 November 2022, di regional
Maluku Utara, pendapatan APBN telah tereaisasi sebesar Rp2,94 Triliun atau
128,17 persen dari target sedangkan belanja APBN telah terealisasi sebesar
Rp13,66 Triliun atau 88,57 persen dari pagu,” papar Mujab pada acara tersebut.
Selanjutnya, Kepala Bidang PPA II Kanwil DJPb Maluku Utara ini juga menjelaskan
bahwa kinerja pendapatan wilayah Maluku Utara sampai dengan 30 November 2022
mengalami kenaikan sebesar Rp1,02 T atau naik 53,82 persen yoy. Pajak
penghasilan non migas menyumbang kenaikan sebesar Rp639,05 Miliar. “Proyeksi
penerimaan pada bulan November 2022 understated (proyeksi lebih rendah dari
realisasi) sebesar Rp83,96 Miliar dengan rincian realisasi pajak lebih tinggi
Rp47,57 Miliar dari proyeksinya. Hal ini disebabkan oleh tiga hal, yaitu peningkatan
pembyaran PPh Non Migas atas ketetapan pajak dari proses pemeriksaan NPWP pusat,
peningkatan PPN atas penjualan biji nikel dan setoran WP atas transaksi
penyerapan anggaran, dan peningkatan PBB dari wajib pertambangan.” rinci Mujab.
Sementara itu, penerimaan Bea Cukai, pada bulan
November 2022 mengalami understated proyeksi sebesar Rp32,15 Miliar yang
disebabkan peningkatan penerimaan bea masuk. Deviasi PNBP dan hibah pada bulan
November 2022 sebesar Rp4,24 Miliar yoy yang disebabkan lonjakan PNBP dari
pendapatn izin keimigrasian dan Izin Masuk Kembali (Re-entry Permit).
Pada sisi belanja, di Provinsi Maluku Utara,
realisasi belanja sampai dengan November 2022 untuk belanja K/L mengalami
penurunan sebesar Rp311,5 Miliar atau 7,76 persen yoy yang disebabkan adanya
penurunan belanja barang dan belanja modal masing-masing sebesar Rp166,34
Miliar (11,03 persen yoy) dan Rp219,23 Miliar (20,39 persen yoy). Realisasi
belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa yoy mengalami peningkatan sebesar
14,18 persen atau Rp1,23 Triliun. Peningkatan disebabkan adanya kenaikan
realisasi penyaluran DBH dan DAK Fisik masing-masing Rp743,79 Miliar (122,07
persen yoy) dan Rp238,14 Miliar (23,17 persen yoy).
Beralih ke sisi APBD regional Maluku Utara.
Realisasi pendapatan daerah hingga November 2022 sebesar Rp10,34 Triliun (79,52
persen pagu), belanja daerah Rp9,19 Triliun (65,16 persen pagu), dan pembiayaan
daerah sebesar Rp454,52 Miliar. Akumulasi SiLPA yang dihasilkan sebesar Rp1,6
Triliun. Realisasi pendapatan daerah Provinsi Maluku Utara s.d November 2022
masih didominasi oleh komponen dana transfer mencapai 89,29 persen dari keseluruhan
pendapatan APBD. Besarnya proporsi dana transfer dalam komponen pendapatan APBD
menunjukkan bahwa kapasitas fiskal daerah masih perlu ditingkatkan. Lebih
rinci, realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) per 30 November 2022 adalah Rp1.353,12
Miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp5.601,39 Miliar, Dana Alokasi Khusus
(DAK) Fisik Rp1.625,89 Miliar, DAK Nonfisik sebesar Rp921,2 Miliar, dan Dana
Insentif Daerah (DID) sebesar Rp95,74 Miliar.
Realisasi belanja daerah sampai dengan akhir
November 2022 masih terbilang rendah karena baru menyentuh angka 65,16 persen
dari pagu dengan realisasi sebesar Rp9.195,75 Miliar. Realisasi tersebut
sebagian besar disokong oleh belanja komponen belanja operasional. Achmad
Syaiful Mujab menyampaikan harapannya agar pemda melakukan evaluasi terhadap capaian
realisasi pendapatan dan menyusun strategi untuk meningkatkan PAD. Salah satu caranya
dengan penguatan pemantauan pelaksanaan pungutan pajak dan retribusi daerah. Selain
itu, sambung Mujab, pemda diharapkan segera melakukan akselerasi penyaluran belanja
khususnya belanja modal yang belum menyentuh 60 persen dari pagu.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan dari
Kementerian Keuangan Maluku Utara juga menjelaskan tentang kondisi perekonomian
Maluku Utara. “Pertumbuhan ekonomi di Triwulan III Tahun 2022 mampu tumbuh
sebesar 24,85 persen yoy, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
5,72 persen, dengan kontribusi terbesar disumbang oleh sektor industri pengolahan
dan sektor pertambangan dan penggalian,” ungkapnya. Sektor produksi yang mengalami
pertumbuhan ekonomi terbesar, sambung Mujab, adalah industri pengolahan sebesar
96,55 persen yoy. Sektor industri pengolahan masih mendominasi struktur perekonomian
di Maluku Utara dengan proporsi 29,46 persen. Hal ini disebabkan tingginya aktivitas
pada sektor industri pengolahan khususnya tambang.
“Beralih ke inflasi, Provinsi Maluku Utara pada
bulan November 2022 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen secara m-to-m dan
secara yoy sebesar 3,26 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang
sebesar 5,42 persen (yoy). Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga
pada kelompok transportasi sebesar 2,13 persen, sementara secara m-to-m sumbangan
inflasi didominasi beberapa jenis komoditas seperti ikan segar, rokok kretek
filter, air kemasan, dan bawang merah. “Meskipun demikian, secara year on year,
inflasi pada bulan November lebih rendah daripada bulan Oktober. Ke depan,
pengendalian inflasi memiliki tantangan antara lain tingginya ketergantungan
Provinsi Maluku Utara dengan pasokan pangan dari provinsi lain, risiko kenaikan
harga akibat biaya logistik dan transportasi yang tinggi, serta peningkatan
permintaan komoditas pangan yang tinggi seiring dengan pertumbuhan industri yang
pesat”, lanjut Mujab.
Sementara itu, dari sisi produktivitas, per
November 2022, Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan angka 104,84 dan
Indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada angka 101,82. Neraca Perdagangan Regional
Maluku Utara, per November 2022, mencatatkan hasil positif pada ekspor dimana
nilai ekspor lebih besar dari nilai impor. Komponen ekspor pada bulan November
2022 tercatat USD779,15 juta, naik 2,62 persen dibandingkan bulan Oktober 2022.
Total ekspor Januari s.d. November 2022 tercatat USD7.484,86 juta. Adapun
komoditas yang paling banyak diekspor berdasarkan devisa hasil ekspor s.d
November 2022 adalah ferro nickel. Sementara itu, komponen impor tercatat
sebesar USD352,16 juta, turun sebesar 14,64 persen dibandingkan bulan Oktober
2022. Total impor selama Januari—November 2022 sebesar USD2.532,11 juta.
Komoditas yang paling banyak diimpor s.d November 2022 adalah batu bara/semi
coke.
Currents/strategis issues regional yang
diangkat pada periode ini yakni terkait dengan perkembangan penyaluran KUR dan
UMi di Maluku Utara. “Hingga akhir November 2022, penyaluran KUR relatif tumbuh
dengan baik, mencapai Rp981,62 Miliar, tumbuh 33,54% (yoy) dan telah menjangkau
15.962 debitur. Sama halnya dengan KUR, penyaluran UMi juga berkembang dengan
baik, yaitu mencapai Rp8,96 Miliar dan mengalami kenaikan sebesar 222,30% (yoy)
sampai 30 November 2022 dengan peningkatan jumlah debitur sebesar 193,29% (yoy).
Meskipun menunjukkan tren positif, terdapat tantangan yang dihadapi dalam upaya
pengembangan KUR dan pendampingan debitur UMi, diantaranya perlu adanya
pemerataan penyaluran ke sektor lain karena hingga saat ini, sektor usaha
perdagangan masih mendominasi. Oleh
karena itu diperlukan adanya sosialisasi KUR dan UMi yang menjangkau ke
masyarakat luas, baik melalui media sosial maupun secara langsung hingga ke
pendampingan intensif berupa pembinaan kepada UMKM yang menjadi debitur.”
Ungkap Mujab.
Sementara itu, pada Media Briefing Torang Pe
APBN kali ini, analisis tematik regional yang diangkat yaitu berupa Tata Kelola
Sampah di Maluku Utara. Sebagai satu kesatuan yang penting dalam kehidupan, air
dan sanitasi menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Tanpa sanitasi
yang baik, maka keadaan lingkungan akan menjadi kotor, kuantitas dan kualitas
air akan menurun, Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan tata kelola sampah
yang baik.
Berdasarkan data BPS, proporsi Rumah Tangga
yang memiliki sanitasi layak di Maluku Utara pada tahun 2022 masih berada pada
angka 79,39 atau berada di bawah angka nasional sebesar 80,92. Meskipun jika
dilihat dari tren, sanitasi layak di Maluku Utara terus mengalami perbaika.
Lebih lanjut, sanitasi di daerah perkotaan Maluku Utara telah lebih tinggi jika
dibandingkan dengan persentase nasional, akan tetapi di daerah pedesaan masih
belum.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa komposisi sampah di
Maluku Utara didominasi oleh sampah Rumah Tangga, Pasar, dan Perniagaan dengan
setidaknya 4 TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)/TPST (Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu) dan 40 Bank Sampah Unit. Adapun kendala yang dihadapi pemerintah dalam
pengelolaan sampah adalah belum memadainya armada pengangkut sampah dan tingkat
kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya yang masih rendah.
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya
dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui program Pamsimas (Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), alokasi anggaran
kegiatan sanitasi layak kepada Kementerian PUPR pada tahun 2021 dan 2022, serta
realisasi DAK Fisik sub bidang sanitasi. Dengan adanya perbaikan sanitasi dan pengelolaan
sampah di Maluku Utara, sedikit banyak akan memberikan pengaruh terhadap IPM (Indeks
Pembangunan Manusia) dan UHH (Usia Harapan Hidup) di Maluku Utara yang terus mengalami
tren peningkatan.
Berkaitan dengan current/strategic issues yang
telah dibahas, Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara menyampaikan
berbagai macam policy responses, diantaranya berupa perlu adanya pembinaan
terhadap UMKM baik melalui seminar maupun pelatihan hingga kerja sama secara
intensif antara Pemerintah Daerah dengan lembaga penyalur KUR dan UMi serta perlu
aktifnya Pemerintah Daerah dalam mengakses dan mengupdate data di aplikasi
SIKP. Adapun terkait dengan kelayakan dan tata kelola sampah, diharapkan
Pemerintah Daerah dapat menambah armada pengangkut sampah dan menempatkan lebih
banyak tempat sampah di tempat umum serta TPA guna memroses dan mengembalikan
sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan sebagaimana
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008.
“Walaupun ekonomi Indonesia masih menunjukkan
resiliensi di tengah peningkatan risiko dan ketidakpastian ekonomi global,
Pemerintah terus mewaspadai faktor-faktor yang berpotensi memberikan downside
risks yang serius pada perekonomian. Dengan pertimbangan tersebut, APBN 2023
didesain dengan optimis namun tetap waspada. Pemerintah terus mengoptimalkan APBN
sebagai shock absorber untuk melindungi daya beli masyarakat, mengendalikan
inflasi, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi, dengan memastikan APBN tetap
sehat dan berkelanjutan,” pungkas Mujab.
“Selain itu, APBN juga diarahkan untuk
mendorong peningkatan produktivitas serta transformasi ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan. Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah terus memperkuat kolaborasi
dengan otoritas moneter dan sektor keuangan, melalui bauran kebijakan yang
sinergis, serta menjaga pengelolaan fiskal secara prudent agar kinerja fiskal
tetap sustainable dalam jangka menengah dan panjang,” lanjutnya. “Kita berharap
di tahun 2022 yang sebentar lagi berakhir, mampu kita lewati dengan baik sehingga
kita bisa menyongsong tahun 2023 dengan lebih optimis untuk mengawal pemulihan ekonomi
nasional.” Tutup Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara di hadapan para media.
***
Narahubung
Media:
Imam
Tri Wibowo 0921 3111178
Kepala
Seksi PPA I B djpbmalut@kemenkeu.go.id
Kanwil
DJPb Provinsi Maluku Utara
Kementerian
Keuangan